HaiBunda

PARENTING

5 Klasifikasi Hewan Bertulang Belakang, Yuk Ajarkan pada Si Kecil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jan 2022 14:32 WIB
Ilustrasi mengajarkan hewan bertulang belakang pada Si Kecil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/zhanghaoran521

Mengenalkan hal-hal baru memang menjadi kegiatan yang menyenangkan, baik untuk Bunda maupun untuk Si Kecil. Selain senang melihat antusias Si Kecil yang tertarik dengan hal-hal baru, Bunda juga bisa sekaligus membangun komunikasi dengan Si Kecil lebih intens.

Salah satu hal yang dapat Bunda kenalkan adalah klasifikasi hewan vertebrata, atau hewan bertulang belakang. Seperti Bunda ketahui, anak-anak sangat tertarik dengan alam dan keajaibannya.

Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki rangka dan tulang belakang. Vertebrata dan invertebrata diperkirakan berevolusi dari nenek moyang yang sama yang hidup sekitar 600 juta tahun yang lalu.


Vertebrata telah melalui jalan yang panjang hingga hari ini. Mereka bercabang menjadi garis keturunan panjang yang mencakup ikan lapis baja, hingga mammoth berbulu.

Ciri-ciri hewan bertulang belakang

Mengutip situs web Kemdikbud, vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki rangka tulang belakang. Adapun yang dimaksud dengan tulang belakang adalah ruas-ruas tulang yang berderet sepanjang punggung mulai dari leher sampai ekor. Nah, tulang belakang ini berfungsi sebagai penyokong tubuh dan melindungi sistem saraf.

Lalu apa ciri-ciri hewan bertulang belakang? Berikut antara lain:

  • Tubuh terdiri dari kepala, badan, dan dua pasang alat gerak. Beberapa spesies mempunyai ekor.
  • Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus, dilengkapi dengan kelenjar pencernaan.
  • Sistem peredaran darah tertutup.
  • Alat ekskresi berupa ginjal.
  • Alat pernapasan berupa paru-paru, kulit, atau insang.
  • Sepasang alat reproduksi (gonad) di kanan dan di kiri.
  • Sistem endokrin berfungsi menghasilkan hormon.
  • Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (serabut saraf).
  • Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, dan sel-sel darah.
  • Sistem gerak terdiri dari rangka sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak,

Klasifikasi hewan bertulang belakang

Vertebrata atau hewan bertulang belakang dikelompokkan secara sederhana menjadi lima, Bunda. Pengelompokan tersebut berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara perkembangbiakannya:

1. Mamalia atau hewan menyusui

Ilustrasi kucing, hewan bertulang belakang/ Foto: Getty Images/somethingway

Mamalia adalah jenis hewan bertulang belakang yang paling berkembang di kerajaan hewan yang dikategorikan sebagai vertebrata. Mamalia dianggap sangat menunjukkan karakteristiknya sebagai vertebrata yang canggih dibanding hewan-hewan lain.

Yang paling membedakan mamalia dengan hewan bertulang belakang lainnya adalah mamalia menghasilkan susu sebagai makanan anaknya. Susu dihasilkan oleh kelenjar (glandula mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Selain memiliki kelenjar susu, mamalia memiliki rambut, dan memiliki tiga tulang telinga tengah.

Ciri-ciri lain dari mamalia, di antaranya:

  • Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti paus, dan lumba-lumba.
  • Struktur tubuhnya sesuai dengan cara hidupnya, ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.
  • Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
  • Bernapas dengan paru-paru, dan mempunyai diafragma untuk membantu bernapas.
  • Jantung terdiri dari empat ruang yang sempurna.
  • Otak berkembang lebih baik dibandingkan hewan bertulang belakang lainnya.
  • Berkembang biak dengan melahirkan anak.
  • Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal).
  • Berdarah panas.

 Beberapa contoh mamalia adalah monyet, sapi, domba, anjing, kucing, gajah, tikus, simpanse, orang utan, ikan paus.

2. Aves atau burung

Burung atau aves adalah jenis hewan bertulang belakang selanjutnya. Burung memiliki sekitar 9,000 spesies yang berbeda. Tentunya, ciri utama dari burung adalah kemampuannya dalam beradaptasi untuk bisa terbang.

Aves atau burung memiliki bulu dan paruh yang terbuat dari zat keratin. Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang. Ciri-ciri lainnya, antara lain:

  • Hidup di darat.
  • Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
  • Alat pernapasan berupa paru-paru dan alat tambahan berupa pundi-pundi udara sebagai tempat cadangan udara pernapasan di saat terbang jauh.
  • Jantung telah memiliki empat ruang yang sempurna.
  • Berkembang biak dengan bertelur, ciri telur bercangkang dan kuning telur berukuran besar.
  • Pembuahan terjadi di dalam tubuh induknya (fertilisasi internal).
  • Berdarah panas.

Aves dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  •  Karinata, memiliki taju dada (carina) yang berfungsi menyokong otot dada yang besar. Contohnya: pinguin (Pygoscelis papua), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), Ayam (Gallus gallus domesticus).
  • Ratita, tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya. Otot dadanya tidak sebesar burung karinata. Contohnya: burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu (Dromaius novaehollandiae).

3. Reptil

Ilustrasi kura-kura, hewan bertulang belakang/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ainur Kuangaliyeva

Reptil berasal dari bahasa Latin yang artinya melata. Hewan bertulang belakang ini memiliki kulit keras, kering, dan bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik tersebut berfungsi mencegah kekeringan.

Adapun ciri-ciri reptil lainnya, antara lain:

  • Hidup di darat, ada beberapa spesies yang dapat hidup di air.
  • Bergerak menggunakan perut atau kaki.
  • Bernapas dengan paru-paru.
  • Jantung memiliki empat ruang yang sekatnya belum sempurna.
  • Berkembang biak dengan menghasilkan telur yang bercangkang.
  • Pembuahan terjadi di dalam tubuh induknya (fertilisasi internal).
  • Berdarah dingin.

Beberapa contoh hewan reptil adalah buaya, komodo, bunglon, kura-kura, penyu, dan ular.

4. Amfibi

Amfibi dan reptil memang mirip. Mereka adalah vertebrata multiseluler yang dapat hidup baik di air maupun di darat. Sejak berevolusi, amfibi kini memiliki 3.000 spesies. Mereka adalah hewan berdarah dingin pertama yang muncul di darat.

Amfibi terdiri dari tiga kelompok, yaitu:

Anura

Memiliki ciri tidak berekor saat dewasa. Kaki belakangnya lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsa. Spesies jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin. Contohnya: katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp.), dan kodok atau bangkong (Bufo sp.)

Urodela

Merupakan kelompok amfibi yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa. Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depan yang sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat. Contohnya salamander.

Apoda (Caecilians)

Merupakan amfibi tak berkaki. Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah.

Ciri-ciri amfibi, antara lain:

  • Hidup di air (pada fase larva) dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab (pada fase dewasa).
  • Penutup tubuh berupa kulit yang licin dan tidak bersisik.
  • Alat pernapasan berupa insang, paru-paru, dan kulit.
  • Jantungnya memiliki tiga ruang.
  • Berkembang biak dengan menghasilkan telur yang tidak bercangkang.
  • Pembuahan terjadi di luar tubuh induk (fertilisasi eksternal), di air atau tempat yang lembab.
  • Beberapa spesies kelompok amfibi mengalami perubahan bentuk tubuh selama proses pertumbuhan dan
  • perkembangannya. Perubahan ini dikenal dengan proses metamorfosis.
  • Berdarah dingin.

5. Ikan atau Pisces

Pisces atau ikan termasuk salah satu jenis hewan bertulang belakang. Ikan memiliki rangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung kalsium fosfat.

Ciri-ciri ikan lainnya, antara lain:

  • Hidup di air, baik air laut, air tawar, atau air payau.
  • Tubuh dilindungi oleh sisik.
  • Bergerak dengan sirip dan ekor.
  • Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.
  • Tidak mempunyai daun telinga.
  • Bernapas dengan insang.
  • Ikan yang hidup di lumpur mempunyai alat bantu pernapasan berupa labirin.
  • Jantung terdiri dari dua ruang.
  • Berkembang biak dengan bertelur.
  • Pembuahan terjadi di luar tubuh induk (fertilisasi eksternal).
  • Berdarah dingin.

Contoh-contoh ikan antara lain ikan mas (Cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendens), ikan kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), dan ikan bandeng ( Chanos chanos).

Itulah jenis-jenis vertebrata atau hewan bertulang belakang serta berbagai karakteristiknya. Semoga membantu memperkenalkannya kepada Si Kecil ya, Bunda.

 



(som/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Pasangan Artis Hobi Main Padel Bareng, Mahalini hingga Alyssa Soebandono

Mom's Life Annisa Karnesyia

Hanya Hari Ini, Belanja Super Hemat di Transmart! Diskon 50%+20%

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Sandal dan Sneakers Anak hingga Dewasa Diskon 50% + 30% di Transmart Full Day Sale

Mom's Life Pritadanes

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Cara Mengatasi Produksi ASI Berlebihan

Tidur Kurang dari 7 Jam saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak dengan Masalah Kognitif dan Perilaku

5 Pasangan Artis Hobi Main Padel Bareng, Mahalini hingga Alyssa Soebandono

Sandal dan Sneakers Anak hingga Dewasa Diskon 50% + 30% di Transmart Full Day Sale

Hanya Hari Ini, Belanja Super Hemat di Transmart! Diskon 50%+20%

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK