Apa Bedanya Hari Ayah Sedunia dengan Hari Ayah Nasional? Ini Penjelasannya Bun

Hari Ayah adalah hari merayakan dan menghormati ayah dan pengaruh mereka dalam hidup. Pada Hari Ayah, tidak hanya harus menghormati ayah kandung Anda pada hari tersebut, kakek, ayah tiri, ayah angkat, dan orang lain yang dianggap sebagai figur ayah dihargai.

Hari Ayah Sedunia dirayakan pada 19 Juni, sementara Hari Ayah Nasional jatuh pada 12 November. Kenapa bisa berbeda ya, Bunda?

Hari Ayah Sedunia

Sejarah Hari Ayah kembali ke tahun 1908, ketika sebuah gereja di Virginia Barat mengadakan khotbah untuk menghormati 362 pria yang telah terbunuh tahun sebelumnya dalam ledakan pertambangan batu bara.

Ini adalah acara pertama di negara itu yang secara ketat menghormati ayah, tetapi itu hanya hal yang sudah selesai, setidaknya di komunitas itu.

Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Jadi tanggal merah dan hari libur

Namun, tahun berikutnya, seorang wanita bernama Sonora Smart Dodd memulai usahanya untuk menetapkan Hari Ayah sebagai hari libur nasional. Dodd adalah salah satu dari enam anak yang dibesarkan oleh ayah tunggal mereka, dan dia pikir ayah harus dihormati dengan cara yang sama seperti ibu.

Setelah dia mengajukan petisi kepada komunitas dan pemerintah setempat selama setahun, negara bagian asal Dodd di Washington merayakan Hari Ayah resmi pertamanya pada 19 Juni 1910.

Selama bertahun-tahun, perayaan Hari Ayah menyebar dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya, dan setelah sekian lama berjuang, itu akhirnya dinyatakan sebagai hari libur nasional pada tahun 1972 ketika Presiden Richard Nixon menandatanganinya menjadi undang-undang. Demikian dilansir Reader's Digest.

Bagaimana dengan Hari Ayah Nasional? Baca sejarah di baliknya di halaman berikut.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]

SEJARAH HARI AYAH NASIONAL

ilustrasi ayah dan anak/ Foto: Getty Images/aldomurillo

Sejarah Hari Ayah di Indonesia

Berbeda dengan Hari Ayah Sedunia, dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Hari Ayah Nasional lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Tahun 2014, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu. Acara tersebut mendapat sambutan cukup baik dan mendapatkan sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan.

Beberapa surat terbaik tersebut dibacakan oleh peserta yang terdiri dari anak-anak usia SD, SMP, SMA, Mahasiswa, serta umum. Momen tersebut kian mengharukan ketika anak-anak yatim piatu melakukan sungkeman pada ibu-ibu dari Panti Jompo.

Usai acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi."

Pertanyaan tersebut kemudian menggugah hati untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia. PPIP berusaha mencari informasi tentang Hari Ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta.

Mereka menanyakan kapan hari ayah di Indonesia dan jika belum ada penetapan Hari Ayah, bolehkah seseorang atau lembaga menetapkan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah. Namun, ketika itu PPIP tak mendapatkan jawaban memuaskan.

Deklarasi Hari Ayah

Hingga akhirnya, setelah melalui kajian yang cukup panjang, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan 'Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya'.

Di hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu juga diluncurkan buku 'Kenangan untuk Ayah' yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.

Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. Setelah itulah setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional, Bunda.