Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Begini Alasan Mengapa Pfizer Diberikan ke Siswa SD yang Meninggal Usai Divaksin

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 30 Dec 2021 18:18 WIB

Doctor vaccinating for a boy on blue background.
ilustrasi vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/baona
Jakarta -

Seperti yang Bunda ketahui, pemerintah terus berupaya untuk memberikan vaksin COVID-19, setidaknya dosis pertama untuk masyarakat Indonesia di berbagai usia. Belum lama ini, terdapat berita cukup mengejutkan bahwa seorang siswa kelas 6 SD bernama Muhammad Bayu Setiawan (12) meninggal usai vaksinasi.

Siswa asal Jombang itu meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam setelah disuntik vaksin COVID-19 jenis Pfizer dosis pertama. Siswa kelas 6 SDN Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Jombang itu diberi vaksin Pfizer karena tidak tergolong anak usia 6-11 tahun.

Sebelum meninggal, bocah berusia 12 tahun itu sempat demam dan muntah, Bunda. Keesokan paginya jam 5, ia dinyatakan meninggal dunia.

"Jam 12 malam muntah-muntah, pagi jam 4 (28/12) dibawa ke puskesmas, jam 5 meninggal, dimakamkan sekitar jam setengah 8," kata Sodirin kepada wartawan, belum lama ini.

Sebelum jenazah Bayu dimakamkan, lanjut Sodirin, pihaknya menghadirkan anggota Polsek Mojowarno sebagai saksi. Menurutnya, keluarga korban sudah ikhlas sehingga jenazah Bayu dimakamkan tanpa diautopsi.

"Satu anggota polsek kami minta datang untuk menyaksikan apakah keluarganya sudah ikhlas atau belum. Kalau belum kami tidak berani memberangkatkan (ke makam). Karena sudah ikhlas, berangkat," ujarnya.

Banner Denah Rumah Minimalis 3 KamarBanner Denah Rumah Minimalis 3 Kamar/ Foto: HaiBunda/Mia

Sodirin mengaku tidak mengetahui persis siswa SD itu mempunyai riwayat penyakit atau tidak. Menurutnya, siswa kelas 6 SDN Gedangan itu selesai dikhitan pada Minggu (19/12/2021). "Selama ini tidak sakit-sakitan," terang Sodirin.

Sementara, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang drg Budi Nugroho mengatakan Bayu tergolong penerima vaksin COVID-19 anak dan remaja usia 12-17 tahun. Karena bocah kelahiran 1 September 2009 itu sudah berusia 12 tahun. Sehingga Bayu disuntik vaksin Pfizer, bukan Sinovac, Bunda.

"Vaksin yang digunakan Pfizer, ini bersamaan dengan momennya usia 6-11 tahun ya, tapi anak ini usia 12 tahun yang seharusnya ikut tahapan yang kemarin (vaksinasi anak dan remaja usia 12-17 tahun), tapi belum melakukan itu," kata Budi kepada wartawan di kantornya, Jalan dr Soetomo.

Menurut Budi, disuntikkannya vaksin Pfizer dosis pertama ke Budi lantaran usianya sudah 12 tahun, ini sesuai jatah vaksin dari pemerintah pusat. Akan tetapi, ia belum bisa menjelaskan ihwal dosis Pfizer yang diberikan kepada korban.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(aci/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda