Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Kesalahan Perawatan Bayi Baru Lahir, Jangan Lakukan Lagi Bun

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 22 May 2022 11:30 WIB

Close up shot of Asian mother kiss her newborn baby in front of white curtain in bedroom.
Ilustrasi 10 kesalahan seputar bayi baru lahir yang jarang disadari. Foto: Getty Images/iStockphoto/Narongrit Sritana

Merawat bayi baru lahir perlu dilakukan dengan tepat, agar justru tidak mengganggu tumbuh kembangnya. Sayangnya ada beberapa kesalahan seputar perawatan bayi baru lahir yang masih sering diterapkan.

Menurut dokter anak sekaligus co-author Heading Home With Your Newborn: From Birth to Reality, Jennifer Shu, MD, orang tua perlu belajar untuk memahami kebutuhan dan keinginan bayi baru lahir. Meski awalnya mungkin terasa sulit, Shu menyebut seiring berjalan waktu orang tua akan dapat menyesuaikan. 

Berikut hal-hal yang sebaiknya dihindari soal perawatan bayi baru lahir seperti dilansir berbagai sumber:

1. Tidak memakaikan car seat dengan benar

Dikutip dari CNN, sebagian orang masih beranggapan bahwa car seat bukan benda yang penting dimiliki saat punya anak. Padahal memakai car seat dapat memberi perlindungan lebih untuk bayi, misalnya saat perjalanan pulang dari rumah sakit.

Selain itu, saat sudah memiliki car seat sering kali pemakaiannya juga kurang tepat dan berisiko mencederai bayi.

2. Terlalu banyak benda di tempat tidur bayi

American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa sebaiknya tidak ada mainan atau benda lain di sekitar bayi saat ia tidur. Dikhawatirkan ini dapat memicu sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Banner Film Our FatherFoto: HaiBunda/ Novita Rizki

3. Tidak membangunkan bayi untuk menyusu

Bayi baru lahir memiliki jam tidur yang panjang, namun bukan berarti tidak boleh dibangunkan untuk menyusu ya, Bunda. Pada usia beberapa minggu pertama, bayi perlu menyusu setiap 2-3 jam, bahkan jika mereka tidak memintanya. 

"Tapi begitu mereka telah mendapatkan kembali berat lahirnya dan sudah disetujui oleh dokter, rentang ini dapat diperpanjang menjadi 3-5 jam. Tetapi dalam beberapa minggu pertama, bayi perlu dibangunkan," pesan Tanya Altmann, dokter anak dan penulis buku Baby and Toddler Basic.

4. Bayi tidak bersendawa dengan benar

Jika bayi tidak bersendawa dengan benar setelah menyusu, ia dapat muntah. Ada beberapa teknik sendawa yang dapat diterapkan, misalnya menggendong bayi di atas bahu Bunda dan tepuk perlahan punggungnya.

Tetap sabar menunggu sampai bayi bersendawa ya, Bunda. Biasanya ini membutuhkan waktu hingga 10 menit. 

5. Sering membawa bayi ke tempat ramai

Hindari membawa bayi baru lahir ke tempat ramai atau bertemu dengan anggota keluarga yang terlalu banyak. 

"Dua bulan pertama kehidupan bayi, ia masih sangat mudah tertular penyakit. Jadi orang tua benar-benar perlu melindunginya dari paparan kuman dan orang yang sedang sakit. Sistem imun bayi masih lemah," tutur Altmann.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Benarkah kecerdasan anak menurun dari Bunda? Simak penjelasannya dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



INGAT, JANGAN PAKAIKAN BEDONG TERLALU KENCANG PADA BAYI BARU LAHIR!

Cara menyendawakan bayi

Ilustrasi 10 kesalahan seputar bayi baru lahir yang jarang disadari. Foto: Getty Images/SDI Productions

6. Memandikan bayi terlalu sering

Mandi memang membuat tubuh terasa segar ya, Bunda. Tapi untuk bayi baru lahir, sebaiknya tidak perlu terlalu sering dimandikan, ya.

Dilansir New York Times, Bunda cukup membersihkan bayi setiap hari di sekitar mulut, leher, dan selangkangannya. Untuk benar-benar mandi cukup dilakukan 1-2 kali seminggu.

"Mandi terlalu sering dapat menyebabkan kulit kering atau eksim, suatu kondisi kulit yang ditandai dengan kulit merah, gatal, dan ruam," ujar Shu.

7. Memakaikan bedong terlalu kencang

Prinsip dari cara bedong bayi yang benar adalah tidak memaksa. Artinya, Bunda tidak boleh melilit anak terlalu kencang dengan kain atau selimut.

Menurut dr Reisa Broto Asmoro, sebenarnya tujuan utama dari membedong bayi adalah untuk memberikan si Kecil kehangatan dan bukan untuk mencegah gerakan bayi yang terlalu berlebihan.

"Itulah sebabnya bedong tidak boleh terlalu kencang, cukup sewajarnya saja," ujar Reisa. 

Ingat, bedong bayi tidak bisa mencegah kaki bayi bengkok karena dibedong atau tidak. Kaki bayi akan tumbuh lurus, kecuali ia mengalami penyakit tertentu.

"Jangan sekali-sekali mencoba untuk meluruskan kaki bayi, cukup ditahan saja, kemudian kita ikat, meskipun dia sedang tertekuk, biarkan dia lurus dengan alami, kemudian kita ikat bagian bawahnya dan jangan terlalu kencang," lanjutnya.

8. Suhu ruangan terlalu dingin atau panas

Kulit bayi sebaiknya dijaga dalam kondisi hangat secukupnya, tidak terlalu panas atau dingin. Jika Bunda biasanya tidur dengan suhu kamar dingin, sesuaikan dulu dengan kondisi bayi baru lahir agar ia tetap nyaman, ya.

9. Memakaikan bunga telang agar mata bayi bersih

Menurut penelitian yang diterbitkan Jurnal EduMatSains, bunga telang memang memiliki potensi sebagai bahan obat. Salah satunya dipercaya bisa mengobati mata merah dan membuat mata lebih bersih.

Kendati demikian, secara medis bunga telang belum teruji secara klinis bisa menjadi obat untuk mata, termasuk pada bayi baru lahir. Dikhawatirkan praktik ini justru memicu risiko infeksi dan mengganggu kesehatan mata bayi.

10. Kaus kaki dan tangan sepanjang waktu

Bayi baru lahir tidak perlu dipakaikan kaus kaki dan tangan sepanjang waktu, apalagi yang terlalu ketat. Ini justru bisa membuatnya tak nyaman dan sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Untuk membantu menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat, Bunda dapat menyesuaikan suhu ruangan, ya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda