PARENTING
7 Cara Mengatasi Anak Cengeng dan Penakut, Alihkan Perhatian dengan Berhitung
Kinan | HaiBunda
Kamis, 19 May 2022 14:00 WIBJakarta - Tak semua anak tumbuh dengan keterampilan emosi yang tepat. Sebagian memiliki hati yang sensitif, sehingga kerap tampak cengeng atau bahkan penakut. Cara mengatasinya pun perlu berhati-hati ya, Bunda.
Dikutip dari Washington Post, kondisi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya kebiasaan yang ditunjukkan oleh orang tua atau orang-orang terdekatnya.
“Menangis adalah perilaku normal dan sehat, yang memiliki dasar biologis dan sosial. Ini bisa menjadi metode pelepasan stres atau energi emosional, serta alat komunikasi untuk berbagi emosi,” ujar psikolog Cheryl Rode.
Rode mengatakan bahwa menangis, termasuk pada anak, merupakan respons terhadap gejolak emosi yang intens.
“Mekanisme yang memicu tangisan terkait dengan sistem limbik, yakni bagian dari otak yang mengontrol emosi. Masa kanak-kanak pun menjadi waktu penting untuk perkembangan kontrol yang lebih besar atas kondisi emosional tersebut,” imbuhnya.
Berikut beberapa cara mengatasi anak cengeng dan penakut yang dapat Bunda terapkan:
1. Contohkan emosi yang 'sehat'
Sebagai orang dewasa, Bunda perlu memberi contoh dalam menangani perubahan emosi, termasuk menangis dan takut. Ketika anak melihat orang tuanya mudah menangis dan takut, mereka cenderung juga akan memiliki karakteristik tersebut.
Maka dari itu, sebisa mungkin batasi kebiasaan menangis, takut berlebihan atau bahkan marah sampai berteriak di depan anak ya, Bunda.
2. Beri pemahaman tentang menangis
"Tanpa disadari, orang tua kerap memberi pemahaman yang keliru soal emosi, rasa sedih dan takut, serta menangis. Misalnya dengan ucapan 'anak laki-laki tidak boleh menangis'.
Ini justru membuat anak tidak mengenal emosinya dengan baik," ujar penulis 'Generation iY: Secrets to Connecting with Today’s Teens & Young Adults in the Digital Age', Tim Elmore.
Agar lebih mampu mengendalikan emosinya, anak perlu memahami berbagai perasaan yang dapat terjadi. Biarkan ia tahu bahwa menangis adalah hasil dari berbagai hal, termasuk rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, ketakutan, frustrasi, kemarahan, dan bahkan kegembiraan.
3. Bicara tentang emosi saat keadaan tenang
Alih-alih memberinya nasihat saat tengah emosi, cari waktu tenang untuk melakukannya. Dengan begitu, anak bisa lebih terbuka dan menerima masukan dari Bunda.
Jika pembicaraan yang serius tentang emosi dilakukan saat kondisi anak tidak stabil, dikhawatirkan ini justru akan membuatnya semakin takut atau malah marah.
Simak cara lain mengatasi anak cengeng dan penakut di halaman selanjutnya!
Bunda ingin membangun percaya diri anak, lihat caranya dalam video di bawah ini:

AJARI TENANGKAN EMOSI DENGAN CARA BERHITUNG DAN BAYANGKAN KESUKAANNYA