PARENTING
Ketahui Penyebab Perilaku Playing Victim pada Anak, Ini 5 Cara Mengatasinya
Kinan | HaiBunda
Selasa, 19 Jul 2022 04:00 WIBJika anak tampak memiliki tanda perilaku playing victim, jangan diabaikan begitu saja ya, Bunda. Ini dapat memengaruhi sikap dan perilakunya nanti di masa depan, lho.
Dikutip dari Healthline, playing victim artinya pola pikir menempatkan diri sendiri seolah-olah sebagai korban dalam segala situasi. Orang yang gemar playing victim juga meyakini orang lain selalu salah dan membuatnya menderita.
Anak-anak remaja dengan kebiasaan berperilaku playing victim cenderung akan melakukan apapun agar diperhatikan orang sekitar. Termasuk menuduh dan melakukan manipulasi.
Konselor pernikahan dan keluarga, Vicki Botnick, menyebut bahwa pelaku playing victim biasanya senang menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka timbulkan. "Serta memanipulasi orang lain untuk simpati dan perhatian," ujarnya.
Kebiasaan playing victim tidak boleh dibiarkan karena membuat anak tumbuh dengan pola pikir menghindari tanggung jawab. Lantas apa penyebab anak bisa melakukan playing victim?
Penyebab anak playing victim
Dilansir berbagai sumber, ada beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab anak remaja memiliki perilaku playing victim, yakni:
1. Trauma masa lalu
Suatu masalah yang pernah dialami oleh anak di masa lalu bisa saja diam-diam memengaruhi kesehatan mentalnya. Misalnya anak pernah disakiti atau dikhianati, sehingga membuat ia tidak mau kalah di kemudian hari.
Bukan tidak mungkin hal ini juga berdampak pada sikap yang diambilnya saat menghadapi suatu masalah.
2. Selalu mau menang
Selalu mau menang juga bisa menjadi penyebab anak memiliki sikap playing victim. Anak terlanjur merasa 'nyaman' saat bersikap seolah-olah menjadi korban dan mendapatkan perhatian penuh dari orang di sekitarnya.
Cara bersikap saat anak berperilaku playing victim
Ketika anak menunjukkan sikap atau kebiasaan playing victim, ada beberapa hal yang perlu diterapkan orang tua, yakni:
1. Bersikap tegas
Sosiolog Janet Lehman, MSW, menyebutkan bahwa orang tua perlu tegas dan menempatkan diri secara tepat ketika anak bersikap playing victim. Jangan terbawa dengan emosi yang ditunjukkan oleh anak.
"Tetap tunjukkan empati yang tulus, tapi jangan lupa tetap ajarkan kepada anak bagaimana menghadapi ketidakadilan dan masalah yang ada," imbuh Lehman, seperti dikutip dari Empowering Parents.
Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Cek juga jawaban psikolog tentang perlukah anak usia dini didaftarkan les matematika? lewat video berikut:

LIBATKAN TENAGA PROFESIONAL JIKA DIPERLUKAN, BUNDA