Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tips Mengajarkan Toleransi pada Anak sejak Dini

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Apr 2022 15:40 WIB

Little Muslim girl wearing a hijab is enjoying the day at school with her friends.
7 Tips Mengajarkan Toleransi pada Anak sejak Dini/Foto: Istock

Jakarta - Sebagai orang tua, tentunya Bunda perlu mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai ajaran agama Islam, termasuk mengajarkan Si Kecil untuk memiliki sikap toleransi terhadap sesama. Bunda, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi.

Islam adalah agama yang cintai damai, Islam juga biasa disebut sebagai rahmatan lil alamin, atau pembawa rahmat bagi semesta. Nilai-nilai dasar Islam yang cinta damai, tidak mentoleransi kekerasan.

Sebagaimana firman Allah SWT, dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 yang menyebutkan setiap muslim diperintahkan untuk saling menghargai perbedaan.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya:

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.

banner janin aktif di sebelah kiriJanin aktif di sebelah kiri/ Foto: haibunda.com/novita rizki

Melalui firman Allah SWT, yang lainnya, yaitu dalam Surah Al-An’am ayat 108 yang juga menjadi rujukan bagi umat muslim untuk menghargai perbedaan.

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya:

Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.

Mengajarkan anak-anak toleransi sejak dini adalah salah satu hal yang sangat penting bagi orang tua. Secara sunatullah, kehidupan di dunia ini sangat beragam, mulai dari agama, ras, suku, golongan, orientasi politik, hingga status sosial ekonomi. Oleh karena itu, Bunda perlu mengajarkan Si Kecil untuk menghargai yang namanya perbedaan.

Muslim family worship during ramadhan7 Tips Mengajarkan Toleransi pada Anak sejak Dini Foto: Getty Images/ibnjaafar

Di era digital saat ini, seringkali ditemukan di media sosial suatu forum yang mungkin memperuncing perbedaan identitas, baik karena perbedaan orientasi politik, agama, maupun suku.

“Ini yang menjadi keprihatinan kita. Bunda, menyikapi kondisi ini dan keyakinan atas ajaran kita yang rahmatan lil alamin bahwa kita wajib dituntunkan untuk mengembangkan nilai toleransi dengan kelompok yang berbeda-beda,” kata Ustazah Dr. Tri Hastuti Nur R, M.Si dari Aisyiyah.

Oleh karena itu, sebaiknya sebagai orang tua, Bunda perlu mengajarkan toleransi kepada anak-anak sejak dini. Bagaimana caranya? Yuk, simak di halaman selanjutnya, ya Bunda.

Simak juga yuk video tentang mengajari toleransi pada anak sejak dini.

[Gambas:Video Haibunda]




7 CARA MENGAJARKAN TOLERANSI PADA ANAK SEJAK DINI

anak-anak mengaji di pesantren

7 Tips Mengajarkan Toleransi pada Anak sejak Dini/Foto: Getty Images/iStockphoto/DistinctiveImages

7 Tips mengajarkan toleransi pada anak sejak dini

Berikut adalah beberapa tips untuk Bunda menanamkan nilai toleransi kepada anak-anak sejak dini:

1. Ajarkan pada anak bagaimana mencintai sesama

Langkah pertama yang dapat Bunda lakukan adalah mengajarkan anak-anak bagaimana mencintai sesama. Ini perlu dilakukan karena pada dasarnya fitrah di dalam diri manusia itu adalah kecintaan.

“Kita itu fitrahnya adalah penuh cinta, tetapi cinta yang ada di diri kita perlu di pupuk dan diberikan,” kata Ustazah Tri Hastuti.

2. Berikan anak contoh atau pelajaran

Alam bawah sadar anak-anak itu dapat menyerap ajaran ataupun contoh yang dilakukan oleh orang tua dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, Bunda perlu mengajarkan anak-anak sejak dini untuk menerima keberadaan orang lain yang tentunya memiliki perbedaan dalam hal apa pun.

3. Memberikan pemahaman kepada anak

Jika anak sudah cukup usia untuk memahami apa yang Bunda sampaikan, ajarkan kepada mereka bahwa Indonesia adalah energi yang kaya akan suku, agama, ras, hingga budaya. Jelaskan kepada mereka bahwa perbedaan suku, agama, ras, dan budaya adalah sama. Ajarkan kepada mereka bahwa sebagai sesama perlu saling menghormati satu dengan yang lain, ya Bunda.

4. Memperlihatkan contoh nyata kepada anak

Bunda perlu mengajarkan toleransi kepada anak-anak mulai dari menghargai perbedaan di sekeliling, dari komunitas atau masyarakat. Anak-anak akan mengamati dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenalkan kepada anak-anak secara langsung bagaimana cara menghargai perbedaan identitas.

5. Biarkan anak-anak berinteraksi dan mengalaminya sendiri

“Pengalaman adalah guru yang baik," kata Ustazah Tri Hastuti. Ajak anak-anak untuk melakukan interaksi dengan komunitas yang beragam, selain memberikannya pemahaman dan contoh, Bunda juga perlu mengajaknya secara langsung untuk berinteraksi dengan kelompok masyarakat yang memiliki beragam perbedaan identitas.

Namun, Bunda juga perlu mengamati sikap dan perilaku Si Kecil, bila ada perilaku yang berbeda atau tidak toleran, Bunda perlu memberikan pemahaman kepada mereka bahwa itu tidak dibenarkan, ya Bunda.

6. Menjaga lisan

Ini juga menjadi langkah yang paling penting saat mengajarkan toleransi pada anak, termasuk di media sosial dalam bentuk tulisan. “Kita sering kali masih membicarakan perbedaan dengan nada yang sangat negatif, ya, kepada orang lain atau saat berbicara kepada anak-anak,” kata Ustazah Tri Hastuti.

Saat Bunda berbicara kepada orang lain atau anak-anak, mereka akan mengamati dan mendengarkan apa yang Bunda katakan. Oleh karena itu, Bunda perlu menghindari membicarakan kelompok lain yang memiliki perbedaan identitas dengan nada merendahkan, ya Bunda.

Bunda perlu menjaga lisan karena bila anak-anak mendengarnya, itu akan mempengaruhi perilakunya terhadap orang lain juga, lho Bunda. selain dalam lisan, Bunda juga perlu mengajarkan anak-anak ketika bermain media sosial tetap perlu menjaga nilai-nilai toleransi.

7. Bunda perlu konsisten

Dalam mengajarkan toleransi pada anak sejak dini, tentunya Bunda perlu konsisten dengan melakukannya secara berulang-ulang. Bunda perlu mengajarkan dan menanamkan nilai toleransi pada anak sejak dini secara berulang-ulang sampai sikap, pengetahuan, dan perilaku tersebut tertanam di dalam diri anak-anak.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda