Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Tingkatkan Literasi Digital Anak, Jangan Buru-buru Diajari Bahasa Asing Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 30 Jan 2022 16:51 WIB

Happy young little asian cute girl watching or playing digital tablet, laptop or mobile with cheerful parents on desk in family time concept in white room with window. Preschool children learning.
Cara Tingkatkan Literasi Digital Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Edwin Tan

Kemampuan literasi anak perlu dibentuk sejak dini ya, Bunda. Melalui kemampuan ini, anak bisa dengan mudah belajar menulis, berbicara, hingga berinteraksi dengan orang di sekitarnya.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dr. Muhammad Hasbi mengatakan, tujuan utama pendidikan adalah mengutamakan karakter anak untuk memahami dunia dan sekelilingnya. Untuk mencapai itu semua, anak membutuhkan kecakapan literasi.

"Ragam interaksi menjadi sangat terbatas pada masa pandemi, sehingga harus diupayakan alternatif lain untuk mengatasinya, salah satunya meningkatkan kecakapan literasi karena penting untuk kesiapan sekolah anak," kata Muhammad Hasbi, dalam Diskusi dan Konferensi Pers 'Akses Literasi Digital untuk Anak Indonesia' oleh Enuma Indonesia via Zoom, Rabu (26/1/22).

Kemampuan literasi juga memberikan dampak positif untuk mendorong anak bersaing secara global, mengembangkan kemampuan berbicara dan menjawab pertanyaan terbuka untuk berpikir. Melalui literasi, anak pun bisa mengembangkan imajinasinya.

Banner Skincare Penghilang Flek HitamFoto: HaiBunda

Mengembangkan kemampuan literasi memang penting. Tapi, Bunda juga perlu menyesuaikan usia dan perkembangan anak ya.

"Mengembangkan kemampuan literasi harus sesuai usia dan tahap perkembangan anak, mengembangkan reading for pleasure, Jadi, misalnya buku diletakkan pada jangkauan anak usia dini, sehingga tidak hanya untuk dibaca, tapi bisa menjadi sumber belajar imajinasi atau bahan bermain," ujar Muhammad Hasbi.

Dalam mengembangkan kemampuan literasi anak, Bunda pun perlu menyiapkan lingkungan yang kondusif. Misalnya, ada literasi kaya tekstur, tema, atau gambar untuk memperkaya pengetahuan anak.

Saat ini, Bunda juga bisa memanfaatkan literasi digital untuk meningkatkan kemampuan belajar Si Kecil lho. Literasi digital dapat menjadi pilihan karena lebih mudah diakses, terutama di masa pendemi.

Literasi digital didapat dari aplikasi di ponsel. Ada yang gratis, ada pula yang berbayar. Lalu apa yang harus diperhatikan orang tua untuk mengembangkan literasi ini ya?

Baca halaman berikutnya yuk.

Simak juga cara tumbuhkan minat baca anak di era new normal, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KONTEN BAHASA INDONESIA DI LITERASI DIGITAL

Membaca buku

Cara Tingkatkan Literasi Digital Anak/ Foto: iStock

Literasi digital mulai digunakan di dunia pendidikan. Berbeda dengan buku, literasi digital menyajikan banyak konten yang juga bisa mengembangkan kemampuan anak nih.

Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah, Sofie Dewayani, Ph.D., mengatakan bahwa salah satu tantangan dalam literasi digital adalah konten. Belakangan, konten literasi justru banyak yang berbahasa Inggris, Bunda.

Konten ini memang dianggap lebih menarik di mata anak-anak. Namun, sebaiknya jangan buru-buru mengenalkan konten berbahasa asing agar mudah dipahami Si Kecil.

"Saat ini kita menyaksikan fenomena anak usia dini terampil berbahas Inggris karena materi-materinya lebih baik ya," kata Sofie.

Bahasa Inggris memang penting diajarkan ke anak-anak. Tapi, Bunda tak boleh melupakan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.

Inilah mengapa, konten berbahasa Indonesia menjadi sangat diperlukan di era literasi digital ini. Apalagi, bila orang tua sibuk dan tidak memiliki kemampuan literasi yang mumpuni untuk anaknya.

"Orang tua sibuk dan tidak memiliki kemampuan literasi yang sesuai, maka kehadiran konten berkualitas dalam Bahasa Indonesia dibutuhkan sama anak-anak," kata Sofie.

Selama anak belajar literasi digital, orang tua juga perlu mendampingi ya. Sofie percaya kalau manfaat maksimal literasi digital bisa dicapai dengan pengawasan orang tua dan kontribusi dari guru di sekolah.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda