Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pantun Anak-anak: Pengertian dan Contoh untuk Memberi Nasihat dengan Cara Lucu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 30 Dec 2021 19:36 WIB

Ada yang menarik di gang sempit yang berada di kawasan permukiman padat penduduk di Tambora, Jakbar. Di gang sempit itu terdapat taman baca untuk anak-anak.
Ilustrasi pantun anak-anak/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Mendidik anak memang bukan perkara yang mudah ya, Bun. Ada kalanya Si Kecil membutuhkan motivasi saat dirundung masalah dalam pergaulan sehari-hari. Memberi nasihat pada anak dengan cara keras di depan umum tentunya sangat tidak disarankan ya Bun karena hanya akan membuat dia malu dan minder.

Sebaliknya, nasihat dapat Bunda lakukan dengan sisipan lewat pantun anak-anak. Nasihat dalam bentuk pantun lebih menyenangkan dibandingkan dengan memberi motivasi secara langsung. Si Kecil juga jadi merasa tidak digurui dan tertekan, melainkan justru malah terhibur. Paling penting adalah Si Kecil tetap bisa memahami nilai-nilai yang ingin ditanamkan Bunda dan Ayah.

Pengertian pantun

Sebelum menggunakan pantun, Bunda harus tahu dulu apa itu pantun. Pantun adalah salah satu bentuk puisi. Pantun terikat oleh aturan yang pada umumnya terdiri dari empat larik.

Banner Basic Skincare untuk Kulit GlowingFoto: HaiBunda/Mia

Rima pantun bersifat silang yang akrab dengan pola (a-b-a-b). Jumlah kata setiap baris hanya terdiri dari 4-6 kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, sedangkan baris tiga dan empat adalah isinya.

Apa itu pantun anak
Pantun anak tidak ubahnya dengan pengertian pantun secara umum, namun sampiran maupun isi harus berkaitan dengan masa kanak-kanak. Pantun anak cenderung berupa suka cita selaras dengan kehidupan anak. Meski demikian, pantun anak juga dapat berupa nasihat-nasihat baik sebagai penyemangat maupun peringatan.

Memberi nasihat lewat pantun anak
Memberi nasihat berupa pantun anak akan menjaga perasaan Si Kecil, Bun. Dia tak akan kecewa, merasa malu, atau pun marah. Sebaliknya, Si Kecil akan jauh lebih memahami nasihat yang disajikan dalam bentuk pantun. Kedekatan antara Bunda dengannya pun juga akan lebih terjaga.

Metode penyampaian pantun adalah dalam bentuk lisan. Dan, disarankan agar Bunda menyampaikan pantun tanpa membaca. Tujuannya adalah agar anak lebih tertarik dengan ekspresi yang Bunda tampilkan maupun cerita-cerita berkaitan dengan pantun tersebut sekaligus merasa terhibur.

Contoh pantun anak-anak
Orang tua harus pintar-pintar memilih pantun anak-anak. Pantun yang akan disampaikan kepada Si kecil haruslah mudah dipahami dan bukan dengan bahasa-bahasa yang sulit. Meski terdengar sederhana, pantun anak juga harus tetap memuat nasihat sesuai dengan kondisi si kecil.

Contoh:

Pergi ke sungai mencari ikan
Jika dapat jangan lupa diikat
Janganlah malas makan
Agar badan tetap kuat

Pergi ke pasar membeli duku
Ditemani oleh kurnia
Rajinlah membaca buku
Karena buku jendela dunia

Bertemu teman bersalaman
Untuk naik ke atas panggung
Jika ingin membeli mainan
Jangan lupa rajin menabung

Pantun mengandung unsur sastra lisan, sehingga akan lebih baik jika tak hanya sekadar dibaca, namun harus disampaikan dengan penuh ekspresi layaknya membaca puisi. Anak-anak pun akan menyerap pesan dari Bunda meski dengan cara yang menghibur. (PK)

Simak juga video berikut mengenai barang-barang Si Kecil yang bisa dijual lagi. Apa sajakah itu?

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda