PARENTING
Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Masuk Program BIAS, Diberikan ke Anak 5 SD
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 04 Feb 2022 19:50 WIBKanker serviks dapat dicegah sejak dini melalui pemberian vaksin HPV (human papillomavirus). Pencegahan bisa dilakukan sejak dini mulai dari usia 9 tahun, Bunda.
Perlu diketahui, kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Insiden dan kematian di Indonesia tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara, Bunda.
Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua dengan jumlah kasus 36.633 atau 17,2 persen di Indonesia. Kasus kematian akibat kanker rahim diperkirakan sebanyak 21.003 orang.
Pemberian vaksin HPV menjadi salah satu langkah mencegah kanker serviks. Pemerintah sendiri telah memasukkan vaksin HPV ke dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di program demonstrasi bertahap sejak tahun 2016.
Di tahun 2022, pemerintah berencana melakukan perluasan introduksi vaksin HPV di 131 kabupaten/kota dengan jumlah sasaran 889.819 anak. Program ini akan terus berlanjut dengan target nasional di tahun 2024.
Vaksinasi HPV pada anak diberikan dua dosis. Dosis pertama diterima anak perempuan usia kelas 5 SD, sementara dosis kedua untuk anak kelas 6 SD.
BIAS dilaksanakan pada bulan Agustus di sekolah. Tidak ada penundaan pemberian vaksin bila anak tidak mendapatkannya saat kelas 5 SD ya, Bunda.
"Misalnya, anak saat ini kelas 6 artinya dia tidak masuk program. Pada mereka ini akan ada dua pilihan, pertama nanti membeli sendiri dengan harga yang mahal atau menunggu pemerintah membuat program," kata Konsultan Onkologi Ginekologi, dr. Andi Dharma Putra Sp. OG (K), dalam acara Webinar Hari Kanker Sedunia 2022 via Zoom, Jumat (4/2/22).
Sementara itu, menurut Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Dewan Penasihat HOGI, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk, program vaksin HPV untuk anak sekolah di BIAS sangat efektif mencegah kanker serviks. Anak kelas 5 SD menjadi sasaran terbaik untuk efektivitas vaksin.
"Suntikan ini mempunyai efektifitas cukup banyak, selain mudah dijangkau karena anak masih sekolah, faktor imunogenetik anak juga masih baik sekali, dan antibodi akan bertahan cukup lama. Penelitian menyebut, antibodi 10 tahun tetap tidak turun, sehingga tidak memerlukan booster," ujar Prof Andrijono.
Perjalanan kanker serviks cukup panjang. Tidak semua infeksi HPV menjadi kanker, Bunda. Namun, vaksinasi bisa menjadi cara untuk mencegah infeksi hingga kanker.
Klik next untuk penjelasan lengkap tentang vaksinasi HPV dan manfaatnya bagi perempuan.
Simak juga saran dokter untuk mengatasi demam pada anak, dalam video berikut:
(ank/som)
MANFAAT VAKSIN HPV UNTUK ANAK