Serba-serbi Keluarnya Air Mani Wanita saat Berhubungan Seks, Wajar atau Tidak?

Cropped studio shot of an unrecognizable woman holding a lemon against gray background

Ilustrasi serba-serbi keluarnya air mani wanita saat berhubungan seks. Foto: Getty Images/iStockphoto/Adene Sanchez

Biasanya dalam hubungan seks, istilah 'ejakulasi' dan 'air mani' lebih sering dikaitkan dengan pria. Namun sebenarnya wanita juga bisa mengeluarkan air mani saat orgasme, lho.

Kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan squirt. Kendati demikian, sampai saat ini penelitian tentang air mani wanita masih sangat sedikit. Demikian dikutip dari Medical News Today.

Ejakulasi pada wanita biasanya berupa pengeluaran cairan dari uretra selama orgasme atau saat mencapai puncak gairah seks. Uretra merupakan saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

Pada squirt, cairan yang keluar biasanya tidak berwarna, tidak berbau, dan keluar dalam jumlah besar.

Komponen cairan air mani wanita

Dikutip dari BBC, sebuah penelitian mengisyaratkan bahwa cairan squirt bisa jadi hanya urine. Dalam sebuah studi pada 2014, responden wanita melakukan pemindaian ultrasound untuk membuktikan bahwa kandung kemih mereka kosong.

Setelah responden melakukan hubungan seks, dilakukan kembali USG kedua. Hasilnya ditunjukkan bahwa kandung kemih mereka telah terisi kembali secara signifikan.

Foto: Mia Kurnia Sari

Pada akhirnya, USG ketiga dilakukan setelah squirting. Ditemukan bahwa kandung kemih responden kosong lagi. Ini menunjukkan bahwa cairan yang mereka keluarkan kemungkinan adalah urine (atau setidaknya sebagian).

“Cairan squirt mungkin berasal dari kandung kemih karena tidak ada struktur lain di dalam area anatomi wanita yang mampu menahan cairan banyak atau mendorongnya dengan kekuatan sebanyak itu,” tegas ahli farmasi Abbas Kanani.

Menurut Kanani, selama orgasme, otot-otot tubuh rileks dan membuatnya sulit untuk menahan urine, sehingga dilepaskan melalui uretra.

Pengeluaran air mani wanita saat orgasme, normal atau tidak?

Meskipun masih sering dianggap tabu, sebenarnya ejakulasi pada wanita wajar terjadi. Menurut International Society for Sexual Medicine, diperkirakan antara 10 hingga 50 persen wanita mengalami ejakulasi saat berhubungan seks.

Beberapa ahli percaya bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, tetapi banyak yang tidak menyadarinya. Manfaat dari pengeluaran air mani atau squirt masih sangat minim, sehingga membutuhkan studi lebih lanjut. Simak ulasannya di halaman berikut, yuk!

Tonton juga video penyebab Bunda sulit mencapai orgasme saat berhubungan seks:

[Gambas:Video Haibunda]

MANFAAT SQUIRT BAGI KESEHATAN WANITA

Close up of female feet in under the sheets.

Ilustrasi serba-serbi keluarnya air mani wanita saat berhubungan seks. Foto: Getty Images/iStockphoto/santypan

Manfaat squirt bagi kesehatan wanita

Sampai kini belum ada bukti langsung bahwa ejakulasi pada wanita memiliki manfaat kesehatan. Namun, penelitian telah menemukan bahwa aktivitas seks dan orgasme memiliki beberapa manfaat.

Selama orgasme, tubuh melepaskan hormon pereda nyeri yang dapat membantu mengatasi nyeri punggung dan kaki, sakit kepala, dan kram menstruasi.

Segera setelah klimaks, tubuh juga melepaskan hormon yang mendorong supaya kualitas tidur bisa lebih nyenyak. Hormon-hormon ini termasuk prolaktin dan oksitosin.

Manfaat kesehatan lainnya termasuk membantu menghilangkan stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi dari penyakit jantung, dan menurunkan tekanan darah.

Kesimpulannya, squirt dan ejakulasi pengeluaran air mani pada wanita sangat normal. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa itu mungkin umum meskipun orang jarang membahasnya.

Banyak wanita yang melakukan ejakulasi mengatakan bahwa yang 'memancing' kondisi ini yaitu stimulasi pada G-spot. Ini merupakan area sekitar 5-8 cm di dalam vagina.