Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Gaya Parenting Orang Tua di Jepang yang Bisa Dicontoh, Pahami Emosi Salah Satunya

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Jumat, 22 Jul 2022 04:00 WIB

Gaya Parenting Orang Tua di Jepang yang Bisa Dicontoh, Pahami Emosi Salah Satunya
Ilustrasi Gaya Parenting Orang Tua di Jepang yang Bisa Dicontoh, Pahami Emosi Salah Satunya. Foto: Getty Images/staticnak1983

Bagaimana keluarga Jepang mendidik anaknya sehingga menjadi disiplin? Bagaimana gaya parenting orang tua di Jepang sehinga anak-anak mereka memunculkan perilaku yang mandiri? Pertanyaan ini tentu banyak ditanyakan para Bunda.

Melansir dari laman Time of India, anak-anak Jepang luar biasa dalam hal disiplin dan kemandirian. Patuh akan aturan, mereka sopan, ramah, dan tidak membiarkan emosi tak terkendali terlebih di tempat umum.

Di Jepang, Bunda akan jarang bertemu dengan anak yang menangis di supermarket, meskipun akan tetap ada beberapa pengecualian, Bunda. Mengesankan bukan? Tentu Bunda ingin Si Kecil juga menjadi disiplin dan mandiri ya.

Pada dasarnya, pola asuh berbeda-beda bisa dipengaruhi budaya suatu negara. Namun, kita bisa mencontoh yang baik dan tentunya tetap menyesuaikan dengan perilaku Si Kecil, Bunda.

Jadi, bukan berarti Bunda harus melakukan gaya parenting Jepang keseluruhan, tetapi tirulah hal yang Bunda rasa sesuai dengan value di keluarga Bunda.

Gaya parenting orang tua di Jepang 

Nah, bagi Bunda yang ingin menerapkan gaya parenting Jepang ini pada Si Kecil, berikut penjelasannya dilansir dari laman Time.

1. Ikatan yang erat antara Bunda dan anak

Nilai-nilai ini sudah dipahami para Bunda di tanah air. Seperti yang bisa kita lihat kedekatan ibu dan anak juga sangat erat di Indonesia. Namun, pada penerapannya terdapat beberapa perbedaan, Bunda. 

Di Jepang, ibu menerima semua yang dilakukan anak-anak mereka dan anak-anak mereka sempurna di mata mereka. Tidak terlalu banyak larangan dan bunda di Jepang berusaha mengerti emosional anak. 

Bahkan, aturan utama dalam parenting Jepang adalah sebelum seorang anak berusia 5 tahun, mereka diizinkan melakukan apa yang mereka inginkan. Mungkin ini akan terlihat sebagai sikap permisif dan berlebihan bagi sebagian orang Bunda.

Namun, prinsip inilah yang membuat anak tahu bahwa mereka bisa melakukan hal-hal dengan baik. Ini menjadi cikal bakal prilaku mandiri dan percaya diri.

Educational pastime develop creativity skill in kid concept. Asian mother her small daughter lying on warm wooden floor in sunny cozy living room, mom teach girl paint use album and colourful pencilsIlustrasi gaya parenting orang tua di Jepang/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

2. Orang tua memperlakukan semua anak setara

Semua anak sebelum usia 5 tahun adalah sempurna. Ini juga diterapkan dalam sistem pendidikan Jepang, Bunda.

Orang tua dan pemerintah memperlakukan semua anak dengan setara. Apa pun latar belakang keluarga mereka akan diperlakukan dengan sama, bahkan untuk putri kerajaan sekalipun lho, Bunda.

Perlakuan setara berlanjut untuk anak usia 5-15 tahun, Bunda. Mereka dianggap sudah bisa melakukan tugas-tugas sesuai usianya. Jadi, jangan heran saat melihat anak di Jepang yang sudah terbiasa membersihkan peralatan makan sendiri, menyapu, dan membersihkan kelas secara mandiri.

Pada tahap pertama usia anak di bawah 5 tahun, orang tua berbagi cinta dan perhatian tanpa batas dengan anak-anak mereka.

Pada tahap kedua usia 5-15 tahun, cinta mereka tidak hilang. Seorang anak belajar untuk hidup dengan aturan masyarakat dan mencoba untuk menemukan tujuan mereka di dunia ini. Karena keterikatan ibu dan anak sangat kuat, seorang anak berusaha melakukan segalanya dengan benar agar tidak membuat ibunya marah.

Pada tahap ketiga usia 15 tahun ke atas, seorang anak menjadi anggota penuh masyarakat. Inilah siklus pendidikan di Jepang, Bunda.

3. Keluarga adalah hal yang terpenting

Ini tentu juga merupakan nilai yang dibawa keluarga di Indonesia bukan? Ya, keluarga adalah segalanya. 

Di Jepang ada aturan, seorang bunda membesarkan anak-anak dan menghabiskan banyak waktu bersama. Oleh karena banyak ibu yang berpikir anak-anak tidak boleh disekolahkan ke taman kanak-kanak sebelum mereka berusia 3 tahun.

Orang tua biasanya juga tidak meminta kakek dan nenek untuk mengasuh anak-anak mereka dan tidak menyewa babysitter, Bunda. Namun, anak-anak tetap dapat menghabiskan banyak waktu dengan kakek, nenek, dan kerabat lainnya.

Hubungan mereka dengan anggota keluarga benar-benar hangat dan penuh perhatian. Bagi mereka keluarga adalah orang-orang yang akan selalu mendukung dan melindungi satu sama lain.

Simak penjelasan selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Tonton juga video cara melakukan bonding dengan anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PARENTING JEPANG YANG BISA DICONTOH

Young mother and son eating doughnut in public park with full of fun

Ilustrasi Gaya Parenting Orang Tua di Jepang yang Bisa Dicontoh, Pahami Emosi Salah Satunya. Foto: Getty Images/Satoshi-K

4. Gaya parenting di Jepang: orang tua adalah panutan

Orang tua di Jepang sangat paham bahwa anak adalah peniru yang ulung. Dalam mengajarkan Si Kecil, orang tua Jepang biasanya akan melakukannya untuk memberi contoh kepada anak.

Mereka meminta anak melakukan seperti yang orang tua lakukan. Jadi, bukan hanya meminta anak dengan kata-kata saja, orang tua di Jepang menjadi contoh dan panutan untuk Si Kecil. 

Banner Penyebab Preeklamsia

5. Memperhatikan dan memahami emosi

Mendidik seorang anak untuk hidup dalam masyarakat, penting sekali mengajari mereka untuk melihat dan menghormati perasaan dan minat orang lain. Begitu juga dengan para Bunda di Jepang yang menghormati perasaan anak-anak mereka. Bunda tidak memaksa atau membuat mereka merasa malu. 

Orang tua mengajari anak untuk memahami emosi orang lain dan bahkan benda mati lho, Bunda. Jadi, Si Kecil akan merasa dihargai dan terbiasa menghargai perasaan orang lain juga, Bunda.

Tentu kita tidak bisa mengklaim bahwa parenting Jepang ini adalah yang terbaik. Saat ini, nilai-nilai Barat juga mempengaruhi tradisi Jepang, Bunda. Namun, konsep utama Jepang, seperti sikap tenang dan penuh kasih terhadap anak-anak tidak berubah. Ini bisa kita tiru lho, Bunda.

Apakah Bunda setuju dengan filosofi parenting Jepang ini? Lalu, yang mana akan Bunda terapkan pada Si kecil? Selamat mencoba ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda