
parenting
Flu Singapura Merebak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya agar Anak Tak Tertular
HaiBunda
Rabu, 25 May 2022 22:00 WIB


Flu singapura menjadi salah satu penyakit pada anak yang perlu Bunda waspadai. Banyak orang tua yang mengaku bingung menandainya, karena gejala penyakit ini hampir mirip dengan cacar lho.
Bintik-bintik merah yang muncul di tubuh anak, seringkali membuat para Bunda panik. Namun, biasanya bintik-bintik merah ini muncul di bagian tubuh yang khas, sehingga Bunda bisa mengenalinya lebih awal.
Pengertian Flu Singapura
Flu singapura dalam dunia medis disebut juga Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). Flu singapura termasuk penyakit infeksi virus yang ditandai dengan munculnya gejala bintik kemerahan di tangan, kaki, dan mulut.
Flu singapura paling banyak menyerang anak-anak, terbanyak pada anak usia di bawah 5 tahun. Meski begitu, tak menutup kemugkian anak usia 5 tahun ke atas juga bisa terkena penyakit ini.
Tak seperti anak-anak, virus ini jarang menjangkit orang dewasa. Biasanya, orang dewasa sering tidak mengalami gejala flu singapura tapi membawa virusnya dan menularkan ke anak-anak.
Flu singapura sering dikatakan penyakit musiman yang terjadi di masa pancaroba. Tapi sebenarnya, penyakit ini bisa muncul kapan saya menyerang kesehatan anak-anak, Bunda.
Pada waktu tertentu, banyak kasus flu singapura terjadi pada anak-anak. Tapi, bisa juga tidak ditemukan kasus sama sekali pada waktu lainnya.
![]() |
Penyebab flu singapura
Flu singapura disebabkan oleh virus dari kelompok enterovirus . Perlu diketahui, virus enterovirus ada bermacam-macam jenisnya, contohnya virus coxsackie.
Penyakit ini banyak mengenai anak-anak di sekolah, tempat penitipan anak, atau asrama.
Pola penularan virus flu singapura
Virus penyebab flu singapura dapat menular melalui sekret, cairan hidung (ingus), ludah, kotoran (feses), atau lesi yang ada di tangan, kaki, dan mulut. Penularan juga dapat terjadi karena menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau kontak langsung dengan pengidapnya.
Masa inkubasi virus
Anak yang terkena flu singapura biasanya akan sembuh dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Sedangkan, masa Inkubasi virus kurang lebih antara 2 sampai 3 hari, bisa cepat atau lebih lama.
Bahaya enggak sih flu singapura pada anak?
Kasus flu singapura yang paling banyak ditemukan adalah bergejala ringan sampai sedang. Pada kasus tersebut, anak bisa sembuh selama 1 sampai 2 minggu. Sementara itu, untuk kasus berat jarang ditemukan, Bunda
Namun, pada kasus berat, flu singapura dapat berubah menjadi infeksi otak yang menyebabkan ensefalitis (radang otak) atau meningitis (radang selaput otak). Di Indonesia, kasus berat karena flu singapura jarang dilaporkan.
Gejala atau tanda flu singapura
Gejala atau tanda flu singapura hampir sama seperti gejala pada penyakit yang disebabkan virus lainnya. Berikut gejala atau tanda flu singapura pada anak:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Anak tidak mau makan
- Batuk atau pilek
- Muncul keluhan diare dan muntah
- Timbul lesi kulit di kaki, tangan, dan mulut yang berbentuk bintik merah. Di langit-langit mulut biasanya seperti sariawan.
Bunda, penting juga untuk mengetahui tata laksana atau pengobatan flu singapura pada anak seperti dijelaskan di halaman selanjutnya!
Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.
Ada beberapa tips mengatasi flu dan batuk pada anak dalam video di di bawah ini:
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN FLU SINGAPURA
Ilustrasi bintik merah sebagai gejala flu singapura pada anak/ Foto: iStockphoto
Pengobatan flu singapura
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi flu singapura. Virus ini diharapkan akan mati dengan sendirinya, Bunda.
Pengobatan hanya ditujukkan untuk mengatasi gejala. Misalnya, anak demam diberikan obat penurun panas atau diberikan obat sariawan untuk mengatasi lesi di mulut.
Sementara itu, untuk lesi atau bintik merah di kulit biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Lesi akan mengering dan akan menghilang tanpa bekas.
Kondisi anak dengan flu singapura perlu dirawat di rumah sakit
Flu singapura umumnya akan sembuh dengan sendirinya dengan perawatan mandiri di rumah. Tapi, ada beberapa kondisi di mana anak membutuhkan pertolongan medis dan harus dirawat. Berikut 5 kondisi tersebut:
- Mengalami kejang demam.
- Demam dengan suhu tinggi, yakni di atas 39 derajat Celcius (hiperpireksia).
- Anak datang dengan keluhan gejala mencret atau muntah berlebihan, sehingga ditakutkan mengalami dehidrasi.
- Anak tidak mau makan dan minum, sehingga dikhawatirkan mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi.
- Infeksi virus sudah menyerang otak.
Pencegahan penularan flu singapura
Pencegahan penularan dapat dilakukan pada anak yang sehat atau sudah terpapar virus. Bagi anak yang sakit harus segera diisolasi atau tidak dicampur dengan anak-anak sehat, karena virus dapat menular melalui kontak langsung.
Bagi anak yang belum tertular, Bunda bisa mengajarkan anak untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yakni dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan atau setelah menyentuh benda kotor. PHBS juga perlu diterapkan oleh orang tua, misalnya mencuci tangan sebelum memegang atau memeluk anaknya.
Beda flu singapura dengan cacar air
Sebenarnya, sulit membedakan gejala flu singapura dengan cacar air, Bunda. Anak-anak dengan cacar juga bisa mengalami gejala demam dan diare.
Bedanya hanya terletak pada lesi atau bintik merah yang muncul di kulit. Bintik merah pada flu singapura hanya mengenai tangan, kaki, dan mulut. Sementara cacar air bisa mengenai seluruh badan Si Kecil.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Benjolan di Kepala Belakang Bayi: Penyebab, Tanda Berbahaya & Cara Mengatasinya

Parenting
Kolik Infantil pada Bayi Baru Lahir: Penyebab, Tanda & Cara Mengatasi di Rumah

Parenting
Autis Pada Anak: Kenali Ciri-ciri, Terapi yang Tepat hingga Tips Membesarkannya

Parenting
5 Makanan yang Dilarang Diberikan pada Anak saat Sahur dan Berbuka Puasa

Parenting
Penyebab Anak Sering Sakit Pasca Pandemi, Simak 7 Cara Menjaga Kesehatan Si Kecil

Parenting
Demam Berdarah: Simak Gejala & Risikonya, Cegah Sebelum Sebabkan Kematian pada Anak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda