Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Bunda Pendiri Bintang Kecil, Aplikasi Edukatif Seputar Lagu Anak

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 25 Apr 2022 19:45 WIB

Kegiatan Bintang Kecil
Kegiatan Bintang Kecil / Foto: Dok. Bintang Kecil & Melia Lustojoputro

Di zaman modern dengan perkembangan teknologi yang pesat, lagu anak justru dikhawatirkan kehilangan sinarnya. Popularitas lagu anak saat ini bersaing sengit dengan lagu dewasa yang lebih banyak diperdengarkan di ruang publik.

Lagu anak yang dulu sempat populer di era 90-an, seperti hilang begitu saja. Banyak anak yang justru lebih akrab dengan lagu orang dewasa karena lebih viral.

Melihat isu tersebut, Melia Lustojoputro berupaya mendirikan suatu platform untuk menggaungkan popularitas lagu anak. Ia meluncurkan aplikasi yang diberi nama Bintang Kecil.

Sebelum mendirikan Bintang Kecil, Melia berprofesi sebagai seorang perancang gaun pesta dan pengantin selama lebih dari dua dekade. Ia juga merupakan seorang fotografer dan penulis.

Melia sudah penah membuat aplikasi di bidang jasa rumah tangga pada 2019. Namun di 2020, terbersit keinginan untuk membuat aplikasi yang dapat merangkul anak-anak di bidang seni musik.

Bunda 3 anak ini memiliki mimpi agar lagu anak-anak dapat tergaung kembali di berbagai ruang publik. Hal itu semakin mantap dia inginkan ketika diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara bersama teman-teman pencipta lagu anak kala mengikuti lomba perayaan Hari Anak Nasional.

"Beliau menyampaikan keprihatinannya akan kelangkaan lagu anak Indonesia yang berperan besar terhadap pengembangan karakter anak sebagai calon pemimpin bangsa ini, dan beliau berpesan agar kami, pencipta lagu anak terus berkarya untuk anak Indonesia," cerita Melia kepada HaiBunda, belum lama ini.

Banner Tanda Janin Lapar

Di sisi lain, Melia melihat ribuan pencipta lagu anak yang kesulitan untuk memublikasikan karya mereka karena hampir semua radio menolak memutar lagu anak. Akibatnya, lagu anak Indonesia sudah jarang terdengar.

Berangkat dari kekhawatiran itu, Melia melakukan riset berupa survei yang melibatkan 200 orang tua anak. Ternyata, 95 persen dari mereka tidak mengenal lagu-lagu anak yang diciptakan oleh para pencipta lagu anak. Ia kemudian merancang aplikasi lagu anak bersama developer dari India dalam waktu 6 bulan.

Tak sendiri, ia turut menggandeng rekan musisi, organisasi musik, influencer, sekolah, majalah anak, hingga pemerhati anak seperti Kak Seto dalam menjalankan berbagai program Bintang Kecil. Aplikasi Bintang Kecil akhirnya resmi meluncur pada November 2020.

Bintang Kecil menyajikan berbagai fitur seperti 750 lagu anak Indonesia klasik dan terkini, 500 lagu karaoke anak, dan video recorder dengan emoji lucu yang diiringi atau tanpa diiringi lagu anak.

Selain itu, terdapat forum untuk anak-anak saling menyapa, artikel yang memuat berita terkini seputar kesehatan dan perkembangan anak, halaman mewarnai, tracing, dan funny voice changer untuk mengirimkan rekaman audio dengan suara lucu.

"Selain fitur di dalam aplikasi, kami juga mempunyai komunitas untuk anak-anak dapat berekspresi, berkreasi, dan mengukir prestasi melalui berbagai program dan lomba yang kami adakan," ujar Melia.

"Kami juga memberikan panggung untuk anak-anak berbakat yang berani tampil di mula umum, secara online dalam program Open Mic, maupun secara offline di mal-mal yang berafiliasi dengan Bintang Kecil," imbuhnya.

Selain menyediakan ratusan lagu anak di aplikasi, Melia juga mengadakan kelas non akademis yang seru untuk anak-anak. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang manfaat musik klasik untuk Bunda yang sedang hamil di bawah ini: 

[Gambas:Video Haibunda]


BERBAGAI MACAM PILIHAN KELAS

Kegiatan Bintang Kecil

Kegiatan Bintang Kecil / Foto: Dok. Bintang Kecil & Melia Lustojoputro

Berjalan setahun, Melia mulai meluncurkan kelas non akademis bersama Bintang Kecil. Hal itu tercipta dari suara para Bunda yang mengeluhkan mahalnya les anak di bidang non akademis. Melia pun bertekad untuk memberikan jasa les dengan biaya hanya Rp1.000 per kelas.

Telah diunduh lebih dari 5.400 orang, Bintang Kecil menawarkan berbagai program kelas-kelas untuk mengasah bakat anak serta menyajikan edukasi seputar lagu anak. Mulai dari kelas gitar, piano, home schooling bersama Kak Seto, olah vokal, serta aktivitas seru lainnya.

"Kelas non akademis kami adakan setiap hari dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan kontributor, mulai dari coding hingga story telling, menggambar hingga Bahasa Korea. Supaya anak Indonesia dapat mengikuti kelas-kelas dan kegiatan positif setiap hari, tanpa terkendala oleh jarak dan biaya," tuturnya.

Sedangkan untuk menikmati aktivitas 60 kelas dalam sebulan secara interaktif via zoom dan 600 kelas recorded, Bunda perlu berlangganan Rp65 ribu per bulan.

Dalam menghadirkan lebih dari 700 anak, Melia bekerja sama dengan para pencipta lagu dari label Gema Nada Pertiwi. Bintang Kecil juga membuka kesempatan bagi mereka yang ingin mempromosikan lagu anak melalui berbagai challenge dan event secara gratis.

Dalam merintis aplikasi yang berfokus pada lagu anak, Melia dan rekan-rekan Bintang Kecil tentunya menghadapi banyak tantangan. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

HADAPI TANTANGAN

Kegiatan Bintang Kecil

Kegiatan Bintang Kecil / Foto: Dok. Bintang Kecil & Melia Lustojoputro

Menjalankan aplikasi Bintang Kecil di tengah popularitas lagu anak yang meredup seakan menjadi batu kerikil di perjalanan Melia. Apalagi saat ini, masih banyak orang tua yang tidak peduli dengan hal yang dikonsumsi anak mereka.

"Kesulitan terbesar adalah menghadapi ignorant, dengan orang tua abai dan tidak peduli akan konten yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka, dan menganggap tidak perlu membuat anak fasih akan lagu anak, seni dan budaya Indonesia," tutur Melia.

"Bahkan banyak orang tua yang menganggap anak-anak lucu menyanyikan lagu-lagu dewasa yang tidak sesuai dengan usia mereka, atau berjoget dengan gaya-gaya yang erotis," imbuhnya.

Dalam menghadapinya, Melia bekerja keras untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak yang berpotensi terjadi pada anak-anak apabila terus terpapar lagu yang tak sesuai dengan usia mereka. Kendati demikian, Melia tak menganggap Bintang Kecil sebagai ladang bisnis.

"Sebagai startup, kami lebih mengutamakan sustainability dan value proposition yang kami berikan untuk masyarakat. Profit bukanlah yang utama, walaupun kami mempunyai bisnis model yang diusahakan dapat menutup pengeluaran-pengeluaran yang ada," kata pengarang novel Segitiga Tanpa Sisi.

Tak hanya menjadi penggagas aplikasi yang diunduh oleh ribuan anak-anak, Melia juga menanamkan kecintaan anaknya sendiri terhadap lagu anak, seni, dan budaya Indonesia. Anak bungsu Melia yang baru berusia 4 tahun merupakan penikmat lagu anak klasik, Bunda.

"Anak saya yang kedua berusia 9 tahun, sebelumnya terpapar lagu dewasa dan fasih menyanyikan lagu Katty Perry dan Blackpink. Setelah bangun Bintang Kecil, saya karantinakan input dan konten yang dikonsumsinya, sehingga saat ini ia telah akrab dengan lagu anak Indonesia," ia bercerita.

Melia berharap, aplikasi yang dijalankan saat ini dapat memberi peran besar terhadap popularitas lagu anak Indonesia. Terlebih, ketika ia mendapatkan feedback dari para orang tua yang anaknya memakai aplikasi Bintang Kecil.

"Berdasarkan testimoni beberapa orang tua, anak-anak menunjukkan perangai yang lebih lembut, penurut, dan sayang pada orang tuanya, sesuai dengan lirik-lirik positif yang ada pada lagu-lagu yang ada di aplikasi," ujarnya.

Biar makin semangat menjalani bulan ramadan, ada HAMPERS spesial nih, dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda