parenting
Penyebab Anak Sering Sakit Pasca Pandemi, Simak 7 Cara Menjaga Kesehatan Si Kecil
Jumat, 27 Jan 2023 16:47 WIB
Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar dalam berbagai aspek, terutama soal kesehatan. Pasca pandemi pun, banyak orang tua mengeluh anak-anak jadi lebih rentan sakit seperti batuk dan pilek.
Apakah benar pandemi Covid-19 bisa membuat imun anak-anak jadi menurun? Bahkan, pada anak-anak yang tidak mengalami Covid-19 sekalipun, bisa terkena dampaknya?
Setelah pemerintah melonggarkan berbagai aktivitas luar ruangan, anak disebut lebih rentan terkena penyakit. Sebenarnya, kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi, Bunda.
Alasan anak sering sakit pasca pandemi COVID-19
Pasca pandemi, pemerintah kembali memberlakukan sekolah tatap muka. Karena itu, anak lebih mudah terkena penyakit karena selalu berinteraksi dengan teman-teman dan warga sekolah lainnya.
Tak hanya itu, sekolah juga merupakan tempat tertutup yang menyebabkan kuman mudah berkembang. Hasilnya, jika ada temannya yang sakit, anak akan lebih mudah tertular.
Selain kembali diberlakukannya sistem pembelajaran tatap muka, penurunan cakupan vaksin selama masa pandemi juga menjadi salah satu alasan mengapa anak rentan terkena penyakit usai pandemi. Anak tidak memiliki pencegahan sehingga antibodinya melemah.
Karena terhentinya pemberian vaksin selama beberapa waktu, penyakit-penyakit yang semula menurun dan bisa ditekan, jadi bermunculan kembali.
Penyakit yang sering muncul usai pandemi
Ada beberapa penyakit yang kerap menyerang anak pasca pandemi, Bunda. Berikut ini deretannya:
- Batuk
- Pilek
- Demam
- Batuk pilek disertai sesak pada bayi
- Muntah
- Diare
- Demam berdarah
- Penyakit saluran pernapasan lainnya
Hubungan penyakit pasca pandemi dengan COVID-19
Pada umumnya, anak-anak relatif memiliki gejala COVID-19 yang ringan atau sedang. Meski begitu, beberapa kasus yang jarang ditemukan turut menunjukkan adanya anak yang menderita COVID-19 gejala berat.
Rata-rata penyakit anak pasca pandemi tidak berhubungan dengan COVID-19 yang pernah ia derita. Namun, beberapa anak bisa saja memiliki long covid, Bunda.
Benarkah pandemi sebabkan gizi anak kurang
Masa pandemi juga menimbulkan masalah baru yakni perekonomian. Karena sulitnya ekonomi saat pandemi, banyak orang tua yang tidak memberikan gizi seimbang pada anak-anaknya.
Salah satu gizi yang kurang dimiliki oleh anak adalah zat besi. Sebenarnya, permasalahan kurang zat besi pada anak bisa dicegah dengan pemberian protein hewani sebagai sumber besi jenis heme.
Makanan zat besi bisa didapat dari ayam, daging, telur, udang, hati ayam, daging kambing, dan daging-daging merah lainnya.
Selain itu, orang tua juga harus memerhatikan asupan serat yang bisa mengganggu penyerapan zat besi anak. Pada anak usia di bawah 3 tahun, Bunda tidak perlu memberikan buah dan sayur kaya serat terlalu banyak.
Jika terlalu banyak memberikan serat pada anak, berat badannya akan menurut dan zat-zat serta mineral penting dalam tubuh lainnya juga akan ikut terbuang,
Sebagai gantinya, Bunda bisa memberikan anak vitamin C yang bisa membantu penyerapan zat besi pada tubuh Si Kecil. Tak harus selalu dari suplemen, vitamin C juga bisa didapatkan dari buah dan sayur.
Nutrisi yang diperlukan anak pasca pandemi
Dokter anak tidak pernah menyarankan untuk memberikan vitamin tambahan pada anak secara terus-menerus. Anak hanya perlu diberikan makanan dengan gizi seimbang dan bervariasi.
Vitamin sendiri bisa didapatkan dari sumber-sumber makanan rumahan, Bunda. Tak hanya satu vitamin, sumber makanan ini juga bisa memberikan vitamin dan mineral lainnya.
Jika Bunda ingin memberikan vitamin tambahan atau suplemen pada anak, sebaiknya konsultasikan lebih dahulu kepada dokter. Dokter akan memberikan pemeriksaan sehingga dapat diketahui anak kekurangan vitamin apa dan bagaimana pemberian dosis yang tepat.
Vaksin anak di bawah 6 tahun untuk hindari COVID-19
Sebelumnya, anak usia di bawah 6 tahun belum bisa mendapatkan vaksin COVID-19, Bunda. Karena itu, sebaiknya Si Kecil melengkapi vaksinasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sesuai jadwal yang dianjurkan.
Salah satu vaksin yang bisa diberikan pada Si Kecil adalah vaksin influenza. Vaksin ini bisa diulang setiap satu tahun sekali agar anak terhindar dari virus influenza.
Pada sebuah penelitian, vaksin ini bisa mengurangi kemungkinan anak terkena COVID-19 bergejala berat. Tak hanya itu, vaksin lain yang perlu dilengkapi adalah tifus, hepatitis A, cacar air, dan sebagainya.
Tips agar anak tidak mudah sakit
Meski rentan terserang penyakit pasca pandemi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar anak bisa terhindar dari penyakit, Bunda. Berikut ulasannya:
1. Beri makanan gizi seimbang
Asupan makanan adalah hal penting yang bisa menunjang kesehatan Si Kecil. Ketika anak mendapatkan gizi yang seimbang, maka mereka akan memiliki antibodi yang baik. Sebaliknya, jika anak memiliki gizi kurang, antibodinya juga akan berkurang.
Meski begitu, pastikan anak tetap pada berat badan seimbang. Ini artinya anak tidak boleh terlalu kurus atau gemuk. Anak dengan obesitas juga akan lebih rentan terkena penyakit.
2. Lengkapi vaksinasi
Vaksinasi dapat mencegah Si Kecil terserang berbagai macam penyakit. Karena itu, untuk penyakit-penyakit berat yang sudah memiliki vaksin, sebaiknya segera dilengkapi.
3. Tetap lakukan protokol kesehatan
Meski sudah tidak dalam masa pandemi yang ketat, protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Pastikan anak selalu mengenakan masker dan menjauhi kerumunan. Tak hanya itu, minta anak untuk menjaga jarak dengan teman-temannya.
4. Hindari anak yang sakit
Saat mengantar anak ke sekolah, Bunda bisa lihat apakah ada yang sakit atau tidak. Jika ada, minta guru untuk memisahkan Si Kecil dari anak tersebut, ya.
Selain itu, kalau anak sedang dalam keadaan tidak sehat, ada baiknya untuk beristirahat di rumah. Memaksakan diri masuk ke sekolah justru akan membuat teman-teman Si Kecil berisiko tertular.
5. Lihat keadaan lingkungan
Lingkungan yang kotor merupakan sarang virus, kuman, dan bakteri yang bisa mendatangkan berbagai penyakit. Pastikan lingkungan tempat Si Kecil beraktivitas berada dalam keadaan bersih, Bunda.
6. Hindari bertukar alat makan
Bunda bisa beri penjelasan pada anak bahwa berbagi alat makan dengan teman-temannya akan mendatangkan banyak penyakit. Pastikan anak memiliki sendok, garpu, piring, bahkan gelas miliknya sendiri, ya.
7. Siapkan bekal anak
Menu bekal yang dibawa anak ke sekolah juga padat nutrisi. Makanan yang disiapkan harus terdiri dari karbohidrat, protein hewani, lemak, dan serat dari sayuran. Tambahkan juga buah setiap harinya.
Semoga informasi di atas membantu Si Kecil tumbuh sehat dan tidak rentan sakit pasca pandemi ya, Bunda. Biasakan anak tetap taat protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan.
Simak juga informais mengenai vaksin Pfizer untuk anak dalam video di bawah ini: