HaiBunda

PARENTING

Angka Omicron Melonjak, Para Orang Tua Khawatir Keputusan PTM

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 27 Jan 2022 16:18 WIB
Ilustrasi PTM/Foto: Getty Images/iStockphoto/Userba011d64_201
Jakarta -

Akhir-akhir ini angka kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali meningkat, Bunda. Sementara itu, di tengah-tengah peningkatan kasus ini, pemerintah masih melanjutkan skema Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Hal ini lantas membuat para orang tua merasa cemas, Bunda. Terlebih dengan adanya varian baru Omicron, serta belum meratanya vaksinasi bagi anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Kekhawatiran ini juga dialami oleh Atika (45), seorang Bunda dari Jakarta yang anaknya masih harus masuk sekolah di salah satu SMA. Ia mengaku kalau kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron yang signifikan ini bakal membahayakan anak ketika berada di sekolah.


Tak sampai sana, cluster sekolah juga akan membawa virus ke keluarga yang ada di rumah. Atika bahkan sangat mengkhawatirkan nasib anak-anak yang masih duduk di bangku TK dan SD.

"Anak sekolah terutama TK dan SD yang masih senang bermain bisa jadi lupa akan maskernya ataupun pakai dengan seadanya saja. Jika mereka sampai terkena dan membawa pulang virus ke rumah, khawatir banget jika menularkan ke orang tua yang punya komorbid. Mau salahin siapa coba?" jelas Atika, kepada detikcom, baru-baru ini.

Lebih lanjut, Atika mengungkapkan bahwa sudah banyak kasus penularan COVID-19 yang terjadi dari adanya aktivitas sekolah tatap muka, Bunda. Karena itu, ada banyak sekolah yang ditutup.

Salah satu sekolah yang memutuskan untuk kembali menjalankan PJJ adalah sekolah sang anak. Sudah ada 4 murid yang terkonfirmasi positif COVID-19 varian Omicron.

Saat ditemukan kasus positif, sebenarnya sekolah sempat ditutup selama satu minggu. Namun kemudian setelah itu PTM kembali dilakukan.

"Dimulai lagi PTM. Makin deg-degan setiap hari jadinya," lanjutnya.

Selain Atika, ada pula Kris (38) yang juga mengkhawatirkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah, Bunda. Terlebih, anak Kris baru menginjak usia 8 tahun.

Kris mengatakan bahwa usia sang anak adalah usia bermain. Karena itu, bisa jadi sang anak akan lupa tentang protokol kesehatan saat bermain dengan teman-temannya.

"Walaupun sudah dibekali hand sanitizer, masker dan masker cadangan, nasihat prokes, yang namanya anak-anak seumuran itu kan kalau sudah asyik main sama temannya ya bisa lupa semua," jelas Kris.

"Dalam situasi kayak gitu kita, sebagai ortu, punya keterbatasan pengawasan. Sementara di sekolah sendiri apa bisa full mengawasi satu per satu interaksi anak-anak tersebut untuk memastikan prokes berjalan?" sambung Kris kemudian.

Selain Atika dan Kris, ada juga Diana (35) yang turut mengungkapkan rasa prihatinnya ketika tahu PTM masih terus dilanjutkan. Lantas seperti apa pendapatnya?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(mua/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Setelah Sekolah, Ini Perubahan Perilaku yang Mungkin Terjadi pada Anak Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syaputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK