HaiBunda

PARENTING

10 Manfaat Disiplin untuk Anak Sebagai Dasar Pembentuk Karakter Positif

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 15 May 2022 15:45 WIB
Ilustrasi Bunda Bertindak Disiplin pada Anaknya/ Foto: iStock
Jakarta -

Disiplin adalah salah satu bentuk perilaku positif yang perlu diajarkan ke anak sejak dini, Bunda. Banyak orang percaya, disiplin menjadi penentu keberhasilan anak di masa depan.

Anak yang disiplin mampu mengontrol dirinya untuk tidak berbuat buruk. Sikap ini dibutuhkan anak sebelum mulai bersosialisasi dengan teman sebaya atau orang lain.

Pengertian disiplin

Dian Hutami dalam buku Pendidikan Karakter Kebangsaan untuk Anak: Disiplin dan Kerja Keras menjelaskan, disiplin adalah kontrol diri dalam mematuhi aturan yang dibuat oleh diri sendiri maupun di luar diri, seperti keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, bernegara maupun beragama. Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib yang didorong oleh adanya kesadaran diri.


"Disiplin dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendorong untuk harus melakukan perbuatan yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada," kata Dian Hutami.

Disiplin menjadi kegiatan yang dilakukan agar tidak terjadi suatu pelanggaran terhadap suatu peraturan yang berlaku demi terciptanya suatu tujuan. Ini adalah proses atau hasil pengarahan untuk mencapai tindakan yang lebih efektif.

Sementara menurut Euis Sunarti dalam buku Mengasuh Dengan Hati, disiplin merupakan kemampuan seseorang untuk bertindak sesuai norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku. Disiplin diri termasuk kemampuan mengontrol emosi dan perilaku seseorang, Bunda.

Perilaku disiplin termasuk dalam menunda atau memodifikasi keinginan atau kepuasan sementara untuk mencapai tujuan jangka panjang.

"Kepercayaan terhadap perlunya aturan dan penilaian bahwa suatu aturan itu baik sehingga perlu dijalankan, merupakan faktor utama seorang individu mau berdisiplin," ujar Euis Sunarti.

Ilustrasi Anak Disiplin Balajar/ Foto: iStock

Membentuk karakter disiplin pada anak

Karakter disiplin bukan sikap yang muncul dengan sendirinya ya, Bunda. Untuk menjadi disiplin, anak membutuhkan pengarahan dan bimbingan.

Dalam menanamkan perilaku disiplin ini, Bunda perlu membuat tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan tersebut harus praktis.

"Tujuan jangkap pendek dari disiplin adalah membuat anak-anak terlatih dan terkontrol, dengan mengajarkan mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas dan tidak pantas, atau yang masih asing bagi mereka," ujar Dian Hutami.

"Sedangkan tujuan jangka panjang adalah untuk perkembangan pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri (self control and self direction), yakni dalam hal mana anak-anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dari luar."

Nah, pengendalian diri ini berarti anak mampu menguasai tingkat laki diri sendiri dengan berpedoman pada norma-norma atau aturan yang jelas. Orang tua memegang peranan penting dalam mengembangkan pengendalian diri ini, Bunda.

Perlu diketahui, Disiplin akan tumbuh dengan baik bila didasarkan atas kehendak sendiri. Apabila tidak didasarkan atas kemauan sendiri, maka disiplin tidak akan tumbuh dalam diri Si Kecil.

Pengasuhan disiplin anak dapat dikenalkan secara bertahap dan dimulai dengan contoh sederhana nih. Berikut contohnya:

  • Manfaat dari membuang sampah pada tempatnya
  • Manfaat perilaku disiplin mengonsumsi makanan bergizi
  • Manfaat disiplin menyimpan barang pada tempatnya
  • Manfaat datang ke sekolah tepat waktu

Beberapa contoh di atas adalah bentuk perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Bunda dapat menjelaskannya dengan memberikan gambaran pada anak tentang dampak dari perilaku disiplin dan tidak disiplin.

"Memberikan gambaran kepada anak tentang apa dampak dari perilaku tidak disiplin dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan gambaran yang lengkap, sehingga anak termotivasi untuk mengikuti aturan," tulis Euis Sunarti.

Bunda dapat mendiskusikan dan memberikan gambaran kerugian akibat melanggar disiplin. Pada tingkat yang lebih tinggi, Bunda bisa mendiskusikan dampak yang lebih besar, misalnya pada dampak korupsi.

Ilustrasi Ibu dan Anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kokoroyuki

Manfaat disiplin untuk anak

Menerapkan disiplin dalam kehidupan anak akan mendorongnya menuju keberhasilan, Bunda. Melansir dari berbagai sumber, berikut 10 manfaat disiplin untuk anak:

  1. Anak akan memperoleh pujian kerana berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga dia akan merasa lebih bahagia.
  2. Anak akan menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
  3. Muncul motivasi dan dorongan dalam diri anak untuk selalu belajar.
  4. Mampu meminimalisir rasa bersalah dan rasa malu karena anak bisa berperilaku sesuai standar dan harapan-harapan sosial.
  5. Disiplin dapat memotivasi anak untuk terus melakukan hal-hal yang diharapkan darinya.
  6. Disiplin dapat mengembangkan hati nurani, yakni suara dari dalam yang membimbing dan mengendalikan anak untuk berperilaku secara tepat.
  7. Anak akan menghargai waktu dalam menepati janji atau mengerjakan tugas.
  8. Anak akan merasa aman karena dia akan tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.
  9. Memungkinkan anak untuk hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial, sehingga tidak ditolak oleh kelompoknya.
  10. Mengajarkan anak untuk mengelola emosi dan melatih tanggung jawabnya sejak dini.

Dalam buku Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini karya Wulansari Vitaloka, M.Pd dkk dijelaskan, jika penerapan disiplin itu konsisten dilaksanakan, maka pasti hasilnya akan terlihat pada anak. Penerapan disiplin yang konsisten akan sangat membantu dalam pembentukan karakter seorang anak, Bunda.

"Menerapkan disiplin yang konsisten itu sangat membantu dalam pembentukan karakter, namun kedisiplinan yang konsisten tidak berarti harus dilakukan dengan kekerasan, apalagi sampai melampaui batas kewajaran," kata tim penulis.

Tips agar anak disiplin

Ada beberapa perilaku yang bisa dibiasakan agar anak bisa menjadi disiplin. Berikut contohnya:

  1. Mengerjakan tugas lebih cepat lebih baik, sehingga tidak mengganggu pikiran anak.
  2. Membiasakan diri membereskan apa yang sudah dimulai atau dikerjakan.
  3. Menghindari mengulur-ulur waktu.
  4. Jika anak tidak bisa mengerjakan tugas, maka biasakan diri meminta tolong atau bertanya pada orang tua atau guru.
  5. Membuat perencanaan atau jadwal untuk aktivitas selama di rumah atau di sekolah.

Simak juga efek terlalu sering melarang anak, dalam video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Bukan Gentle Parenting, Ini Pola Asuh Terbaik untuk Prestasi Anak Menurut Studi

Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Bayi Kembar

Kisah Bunda yang Berkali-kali 'Dipaksa' Melahirkan Operasi Caesar hingga Akhirnya Bisa Pervaginam

30 Ide Kostum Karnaval 17 Agustus yang Lucu, Unik & Kreatif untuk Anak, Bunda & Ayah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK