Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hari Hepatitis Sedunia: Pentingnya Cegah Penularan Sejak Anak Usia Dini

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 28 Jul 2022 19:52 WIB

HEPATITIS written on a wooden block near a stethoscope, syringe and pills on a blue background. Medical concept
Ilustrasi Hari Hepatitis Sedunia: Pentingnya Cegah Penularan Sejak Anak Usia Dini. Foto: Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH

Hari Hepatitis Sedunia jatuh pada hari ini, 28 Juli 2022. Seperti yang Bunda ketahui, Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular. Penyakit yang menyerang hati ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit Hepatitis, organisasi kesehatan dunia, World Hepatitis Alliance (WHA) meluncurkan kampanye global bertema I Can't Wait pada peringatan Hari Hepatitis Sedunia, Bunda.

Kampanye ini bertujuan untuk menyebarkan informasi penting mengenai bahaya Hepatitis dan mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan upaya penanganan penyakit Hepatitis di seluruh dunia karena Hepatitis 'tidak dapat menunggu'.

Penyakit hepatitis dapat menyebabkan kematian

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus dan dapat menular. Untuk Bunda ketahui, kasus yang sering terjadi di Indonesia merupakan infeksi dari virus Hepatitis jenis A, B, dan C.

Penularan Hepatitis A terjadi melalui fecal-oral. Jadi, virus masuk ke dalam mulut melalui makanan maupun benda yang telah terkontaminasi. Sementara, Hepatitis B dan C ditularkan melalui pertukaran darah atau cairan tubuh yang telah terinfeksi virus.

Hepatitis menyerang fungsi hati yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan berisiko menimbulkan kanker hati. Jika tidak tertangani dengan baik, penyakit ini dapat berpotensi menyebabkan kematian.

Prevalensi Hepatitis paling banyak menyerang anak-anak

Data dari WHO menyebutkan, setiap 30 detik terdapat 1 orang yang meninggal akibat penyakit terkait dengan Hepatitis.

Sementara WHO Regional Office for South-East Asia mencatat prevalensi penyakit Hepatitis B di Indonesia mencapai 7,1 persen atau sekitar 18 juta kasus, angka prevalensi tertinggi jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, Bunda.

Selain itu, prevalensi Hepatitis C mencapai angka 2,34 persen atau sekitar 6 juta kasus, angka prevalensi tertinggi setelah Myanmar dan Thailand diantara negara Asia Tenggara lainnya.

Lebih lanjut, laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa prevalensi kasus terbesar Hepatitis di Indonesia terjadi pada anak-anak dengan kelompok umur 5-14 tahun.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video mengenai penjelasan IDAI terkait cara penularan hepatitis misterius, berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENTINGNYA MENCEGAH PENULARAN SEJAK ANAK USIA DINI

A latin woman injecting medicine on baby's thigh in a horizontal low section shot indoors.

Ilustrasi Hari Hepatitis Sedunia: Pentingnya Cegah Penularan Sejak Anak Usia Dini. Foto: iStock

Anak-anak rentan tertular virus Hepatitis

Dokter Spesialis Anak dr. Kurniawan Satria Denta, M,Sc, Sp.A menyatakan bahwa anak-anak rentan tertular virus Hepatitis. Bahkan Hepatitis akut misterius yang saat ini marak terjadi juga mayoritas menyerang anak-anak, yaitu pada umur 1 bulan hingga 16 tahun.

Untuk itu, agar terhindar dari ancaman penyakit Hepatitis, perlu untuk mengenali gejala Hepatitis dan melakukan pencegahan secara disiplin dari diri sendiri dan keluarga.

Cara mencegah virus Hepatitis

Dr. Denta menyampaikan gejala hepatitis umumnya ditandai dengan demam, nyeri perut, dan gejala kuning pada badan.

"Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah Hepatitis, yang pertama mencegah infeksi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan yang kedua yaitu melakukan imunisasi pada anak" ungkap dr. Denta, dikutip dari siaran pers yang diterima HaiBunda, baru-baru ini.

"Selain menjaga kebersihan hidup, imunisasi merupakan upaya pencegahan terbaik yang dapat dilakukan dikarenakan vaksin Hepatitis bekerja memberikan kekebalan pada tubuh anak sehingga dapat mencegah penyakit tersebut," kata dokter yang berpraktik Mayapada Hospital dan Klinik Spesialis Anak KiDi Pejaten, Jakarta.

Banner Fakta IQ Anak

Imunisasi Hepatitis

Untuk anak yang belum menerima imunisasi Hepatitis, orang tua dapat memberikan imunisasi dengan mengikuti rekomendasi jadwal yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2020.

Secara rinci IDAI merekomendasikan imunisasi dasar Hepatitis B diberikan pada saat anak lahir sebelum berumur 12 jam. Sementara itu, imunisasi dasar Hepatitis A diberikan 2 kali yaitu 1 dosis pada saat anak berumur 1 tahun.

Kemudian, dosis selanjutnya diberikan dengan rentang 6-12 bulan setelah dosis pertama. Namun jika tertinggal, anak-anak dapat menerima imunisasi catch-up atau kejar imunisasi hingga umur 18 tahun.

Perusahaan perawatan kesehatan global, GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia turut menyuarakan pentingnya kesadaran dari keluarga agar waspada akan ancaman Hepatitis dan mengajak semua pihak untuk dapat menjadi bagian dalam upaya Pemerintah dalam mengurangi kasus Hepatitis. Selain itu, turut serta mendukung target WHO untuk menghapus Hepatitis pada tahun 2030.

"Kami juga menghimbau kepada masyarakat dan keluarga Indonesia agar tetap melindungi diri dari virus Hepatitis dan jangan menunda untuk mendatangi dokter maupun fasilitas kesehatan jika mengalami gejala-gejala Hepatitis, because Hepatitis Can't Wait 8 " kata Vaccine Medical Director GSK Indonesia dr. Deliana Permatasari.


(aci/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda