PARENTING
Viral Curhat Seorang Bunda, Hatinya Hancur Lihat Anak Kritis karena Dipukul Kakak Kelas
Asri Ediyati | HaiBunda
Rabu, 27 Jul 2022 11:05 WIBHancur rasanya melihat anak menjadi korban kekerasan di sekolah. Apalagi jika sampai mengalami kondisi kritis dan harus dirawat di ICU. Hal ini terjadi pada anak lelaki dari seorang bunda bernama Kumala Yuli.
Wanita asal Bekasi, Jawa Barat itu menuturkan dalam keterangan video TikToknya, hidup anaknya berubah karena, "emosi sesaat orang yang benar-benar tidak bertanggungjawab".
Singkat cerita, terjadi perkelahian antara temannya dengan kakak kelasnya di sekolah. Daud kala itu ingin menengahinya. Namun, nahas, ia malah kena pukul oleh kakak kelasnya.
Daud dipukul dalam keadaan tak siap untuk menahan pukulannya sehingga bukan sekadar luka yang dialami, melainkan pelipis kirinya remuk, Bunda.
"Kamu sekuat namamu Daud. Mami hampir menyerah sayangku. Terima kasih sudah bertahan sayang. Mami cuma minta sama Allah Daud bertahan dan sembuh sayang," tulis Yuli, dikutip dari akun TikTok-nya kumala.yuli.
Yuli mengaku tak mau membalasnya. Ia hanya minta Tuhan membalas ketidakadilan itu. Baginya hanya Tuhan yang tahu hukuman yang pantas pelaku terima.
"Kami bukan manusia berhati malaikat juga. Kami bukan tidak punya emosi. Kami bukan manusia tolol dalam balutan kata sabar. Kami juga bukan manusia bijak yang hanya bisa pasrah," tuturnya.
Fokus pada pemulihan anak
Yuli menulis, prioritas mereka adalah bagaimana anaknya mendapatkan pertolongan. Bagaimana anak mereka bisa melewati masa kritisnya di ICU. Bagaimana anak mereka bisa menerima kejadian ini sebagai jalan hidup yang memang Tuhan gariskan untuknya.
"Membangun kembali mentalnya yang jatuh. Menguatkan kembali agar bisa ikhlas menerima ini sebagai tanda cinta Allah," kata Yuli.
Hati Yuli makin hancur ketika mendengar perkataan dari Daud yang terlihat pasrah dan menyerah dengan keadaan.
"Tahukah bagaimana hancurnya hati saya di satu malam anak saya bilang, 'Mami Daud lupa caranya jalan'. 'Mami sekarang Daud cacat'. 'Mami sekarang Daud udah enggak ada gunanya'. 'Maap ya Mami banyak rencana Mami yang batal karena Daud dan masih banyak lagi,'" kata Yuli.
Andaikan setelah kejadian itu, Yuli tak kontrol emosinya, mungkin saja pelaku dibalas olehnya. Namun, ia memilih untuk tidak bertindak gegabah. Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Simak juga cara mengendalikan emosi anak melalui video berikut:

GERAM PELAKU MASIH BEBAS