Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Jenis Terapi Ini Bisa Atasi Berbagai Keterlambatan Perkembangan Anak

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 24 Jan 2022 11:43 WIB

Terapi anak
Ilustrasi terapi anak/Foto: iStock

Jakarta - Bunda, kita pastinya punya rasa khawatir bila kemampuan Si Kecil terasa tertinggal dari anak-anak seusianya ya. Ada beragam keterlambatan perkembangan anak, termasuk bahasa, berpikir, sosial, atau keterampilan motorik.

Bila seorang anak mengalaminya, hal itu dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, ya Bunda, bisa karena genetik, komplikasi selama kehamilan, dan kelahiran prematur.

Sebagian besar orang tua tentunya khawatir jika anaknya mengalami keterlambatan perkembangan. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi Si Kecil yang mengalami keterlambatan perkembangan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini, ya Bunda.

Mengenal global developmental delay

Global developmental delay atau biasa disebut dengan keterlambatan perkembangan umum adalah tertundanya dua atau lebih bidang perkembangan pada anak.

Ada banyak jenis keterlambatan perkembangan pada bayi dan anak kecil. Berikut beberapa di antaranya:

  • Bahasa atau ucapan
  • Penglihatan
  • Gerakan (keterampilan motorik)
  • Keterampilan sosial dan emosional
  • Berpikir (keterampilan kognitif)

Menurut Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), dokter spesialis anak & konsultan neurologi anak FKUI/RSCM, sekitar 30 persen anak di dunia mengalami keterlambatan perkembangan, mulai dari keterlambatan ringan hingga berat.

Sebanyak 5-10 persen di antaranya sudah memasuki fase developmental disorder atau gangguan spesifik seperti autisme.

“Penting bagi setiap orang tua agar dapat mendeteksi sedini mungkin terkait perkembangan anak, terutama pada usia kurang dari lima tahun agar dapat menanganinya dengan perawatan dan pengobatan yang tepat,” kata dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, dokter spesialis anak dan founder dari Tentang Anak Official, dikutip dari webinar Global Developmental Delay beberapa waktu lalu.

Ciri anak yang alami global developmental delay

Bunda, ada banyak tanda yang mungkin Si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan. Tanda-tanda ini berbeda pada setiap anak, tergantung pada karakteristik khusus anak-anak.

Berikut ini ada tanda-tanda umum Si Kecil mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan:

  • Belajar dan berkembang lebih lambat daripada anak-anak lain seusia mereka.
  • Memenuhi tonggak fisik seperti berguling, duduk, merangkak, dan berjalan di tahap selanjutnya.
  • Mengalami kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
  • Mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu.
  • Mengalami kesulitan dengan pemecahan masalah atau pemikiran yang logis.

Bunda perlu memantau perkembangan gerak kasar dan bahasanya untuk mengetahui apakah Si Kecil mengalami keterlambatan dalam perkembangan atau tidak. Berikut ini red flags yang harus Bunda waspadai sesuai dengan usia anak dan tumbuh kembangnya.

  • Usia 6 bulan, Si Kecil sudah mulai tengkurap, dan menoleh saat dipanggil (usia 6 bulan hingga 1 tahun)
  • Usia 9 bulan, Si Kecil sudah mulai belajar duduk
  • Usia 11,5 bulan/1 tahun, Si Kecil mulai merangkak, bubbling, dan menunjuk sesuatu dengan telunjuk
  • Usia 13,5 bulan, Si Kecil mulai berdiri
  • Usia 16 bulan, Si Kecil mengucapkan kata berarti, seperti papa dan mama
  • Usia 18 bulan, Si Kecil mulai berjalan.
Banner 5 Ciri Krim Malam BerbahayaBanner 5 Ciri Krim Malam Berbahaya/ Foto: HaiBunda/Mia

Penyebab Global Developmental Delay

Anak kecil belajar merangkak, berbicara, atau menggunakan toilet dengan kecepatan yang berbeda. Namun, terkadang seorang anak dapat mencapai tonggak tersebut lebih lambat dari anak-anak yang lain. Ada banyak penyebab terlambatnya perkembangan anak, seperti berikut ini :

  • Lahir prematur
  • Kondisi genetik seperti sindrom down, atau distrofi otot
  • Minimnya penglihatan atau pendengaran
  • Malnutrisi
  • Alkohol atau penggunaan narkoba selama kehamilan
  • Pelecehan atau pengabaian fisik
  • Kekurangan oksigen saat melahirkan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi keterlambatan perkembangan pada anak? Simak di halaman berikutnya, ya Bunda.

Simak juga video tentang buah-buahan yang mampu meningkatkan kecerdasan anak di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]




JENIS TERAPI ATASI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK

Terapi anak

Ilustrasi terapi anak/Foto: iStock

Terapi untuk keterlambatan perkembangan

Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K) mengatakan, jika orang tua telah mendeteksi tanda-tanda keterlambatan pada perkembangan anak, orang tua diminta untuk tidak tinggal diam saja atau menunggu perkembangan anak dengan sendirinya.

Setelah mendeteksi gejala keterlambatan perkembangan Si Kecil, orang tua dianjurkan untuk mendiagnosis jenis keterlambatan perkembangan anak dengan ahlinya, lalu mengobatinya, merujuk terapi yang tepat, konseling, dan langkah terakhir rujuk konsultasi selanjutnya.

Walaupun tidak ada obat untuk keterlambatan perkembangan, terapi tertentu sangat efektif dalam membantu anak-anak mengejar teman sebayanya. Berikut ini beberapa terapi yang dapat membantu keterlambatan perkembangan pada anak :

1. Terapi fisik

Terapi fisik sangat membantu untuk anak-anak yang membutuhkan dukungan ekstra dengan mengembangkan keterampilan motorik kasar mereka yang dapat membantu elemen fisik dari global development delay.

2. Terapi okupasi

Terapi ini memiliki banyak manfaat dan dapat membantu mendukung keterampilan motorik halus, masalah pemrosesan sensorik, dan keterampilan perawatan diri seperti berpakaian.

3. Terapi bicara dan bahasa

Seperti namanya, terapi wicara dan bahasa digunakan untuk membantu anak-anak yang mengalami kesulitan berbicara dan bahasa, dan terapi ini dapat membantu mereka memahami bahasa dan belajar bagaimana menghasilkan suara yang diperlukan untuk berbicara.

4. Pendidikan khusus anak usia dini

Ini dapat membantu memberikan stimulasi untuk keterampilan perkembangan awal seperti bermain dengan orang lain yang merupakan kunci untuk menggunakan mainan seperti balok pembangunan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus.

5. Terapi perilaku

Terapi ini tidak selalu diperlukan untuk anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan, tetapi mungkin diperlukan jika seorang anak sedang berjuang untuk memahami perilaku yang sesuai secara  sosial.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda