PARENTING
Viral Ibu Seret Balita di Bandara, Kenali Risiko Penggunaan Tali Kekang pada Anak
ANNISAAFANI | HaiBunda
Minggu, 01 May 2022 21:40 WIBMedia sosial menjadi sumber mendapat informasi dengan begitu cepat, Bunda. Belum lama ini, seorang bunda jadi perbincangan publik karena menyeret anaknya di sebuah bandara.
Video tersebut pertama kali diposting oleh akun @caca*** di TikTok. Dalam caption, ia mengaku dapat merasakan bagaimana situasi dan perasaan sang ibu saat membawa anak dalam perjalanan.
"Leaving Cancun is tough ... I feel ya buddy! (meninggalkan Cancun itu berat...Saya tahu rasanya, sobat)," tulisnya.
Dalam rekaman berdurasi beberapa detik tersebut, pengguna TikTok tersebut menunjukkan bagaimana kondisi yang ada di sekitarnya saat itu.
Kemudian, terlihat seorang ibu yang menyeret seorang anak yang diduga merupakan putranya. Bocah tersebut terlihat diikat dengan tali kekang yang dikaitkan ke ranselnya.
Sambil melihat ke belakang, sang ibu terus berjalan secara perlahan dan menarik tali tersebut. Dengan tali yang mengikat kuat, sang bocah terlihat turus mengikuti namun terseret lemas.
Bocah laki-laki itu terlihat berusia sekitar 3 atau 4 tahun, Bunda. Meski terlihat tak bertenaga sama sekali, anak tersebut bersikap seolah sedang tak terjadi apa-apa.
Video ini telah ditonton lebih dari 10,7 juta kali dan disukai 1,8 juta kali sejak dibagikan pada 13 April, Bunda. Ada banyak juga komentar yang ditinggalkan pada konten tersebut.
Sebagai informasi, tali pengikat anak yang digunakan oleh ibu dalam video tersebut sebetulnya bukan hal yang asing. Selama ini, tali tersebut juga sudah sering dipakai pada ransel di sekitar anak. Orang tua yang menggunakan ini biasanya memiliki tujuan tertentu, di antaranya untuk mencegah anaknya berkeliaran atau tersesat.
Topik penggunaan perangkat ini memang sempat kontroversial. Ada beberapa oknum yang sangat menentang, namun ada pula yang mendukung penggunaannya.
Mengutip dari Newsweek, The Stamford Advocate melaporkan bahwa Dr. Benjamin Hoffman selaku ketua dewan pencegahan cedera di American Academy of Pediatrics, tidak merekomendasikan orang tua untuk menggunakan perangkat tersebut.
Ini karena penggunaan tali tersebut nyatanya tak membuat anak cedera. Selain itu, tidak banyak pula data yang menunjukkan perangkat tersebut berbahaya. Oleh karena itu pula, hingga saat ini tali tersebut tidak pernah ditarik dari peredaran oleh Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat.
Meskipun tak banyak bukti cedera dari tali tersebut, tetap saja tali kekang bukan menjadi solusi yang tepat agar anak tak berlarian ke mana-mana ya, Bunda.
"Kami tidak memiliki data tentang cedera yang terkait dengan pengikat, tetapi kami juga kekurangan informasi tentang mengapa orang tua menggunakannya dan apa manfaatnya," kata Dr. Benjamin Hoffman, ketua dewan pencegahan cedera di American Academy of Pediatrics, dikutip dari Stamford Advocate.
Benjamin mengungkapkan pilihan tersebut tak pernah terpikirkan akan ia lakukan. Sebagai seorang ayah dan dokter anak, ia juga akui tak sampai hati untuk mengikat anak seperti hewan peliharaan.
"Sebagai dokter anak, saya tidak senang melihat anak-anak diikat seperti hewan peliharaan," katanya.
Bunda, simak juga cara mengajarkan toleransi pada anak sejak dini dalam video berikut:

BAHAYA MENGIKAT ANAK DARI BELAKANG