HaiBunda

PARENTING

9 Hal Penting yang Perlu Bunda Lakukan Saat Anak Isoman di Rumah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 24 Feb 2022 16:42 WIB
Hal Penting yang Perlu Dilakukan Bunda Saat Anak Isoman di Rumah/ Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 belum berakhir. Sebulan terakhir, kasus COVID-19 bahkan melonjak naik di Indonesia, Bunda.

Virus COVID-19 varian Omicron disebut menjadi penyebab melonjaknya kasus ini. Di Indonesia, kasus Omicron pada anak sudah ditemukan.

Omicron disebut disebut memiliki gejala yang tidak spesifik, namun disinyalir lebih ringan dari varian Delta. Meski begitu, penularannya terbilang cepat, Bunda.


Dokter Ahli Respirologi Anak, DR. Dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) mengatakan, gejala Omicron memang berbeda. Pada anak, gejala khasnya adalah demam, sakit tenggorokan, dan masalah di saluran cerna.

"Gejala khas Omicron kalau dilihat dari laporan agak berbeda. Gejala biasanya ada demam, tenggorokan nyeri, dan 20 persen kasus diare atau saluran pencernaan. Anosmia atau kehilangan indra penciuman itu jarang dibandingkan Delta," ujar dokter yang akrab disapa Dian ini saat Live Instagram IDAI belum lama ini.

Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per 7 Februari 2022 menunjukkan, kasus positif COVID-19 pada anak meningkat 10 kali lipat atau sekitar 1.000 persen dibandingkan Januari 2022.

Meski gejala Omicron terbilang ringan, Ayah dan Bunda tetap perlu waspada ya. Bila Si Kecil terkonfirmasi positif, kita perlu melihat gejala dan kondisi anak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbolehkan pasien positif COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah atau di hotel. Namun, ada syarat dan aturannya.

Khusus pada kasus anak, ada sedikit perbedaan aturan isoman. Ketua Satgas COVID-19 IDAI, dr. Yogi Prawira, Sp.A(K) menjelaskan, pasien positif COVID-19 anak boleh isoman, namun harus dengan pengawasan ketat dari orangtua atau pengasuh.

Nah, berikut 8 kriteria pasien COVID-19 anak yang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah:

  1. Anak tidak mengalami gejala apa pun (asimptomatik), atau hanya punya gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah dan ruam-ruam.
  2. Anak masih aktif, bisa makan dan minum.
  3. Anak mampu menerapkan etika batuk.
  4. Saturasi oksigen dalam keadaan istirahat di atas 95 persen.
  5. Tidak ada desaturasi saat aktivitas.
  6. Tidak mengalami sesak nafas.
  7. Lingkungan rumah atau kamar punya ventilasi yang baik.
  8. Anak tidak mempunyai komorbid, seperti obesitas.

Selama anak menjalani isoman, ada sembilan hal penting yang harus dilakukan Ayah dan Bunda lho. Apa saja?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Simak juga 3 perlengkapan isolasi mandiri untuk anak, dalam video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK