
parenting
3 Tingkatan Pakaian Adat Bali: Pengertian, Waktu Penggunaan, dan Maknanya
HaiBunda
Jumat, 20 May 2022 21:01 WIB

Tahukah Bunda bahwa penting untuk mengenalkan anak tentang budayanya sendiri, lho. Negara Indonesia yang kaya akan keragaman budayanya menjadi daya tarik yang tiada habis diajarkan kepada generasi penerus bangsa.
Nah, salah satu yang bisa Bunda perkenalkan adalah tentang pakaian adat Indonesia, seperti pakaian adat Bali. Bali yang terkenal akan tujuan wisatanya ternyata memiliki pakaian adat yang tak kalah indahnya, lho. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk berbagai kepentingan acara, mulai dari sembahyang, acara adat, hingga aktivitas sehati-hari.
Pakaian adat Bali
Selain itu, dikutip dari buku Tata Rias Pengantin Bali karya Dr. Dra. A.A. Ayu Ketut Agung, M.M. dan Ade Aprilia bahwa pakaian adat Bali dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Nista.
1. Payas Agung
Tampilan pakaian adat Bali Payas Agung disebut terlihat lebih menawan dan mewah dibandingkan dengan pakaian adat Bali lainnya. Hal ini dikarenakan Payas Agung dikhususkan untuk digunakan oleh keluarga kerajaan di masa Kerajaan Badung. Biasanya, Payas Agung digunakan saat menghadiri acara adat, seperti pernikahan, ngaben, munggah deha, mesagih, dan acara adat lainnya.
![]() |
Pakaian adat Bali Payas Agung yang dikenakan wanita memiliki warna dan corak khas Bali yang mewah. Pakaian ini terdiri dari atasan yang disebut angkin prada dilengkapi dengan selendang yang disampirkan di bahu, dan bawahannya adalah songket khas Bali yang memiliki panjang sampai mata kaki. Sedangkan Payas Ageng untuk pria, menggunakan kamben, kampuh, serta umpal bermotif keemasan. Para pria Bali ini juga membawa sebilah keris yang dihiasi batu mulia.
2. Payas Madya
Pakaian ini biasanya digunakan ketika melakukan upacara atau persembahyangan ke pura. Pakaian Adat Bali Payas Madya memiliki konsep Swastika atau tapak dara dengan penjabaran sebagai berikut:
- Leher ke kepala disebut Dewa Angga.
- Pusar ke leher disebut Manusa Angga.
- Bawah pusar ke kaki disebut Butha Angga.
Payas Madya yang dikenakan pria terdiri dari udeng (kain penutup kepala), kemeja (putih yang melambangkan kesucian atau hitam yang melambangkan berkabung), dan kamben (bawahan kain panjang yang menutupi pinggang hingga sejengkal di atas telapak kaki.
Sedangkan untuk pakaian adat Bali Payas Madya yang digunakan wanita, terdiri dari kebaya, kamben yang dililit dari kanan ke kiri, bulang atau stagen, selendang. Khusus untuk gaya rambut akan dibedakan antara wanita yang sudah menikah dan belum menikah.
3. Payas Nista
Pakaian adat Bali Payas Nista biasanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti gotong royong ataupun sembahyang harian. Pada zaman dahulu, pakaian ini digunakan oleh rakyat biasa dengan ciri khas busananya yang berwarna putih bersih.
Untuk pemakaiannya, para pria mengenakan udheng dan kamen, sedangkan para wanitanya mengenakan selendang serta kamen. Walaupun terkesan sederhana, pakaian adat Bali Payas Nista tetap terlihat anggun ketika dikenakan.
Setelah mengetahui tiga tingkatan yang ada pada pakaian adat Bali, Bunda bisa menunjukkannya lewat foto dan video masyarakat Pulau Dewata. Dengan begitu Si Kecil akan melihat langsung betapa indahnya rona dan makna dari pakaian adat tersebut. (PK)
Simak juga video berikut mengenai cerita Zaskia Adya Mecca yang ternyata enggak pernah memarahi anak.Â
(ziz/ziz)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Tips Parenting Andre Taulany saat Anak Melakukan Kesalahan, Bermakna & Bisa Ditiru Bun

Parenting
Jenis & Kegunaan Pakaian Adat Jawa Tengah untuk Lelaki dan Perempuan

Parenting
Tips Hadapi Anak Memukul dan Melempar Barang Saat Marah

Parenting
Bunda, Terapkan 4 Aturan Penting Jika Anak Ingin Bermain Medsos

Parenting
Begini Caranya Agar Anak Mau Bergaul Saat Kumpul Keluarga


10 Foto
Parenting
10 Potret Aksi Anak-anak dalam Balutan Busana Adat Indonesia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda