PARENTING
Tips Pilih Kegiatan Non Akademis Anak di Sekolah, Agar Potensi Terasah Sejak Dini
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 12 Feb 2022 18:55 WIBUntuk mendorong potensi bakat anak, memang tak selalu berhubungan dengan akademis. Ada banyak kegiatan di sekolah, seperti ekstrakurikuler, yang bisa menumbuhkan minat dan bakat mereka. Dan jangan salah, ini juga berpengaruh pada masa depan mereka, lho.
Sebagai orang tua, kita tentu ingin mengetahui dan mendorong potensi bakat anak melalui kegiatan di sekolah. Lantas, bagaimana cara memilih kegiatan yang tepat? Soal ini psikolog anak dan keluarga, Saskhya Aulia Prima, M.Psi., memberikan tipsnya, Bunda.
"Jadi kalau kita ngomong mendorong potensi bakat anak, terutama anak di usia dini itu jangan buru-buru, kita lihat dahulu. Memang, ada beberapa anak yang kelihatan bakatnya menonjol di satu hal tertentu. Misalnya di 5 tahun kayaknya jago banget nih nge-dance," katanya, di acara Virtual Media Briefing - Sampoerna Academy "EduFest 2022" for The Brighter Future of Young Generation via Zoom, Jumat (11/2/2022).
Akan tetapi, menurut Saskhya, ada yang mungkin mereka belum tahu kalau itu bakatnya jadi anak butuh juga eksplorasi yang banyak. Dan perlu Bunda pahami, otak anak usia dini itu, anak-anak itu cepat sekali bertumbuh. Jadi sebenarnya untuk pilih selain kita lihat apa yang mereka sudah suka, coba kita tambahkan kegiatan yang mereka belum pernah, nih.
Ya, karena semakin banyaknya mereka belajar sesuatu dengan zaman mereka persaingan nanti yang sudah advanced lagi daripada kita, pastinya semua kemampuan itu terpakai. Jadi untuk anak-anak yang sudah mereka jadi (bakatnya) kelihatannya, silahkan diteruskan. Yang hal-hal lain coba kira-kira anaknya butuh ditambah di mana ya?
"Mungkin sebagai contoh, anak saya itu dia suka banget banyak gerak. Dan dia itu bahasnya kalau dari kecil kalau dia lihat sesuatu, dia minta. Umurnya kan masih 3,5 tahun, ingin bahas belajar bahasannya kartun A kartun B, jadi kita tambahin di sana," cerita Saskhya.
"Tapi dia kelihatannya banyak gerak banget, dan butuh untuk mengelola emosi, mengelola impulisivitasnya, coba kita masukkin martial art supaya berimbang."
Jadi sebenarnya, Bun, sebagai orang tua, kita harus punya tujuannya mau apa. Lalu, sambil eksplor anak kita itu bagaimana. Kata Saskhya, orang tua juga sabar saja sambil melihat nanti anak-anak mungkin trial dan error juga dari kegiatan ekstrakurikuler yang mereka coba.
Masih bicara tentang minat dan bakat anak, di kesempatan yang sama, Saskhya juga menjawab bagaimana orang tua mendampingi anak dalam menentukan jurusan kuliah mereka untuk masa depan karier atau profesinya nanti. Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Simak juga video soal cara mengendalikan emosi anak:

TIPS DAMPINGI ANAK PILIH JURUSAN KULIAH