Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Tips Memilih Dot dan Botol yang Aman untuk Si Kecil, Bebas BPA Salah Satunya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 08 Aug 2022 19:10 WIB

Sanitizing the baby things in UV Sterilizer and dryer, new technology for sanitize the baby things by UV Light.
Ilustrasi Tips Memilih Botol dan Dot Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/NorGal

Tidak semua Bunda beruntung dapat memberikan ASI secara langsung kepada Si Kecil. Namun, ada beberapa Bunda yang memilih memberikan ASI melalui bantuan media botol dan dot.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc, kebersihan dot dan botol yang digunakan oleh Bunda harus selalu dijaga kebersihannya. Hal ini karena mulut bayi merupakan jalan masuk bagi kuman.

"Tentunya kita harus memperhatikan (kebersihan dot dan botol) karena ini sesuatu yang masuk ke dalam mulut bayi, salah satu jalan masuk untuk kuman melalui mulut," katanya dalam Instagram Live HaiBunda bersama Baby Huki pada Senin (8/8/2022).

"Kuman itu bisa virus, bakteri, jamur. Tentunya akan mengganggu kesehatan Si Kecil apalagi masih usia dini, daya tahan tubuhnya belum seperti kita, jadi lebih rentan terhadap kuman yang bisa menyebabkan penyakit," lanjutnya.

Seperti yang Bunda ketahui, ada berbagai macam media pemberian ASI yang bisa digunakan jika Si Kecil tidak mau menyusu secara langsung. Bunda bisa menggunakan cup feeder, pipet, sendok, ataupun dot dan botol yang bisa jadi alternatif. Namun, sebelum memilih media tersebut, Bunda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Keperluan menggunakan botol dan dot ini terpaksa diberikan apabila ada beberapa ibu yang kesulitan memberikan DBF, kita tau bahwa ASI yang terbaik, bukan hanya ASI-nya, tapi juga proses menyusui itu sendiri proses stimulasi bagi bayi," tutur dr Caessar.

"Nah, tetapi mungkin ada ibu yang kurang beruntung. ASI-nya ada tapi karena satu dan lain hal sulit memberikan ASI secara langsung, entah karena kesibukan atau karena faktor-faktor yang lain," sambungnya.

Bunda sebaiknya memastikan media pemberian ASI seperti botol dan dot dipastikan kebersihannya dan keamanan produknya. Lalu bagaimana cara mengetahui produk botol dan dot aman untuk Si Kecil?

Tips memilih botol dan dot

Pemilihan botol dan dot untuk Si Kecil juga enggak bisa sembarangan nih, Bunda. Ada beberapa tips yang dibagikan oleh dr Caessar agar Bunda tidak salah langkah. Berikut ini deretannya:

1. Perhatikan usia bayi

Usia bayi merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan dot dan botol, Bunda. Hal ini karena masing-masing bayi masih mengalami pertumbuhan.

"Yang pertama, kita harus memperhatikan usia bayi. Karena biasanya masing-masing produk sudah ada peruntukkan usianya, misalnya (untuk bayi) 0-3 bulan, 3-6 bulan. Jadi yang pertama memang disesuaikan dengan usianya," ujar dr Caessar.

Baca tips memilih botol dan dot lainnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video tips memilih botol bayi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MEMILIH DOT DAN BOTOL LAINNYA

Baby bottle with milk and manual breast pump. A lot of full bottles with breast milk on the background. Mother's milk - the most healthy food for newborn

Ilustrasi Tips Memilih Botol dan Dot Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

2. Periksa izin edar

Dalam memilih produk botol dan dot, tentu harus yang sudah memiliki izin edar dan telah diuji klinis, Bunda. Saat produk yang digunakan terbukti aman, produk akan mendapatkan izin edar.

"Apabila suatu produk itu sudah melalui uji klinis sudah teruji aman baik dari material pembuatannya maupun teknologinya, tentu sudah akan memiliki izin edar," ungkap dr Caessar.

"Kalau kita membeli produk pastikan memang yang merek tersebut sudah mendapatkan izin untuk menjual dan beredar di Indonesia," sambungnya.

Banner Perut Kedutan Saat Hamil

3. Bahan yang digunakan

Botol dan dot harus terbuat dari bahan yang tentunya aman untuk Bunda dan Si Kecil. Masing-masing bahan pun memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

"Misalnya saja kaca. Takutnya pecah karena rentan. Jadi bahaya baik bagi ibu maupun bayi, jadi tidak terlalu lazim," tutur Caessar.

Sementara itu, bahan yang biasanya digunakan dalam pembuatan botol bayi adalah plastik, Bunda. Dokter Caessar pun mengatakan baiknya bahan plastik yang digunakan bebas dari bahan BPA.

"Untuk botol plastik sendiri itu tadi, perhatikan bahannya, sudah ada regulasinya, karena segala yang akan digunakan untuk bayi harus bebas bahaya. Salah satu yang jadi concern itu BPA, jadi kalau kita ingin menggunakan botol untuk bayi harus yang sudah bebas BPA," ungkap Caessar.

"Ini seharusnya kalau produk sudah dapat izin edar, harusnya sudah bebas BPA karena itu aturannya sudah universal. Pastikan baca lagi kemasannya," imbuhnya.

Yuk, join program Pilihan Bunda dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

● Kunjungi laman survei Pilihan Bunda di SINI
● Login atau buat akun MPC terlebih dahulu
● Isi survei Pilihan Bunda sampai selesai
● Klik tombol 'Kirim'

Ingat Bunda, isi survei ini sebelum 31 Agustus 2022 ya. Dengan mengisi survei sampai selesai, 3 Bunda terpilih akan mendapat hadiah masing-masing Rp500 ribu. Bagi 100 Bunda yang beruntung akan mendapat hadiah juga berupa saldo Allo Bank masing-masing senilai Rp50 ribu.

Tunggu apa lagi, Bunda? Buruan isi survei Pilihan Bunda di SINI.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda