Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kolik Infantil pada Bayi Baru Lahir: Penyebab, Tanda & Cara Mengatasi di Rumah

dr. Mira Dewita, Sp.A   |   HaiBunda

Rabu, 14 Jun 2023 21:30 WIB

Dokter Sisipan
dr. Mira Dewita, Sp.A
Dokter Spesialis Anak Purna Waktu di RS Hermina Jatinegara. Berpraktik di RS Hermina Jatinegara pada hari Senin-Jumat (09.00-14.00 WIB), hari Sabtu (08.00-14.00 WIB) dan hari Minggu W1 dan W3 (08.00-10.00 WIB)
Kolik infantil
Kolik Infantil pada bayi baru lahir/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal
Jakarta -

Kolik infantil merupakan salah satu kondisi yang kerap terjadi pada bayi. Meski begitu, kolik infantil tetap bisa ditangani dengan berbagai cara, Bunda.

Kondisi kolik infantil didefinisikan sebagai kondisi di mana bayi menangis dalam waktu yang lama dan sulit ditenangkan. Hal ini biasanya bukanlah kondisi berat, mengkhawatirkan, dan memang umum dialami oleh bayi.

Bayi yang menangis biasanya menandakan mereka merasa kurang nyaman. Ada berbagai hal yang menyebabkan hal ini terjadi, termasuk haus, mengompol, hingga mengalami iritasi. Jika penyebab bayi menangis tidak ditemukan, bisa jadi Si Kecil mengalami kondisi kolik, Bunda.

Usia bayi alami kolik

Sejak lahir, bayi sudah bisa mengalami kolik, Bunda. Biasanya puncak kolik berada di usia 6 minggu dengan tanda tangisan paling kencang. Meski begitu, kolik ini umumnya akan membaik sendiri di usia 3 sampai 6 bulan.

Bayi yang mengalami kolik akan menangis selama 3 jam dalam sehari. Dalam seminggu, mereka akan menangis selama 3 hari. Tak hanya itu, kondisi ini akan bertahan selama 3 minggu.

Baik bayi prematur ataupun cukup bulan, keduanya memiliki risiko yang sama terhadap kolik. Setidaknya ada risiko 10 hingga 40 persen bayi mengalami kolik. Kasus kolik memang berbeda-beda, namun hal ini memang sering terjadi di dunia kedokteran.

Tanda bayi kolik infantil

Ada beberapa tanda umum yang terlihat jika bayi alami kolik infantil. Berikut ini deretannya:

1. Menangis terus menerus

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menangis terus menerus dalam waktu yang lama adalah salah satu tanda umum bayi alami kolik. Tak hanya itu, tangisan bayi juga sangat sulit untuk ditenangkan.

Kondisi yang kerap disebut dengan inconsolable crying ini juga tetap terjadi meski Si Kecil sudah digendong oleh sang Bunda. Bahkan, mereka tetap menangis walaupun popoknya telah diganti.

2. Menangis dengan kencang

Selain menangis terus menerus, tangisan yang kencang dan keras juga menjadi salah satu tanda umum bayi alami kolik, Bunda.

3. Terjadi di malam hari

Bayi yang mengalami kolik memang bisa menangis kapanpun. Namun, berdasarkan irama tubuhnya, bayi akan menangis lebih kencang ketika memasuki malam hari.

Penyebab kolik

Hingga kini, belum ada penyebab pasti bayi mengalami kolik. Namun, dari berbagai studi kepustakaan, ada banyak dugaan-dugaan yang muncul. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Intoleransi susu sapi atau alergi susu sapi
  • Intoleransi laktosa
  • Flora di usus belum seimbang
  • Saluran cerna yang belum matang atau baik
  • Peningkatan kadar sel serotonin
  • Bunda dan Ayah yang merokok
Infografis Bayi Kolik

Anak yang minum susu formula lebih berisiko kolik?

Anak yang mengonsumsi susu formula atau ASI eksklusif memiliki risiko yang sama, Bunda. Sementara itu, penyebab kolik sendiri hingga kini masih berdasarkan dugaan-dugaan.
Penyebab pasti kolik dalam dunia kedokteran belum ditemukan. Hal ini sama seperti kanker yang penyebabnya masih belum pasti.

Adakah hubungan gerd dengan kolik?

Ketika anak menangis, itu tandanya mereka merasa tidak nyaman. Anak yang mengidap gerd bisa jadi menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan membuat mereka menangis terus menerus.

Karena itu, sebaiknya Bunda menyingkirkan terlebih dahulu diagnosis kolik infantil. Cari tahu terlebih dahulu apa penyebab bayi menangis, ya.

Terapi kolik paling utama

Secara teori dan kepustakaan, orang tua yang alami kecemasan membuat bayi menjadi lebih mudah terkena kolik. Karena itu, salah satu terapi bayi kolik yang paling utama dan pertama dikerjakan adalah kenyamanan yang didapatkan dari orang tua.

Sebelumnya, Bunda dan Ayah perlu ketenangan terlebih dahulu dan diberi pengertian bahwa kondisi kolik secara fisiologis dan natural memang sering terjadi. Kolik sendiri diduga terjadi sebagai perkembangan saluran cerna yang belum matang.

Tak hanya itu, orang tua juga perlu diberikan tips tentang apa yang harus dilakukan ketika anak kolik. Beritahu juga bahwa kolik ini akan hilang di usia 3 atau 6 bulan.

Cara mengatasi bayi yang kolik

Bayi sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama menangis, Bunda. Karena itu, sebaiknya bayi segera ditangani dengan cara yang tepat. Ada beberapa cara mengatasi bayi yang ada dalam kondisi kolik. Berikut ini rangkumannya:

1. Tenangkan orang tua

Hal pertama yang perlu dilakukan tentu saja menenangkan diri terlebih dahulu. Ayah dan Bunda perlu tahu bahwa kondisi kolik memang kerap terjadi karena masa perkembangan saluran cerna.

Tenangkan diri dan fokuslah pada Si Kecil. Setelahnya, Bunda dan Ayah bisa melakukan penanganan lainnya.

2. Jauhkan dari suara keras

Bayi yang menangis menandakan mereka sedang dalam kondisi yang tidak nyaman. Salah satu hal yang membuat bayi merasa terganggu adalah suara yang keras, Bunda.

Ketika bayi kolik, jauhkan mereka dari suara yang keras atau kencang. Pastikan mereka berada di ruangan yang tenang dan jauh dari keramaian.

3. Redupkan lampu

Lampu atau cahaya yang terang juga bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, terutama pada penglihatan. Karena itu, Bunda bisa bawa Si Kecil ke ruangan dengan pencahayaan yang lebih redup.

4. Gendong anak

Bayi yang sedang mengalami kolik ada baiknya digendong oleh Bunda, ya. Hal ini bisa membuat bayi merasa seolah-olah ia kembali ke dalam perut Bunda. Bayi akan mendengarkan denyut jantung Bunda yang bisa membuatnya tenang.

5. Berada di ruangan sejuk

Bayi dianjurkan selalu berada di ruangan yang sejuk, nyaman, atau di bawah AC selama 24 jam. Namun, pastikan suhunya tidak panas dan dingin. Baik bayi kolik ataupun tidak kolik, hal ini tetap harus dilakukan.

6. Gunakan pakaian yang nyaman

Pakaian yang nyaman tentu akan membuat bayi terhindar dari rasa tidak nyaman. Pastikan Si Kecil tidak mengenakan baju yang terlalu tebal atau berlapis-lapis.

Cara mencegah bayi kolik infantil

Pencegahan kolik pada bayi baru lahir bisa dimulai sejak Bunda hamil Si Kecil. Bunda tidak boleh merokok dan terkena paparan asap rokok. Orang-orang yang merokok pun sebaiknya tidak berjarak dekat dengan wanita yang hamil.

Ayah yang merokok sebaiknya mandi dan mengganti bajunya terlebih dahulu. Hal ini akan semakin berpengaruh setelah Si Kecil lahir.

Selain rokok, pemakaian dot dan cara pemberian minum yang salah juga bisa menyebabkan bayi kolik, Bunda. Ketika bayi menghisap terlalu banyak udara, perutnya akan kembung, merasa tidak nyaman, nyeri, dan menangis.

Secara umum, tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan agar bayi terhindar dari kolik infantil karena kondisi ini merupakan bagian dari perkembangan bayi. Namun, hindari hal apapun yang dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan membahayakan kesehatannya.
Apakah kolik bisa berulang?

Umumnya kolik berlangsung sampai usia 3 bulan dan maksimal 6 bulan. Rata-rata, kolik pada bayi usia 3 bulan sudah jarang terkena kolik. Sebagian kolik pada bayi masih berlangsung dan umumnya berhenti di 6 bulan.

Pantangan Bunda saat bayi kolik

Kerap kali kolik infantil dikaitkan dengan adanya faktor alergi seperti alergi makanan atau alergi susu sapi. Di zaman dahulu, para ahli menyarankan agar Bunda menghindari makanan-makanan yang menyebabkan alergi. Misalnya sebagai berikut:

  • Cokelat
  • Kacang tanah
  • Ikan laut
  • Seafood
  • Telur

Kini, Bunda yang sedang hamil dan menyusui tidak lagi diberikan pantangan. Hal ini karena gizi dari ASI ke Si Kecil bisa saja menjadi kurang baik.

Meski begitu, Bunda tetap harus menghindari makanan yang memang sudah terkonfirmasi benar menyebabkan alergi pada diri Bunda. Baik itu udang, telur, atau makanan lainnya.
Haruskah dibawa ke rumah sakit?

Penanganan bayi kolik, perlukah dibawa ke rumah sakit?

Umumnya kolik bisa diatasi di rumah tanpa dibawa ke rumah sakit. Tenangkan bayi dengan berbagai cara yang sudah disebutkan sebelumnya ya, Bunda. Namun, pastikan Si Kecil tidak ditenangkan dengan memberikan gadget.

Ketika bayi murni mengalami kolik, itu tandanya Bunda tidak perlu khawatir. Namun, pastikan jika anak tidak memiliki kondisi penyerta atau penyakit lainnya. Misalnya anak terkena hernia, diare, sumbatan di usus, dan kondisi tertentu yang menyebabkan mereka harus dirawat di rumah sakit.

Peran Ayah saat anak kolik

Bayi yang mengalami kolik lebih efektif jika digendong oleh Bunda karena mereka telah mengenal detak jantung Bunda selama 9 bulan. Lantas, bagaimana peran Ayah?

Ayah bisa membantu agar Bunda tetap berada dalam kondisi yang senang dan tidak stres. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan sehingga Bunda selalu gembira. Pada teorinya, bayi yang kolik memang lebih efektif jika digendong oleh Bunda. Karena itu, peran Ayah cukup membuat kondisi sekitar menjadi positif untuk Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak yuk informasi lain mengenai kolik dalam video di bawah ini:

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda