Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut, Alihkan Perhatian dengan Berhitung

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 19 May 2022 14:00 WIB

Sad asian little girl looking outside through the window in the rainy day in vintage color tone
Cara mengatasi anak cengeng dan penakut/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock

Jakarta - Tak semua anak tumbuh dengan keterampilan emosi yang tepat. Sebagian memiliki hati yang sensitif, sehingga kerap tampak cengeng atau bahkan penakut. Cara mengatasinya pun perlu berhati-hati ya, Bunda.

Dikutip dari Washington Post, kondisi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya kebiasaan yang ditunjukkan oleh orang tua atau orang-orang terdekatnya.

“Menangis adalah perilaku normal dan sehat, yang memiliki dasar biologis dan sosial. Ini bisa menjadi metode pelepasan stres atau energi emosional, serta alat komunikasi untuk berbagi emosi,” ujar psikolog Cheryl Rode.

Rode mengatakan bahwa menangis, termasuk pada anak, merupakan respons terhadap gejolak emosi yang intens.

“Mekanisme yang memicu tangisan terkait dengan sistem limbik, yakni bagian dari otak yang mengontrol emosi. Masa kanak-kanak pun menjadi waktu penting untuk perkembangan kontrol yang lebih besar atas kondisi emosional tersebut,” imbuhnya.

Banner 5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat5 Tanda Melahirkan dalam Waktu Dekat/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Berikut beberapa cara mengatasi anak cengeng dan penakut yang dapat Bunda terapkan:

1. Contohkan emosi yang 'sehat'

Sebagai orang dewasa, Bunda perlu memberi contoh dalam menangani perubahan emosi, termasuk menangis dan takut. Ketika anak melihat orang tuanya mudah menangis dan takut, mereka cenderung juga akan memiliki karakteristik tersebut.

Maka dari itu, sebisa mungkin batasi kebiasaan menangis, takut berlebihan atau bahkan marah sampai berteriak di depan anak ya, Bunda. 

2. Beri pemahaman tentang menangis

"Tanpa disadari, orang tua kerap memberi pemahaman yang keliru soal emosi, rasa sedih dan takut, serta menangis. Misalnya dengan ucapan 'anak laki-laki tidak boleh menangis'.

Ini justru membuat anak tidak mengenal emosinya dengan baik," ujar penulis 'Generation iY: Secrets to Connecting with Today’s Teens & Young Adults in the Digital Age', Tim Elmore.

Agar lebih mampu mengendalikan emosinya, anak perlu memahami berbagai perasaan yang dapat terjadi. Biarkan ia tahu bahwa menangis adalah hasil dari berbagai hal, termasuk rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, ketakutan, frustrasi, kemarahan, dan bahkan kegembiraan.

3. Bicara tentang emosi saat keadaan tenang

Alih-alih memberinya nasihat saat tengah emosi, cari waktu tenang untuk melakukannya. Dengan begitu, anak bisa lebih terbuka dan menerima masukan dari Bunda.

Jika pembicaraan yang serius tentang emosi dilakukan saat kondisi anak tidak stabil, dikhawatirkan ini justru akan membuatnya semakin takut atau malah marah.

Simak cara lain mengatasi anak cengeng dan penakut di halaman selanjutnya!

Bunda ingin membangun percaya diri anak, lihat caranya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




AJARI TENANGKAN EMOSI DENGAN CARA BERHITUNG DAN BAYANGKAN KESUKAANNYA

Anak takut

Cara mengatasi anak cengeng dan penakut/Foto: iStock

4. Perkenalkan tentang strategi koping

Saat anak takut dan merasa ingin menangis, ajarkan teknik napas dalam. Beri afirmasi pada diri sendiri untuk tetap tenang dan rileks sejenak. 

Ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan anak untuk mengatasi rasa frustrasinya. 

Misalnya jika anak mengalami kesulitan mengendalikan tangisannya saat di sekolah, sarankan ia untuk meletakkan kepalanya di atas meja dan hitung sampai 10. Cara ini dapat membantu anak mendapatkan kembali rasa tenangnya.

5. Siapkan barang favorit untuk menenangkan diri

Dilansir Very Well Family, menyiapkan barang-barang favorit anak juga dapat membantunya menenangkan diri saat sedang ingin menangis.

Barang-barang tersebut bisa dipilih sendiri oleh si Kecil, misalnya buku mewarnai, krayon, stiker, atau mungkin berupa hal lain seperti musik. 

6. Metode hitung 

Ajari anak untuk mengalihkan perhatiannya dari pikiran yang mengganggu dengan menghitung. Agar lebih kompleks, misalnya dengan menghitung ubin atau bisa juga menghitung dari 1 sampai 10.

Jika perlu, sampaikan juga bahwa anak dapat memberi jeda istirahat pada dirinya sendiri. Misalnya saat di sekolah dengan meminta izin pada guru untuk keluar sejenak dari kelas dan minum terlebih dahulu.

7. Bayangkan hal-hal yang disukainya

Saat suasana sedang santai, bicarakan dengan anak tentang hal-hal yang disukai dan membuatnya merasa bahagia, seperti bermain di taman, membaca buku, atau menyanyikan lagu favorit.

Ini merupakan daftar mood booster alias peningkat suasana hati yang dapat mengalihkan rasa sedih dan takutnya. Ketika anak sedang merasakan hal tersebut, dorong ia untuk membayangkan masa-masa tersebut. 

Jika memungkinkan, biarkan anak melakukan salah satu dari daftar tersebut untuk membantu mengatasi perasaan sedih dan takutnya.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda