Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dongeng Anak: Kemi dan Kimi Ingin Bergadang

Fitri Hasanah/ Rumah Dongeng Mentari   |   HaiBunda

Rabu, 01 Dec 2021 11:01 WIB

Vietnamese mother and little daughter girl reading a book in the morning together in the living room at home
Ilustrasi membaca dongeng anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn
Jakarta -

Dongeng anak sebelum tidur kali ini mengangkat judul Kemi dan Kimi Ingin Bergadang, Bunda. Berikut kisah selengkapnya.

Kemi dan Kimi adalah burung cenderawasih kuning kecil yang hidup di bagian barat daya Papua. Saat malam, mereka sering mendengar merdu kukuk burung hantu sampai-sampai Kemi memiliki ide untuk bergadang seperti mereka.

"Kim, kalau di rumah, bundaku selalu memintaku untuk tidur sebelum jam sembilan. Aku ingin tahu bagaimana rasanya bergadang," kata Kemi suatu ketika.

"Oya? Kenapa kamu ingin bergadang?" tanya Kimi.

"Aku penasaran bagaimana rasanya. Sepertinya keren dan seperti sudah dewasa. Kebetulan akhir pekan ini ayah dan bundaku akan pergi. Apakah kamu mau menemaniku bergadang?" tanya Kemi.

"Asyiik! Ayo kita coba Kemi!"

Tibalah hari yang dinanti-nanti. Sejak sore Kimi sudah datang untuk menginap di rumah Kemi. Mereka mempersiapkan biji-bijian, permainan, buku bacaan, agar mereka tidak mengantuk.

Pukul delapan malam tiba.

"Kemi, aku kok sudah mengantuk ya..." kata Kimi sambil mengucek matanya.

"Wah kamu kurang kuat niatnya sepertinya, sini kita main saja."

Keduanya pun main selama hampir satu jam. Kimi sudah beberapa kali ketiduran. Kemi mulai sering menguap.

Tepat pukul sebelas malam, keduanya berusaha sekuat tenaga untuk membuka mata. Samar-samar ada kukuk burung hantu yang terdengar.

"Kim, kita ke luar yuk jalan-jalan sedikit. Kita cari burung hantu dan belajar darinya," ajak Kemi semangat meskipun matanya sudah terlihat mengantuk berat.

"Baiklah."

Kemi dan Kimi segera keluar sarang. Mereka terbang pelan-pelan sambil menengok kanan dan kiri. Sesekali terbang keduanya merendah karena mereka sambil berusaha menahan kantuk.

"Ah itu dia! Ada burung hantu di pohon beringin itu!" Mereka segera terbang mendekat.

"Selamat malam burung hantu, perkenalkan kami Kemi dan Kimi, burung cenderawasih kuning kecil yang ingin belajar bergadang sepertimu," sapa Kemi.

"Oh, halo cenderawasih kuning kecil. Namaku Owi, kakek burung hantu. Ah, warna bulu cenderawasih kecil selalu menjadi favoritku! Mari sini kita bercengkerama," sapa Owi hangat. "Kalian boleh panggil aku Kakek Owi."

"Salam kenal Kakek Owi, aku Kimi," giliran Kimi memperkenalkan diri.

"Kakek Owi, kami mau belajar bisa bergadang. Bagaimanakah caranya?" tanya Kemi.

"Ahahaha," Owi terkekeh. "Ada apa kalian ingin belajar bergadang segala?"

"Bergadang itu keren, dan hanya anak-anak besar yang bisa melakukannya. Aku ingin menjadi anak besar!" jawab Kemi semangat.

"Yah kalau kalian bertanya padaku, aku hanya menjalankan rutinitasku sebagai burung hantu. Aku tidur sepanjang siang. Bangun menjelang malam, mencari makan, mengeluarkan suara 'kukuk'-ku, beraktivitas, lalu nanti tidur lagi sepanjang siang," jelas Owi.

"Pasti Kakek punya penjelasan bagaimana melakukannya? Bisakah kami mendapatkan tipsnya?" tanya Kemi.

"Tidak, aku tidak punya tips apa-apa. Hari-hariku seperti ini sejak kecil. Atau mungkin aku yang perlu belajar agar tidur malam seperti kalian, hohoho," jawab Owi.

"Tapi bagaimana Kakek bisa melakukannya tanpa kantuk?"

"Wah, bagaimana menjelaskannya ya. Kurasa burung hantu memang melakukan ini setiap waktunya. Bangun ketika malam dan bagi kami tak ada yang spesial," jelas Owi lagi.

"Wah begitu, ya. Aku kira aku akan mendapatkan tips bergadang dari Kakek," ucap Kemi sedih.

"Hei, jangan sedih anak muda. Tentu kau boleh mencobanya dan hei, kau sedang melakukannya sekarang!"

Kemi dan Kimi saling bertatapan, Ah iya, benar juga...!

"Kalian tahu, bagi burung hantu bergadang adalah hal biasa yang tidak perlu dikagumi. Kami melihat kalian burung cenderawasih kuning kecil penuh kekaguman karena keindahan bulu kalian, sampai disebut burung surga, bukan? Tapi bagi kalian ternyata bisa bergadang menjadi suatu kekaguman," jelas Owi.

"Begitu kah Kek? Apakah bulu kami ini benar-benar seindah itu di mata Kakek?"

"Ya, waktu aku kecil pun aku pernah ingin punya bulu indah seperti itu. Tapi pada akhirnya aku memahami bahwa setiap burung punya keindahannya masing-masing. Kau boleh ingin bergadang sesekali, tapi tak perlu resah kalau kesulitan melakukannya, hohoho," Owi terkekeh.

Malam itu Kemi dan Kimi pulang dengan lega. Tidak bisa bergadang bukan berarti lemah, namun mereka bisa mencobanya dengan tetap menjadi diri sendiri.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda