Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Kandungan Merek Popok Bayi yang Berbahaya, Sebaiknya Dihindari Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 02 Sep 2022 14:20 WIB

Popok Bayi
Ilustrasi 5 Kandungan Merek Popok Bayi yang Berbahaya, Sebaiknya Dihindari Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets

Membeli popok bayi enggak boleh sembarangan ya, Bunda. Popok bayi sekali pakai dapat mengandung beberapa bahan kimia yang berbahaya untuk bayi.

Kebanyakan produsen tidak mencantumkan kandungan di popok bayi sekali pakai di kemasannya. Namun, sebagian besar produk bayi ini memiliki model yang sama.

Menurut ulasan di Indian Journal of Environmental Health tahun 2012, popok sekali pakai terbuat dari bahan polimer yang anti bocor dan mudah menyerap air. Beberapa popok mungkin memiliki aroma yang diklaim bisa mencegah iritasi dan memberikan kesegaran di area genital bayi.

Kandungan merek popok yang berbahaya

Sebagian besar orang tua tidak menyadari dampak buruk penggunaan popok bayi. Terutama bila penggunaan popok sampai 24 jam dan dalam jangka panjang.

Meski praktis, ada beberapa kandungan popok bayi yang perlu dihindari lho. Kandungan ini adalah bahan kimia yang ada di dalam popok bayi, Bunda.

Nah, berikut telah HaiBunda rangkum, lima kandungan merek di popok bayi yang berbahaya dan sebaiknya dihindari:

1. Phthalates

Phthalates adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam membuat plastik. Menurut studi yang dilakukan Toxics Link, organisasi advokasi yang berbasis di India, phthalates dapat mengganggu endokrin, sehingga berdampak serius pada kesehatan.

"Phthalates secara non-kovalen terikat dengan polimer yang digunakan dalam popok bayi. Saat popok bersentuhan langsung dengan alat kelamin luar bayi selama beberapa bulan hingga tahun, ada kemungkinan bahan kimia ini masuk ke tubuh bayi melalui kulit. Hal ini dapat menyebabkan dampak kesehatan yang merugikan pada anak-anak," kata Satish Sinha, associate director Toxics Link, dilansir The Times of India.

Bahaya Phthalates di popok bayi

Phthalates dapat mengganggu sistem endokrin dan dapat terkait dengan berbagai penyakit, seperti gangguan reproduksi, diabetes, hipertensi, dan obesitas. Menurut studi ilmiah, phthalates dapat menyerap di popok.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui kandungan berbahaya lainnya pada popok bayi.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cara mencegah infeksi saluran kemih pada bayi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KANDUNGAN BERBAHAYA DI POPOK BAYI

Baby crawling on wooden floor in diaper pants. Back view

Ilustrasi 5 Kandungan Merek Popok Bayi yang Berbahaya, Sebaiknya Dihindari Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kuzmik_A

2. Tributiltin (TBT)

Tributiltin (TBT) merupakan bahan kimia yang ditemukan di popok dan bertindak sebagai anti-jamur. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat, TBT adalah polutan beracun yang sagat berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan endokrin, Bunda.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Institute of Biological Sciences, bahan kimia ini dapat memicu gen yang mendorong pertumbuhan sel lemak. Hal ini terkait dengan penyebab obesitas, Bunda.

Namun, mengutip Natracare, efek TBT pada manusia masih belum diketahui secara jelas. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui bahayanya.

Banner Serba-Serbi Popok

3. Sodium Polyacrylate

Beberapa popok yang dibuat dengan polimer penyerap biasanya mengadung sodium polyacrylate. Kandungan bahan kimia ini tampak seperti gel yang mengisi popok bayi, Bunda.

Sodium polyacrylate dianggap tidak beracun dan tidak dapat mengiritasi bila masih disegel di dalam popok. Namun, bila popok robek atau tidak segera diganti usai penuh, sodium polyacrylate bisa berbahaya untuk bayi.

Bahaya sodium polyacrylate pada popok bayi

Bahan kimia sodium polyacrylate dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan pada bayi. Berikut bahayanya:

  • Bisa menyebabkan reaksi alergi bila menempel di alat kelamin bayi.
  • Menyebabkan iritasi kulit, ruam, demam, dan infeksi pada bayi.
  • Menjadi faktor risiko infeksi saluran kemih pada bayi perempuan, terutama di dua tahun pertama kehidupannya.

Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

KANDUNGAN BERBAHAYA DI POPOK BAYI

A baby in a diaper at the age of two months and a stack of diapers. How to choose baby diapers

Ilustrasi 5 Kandungan Merek Popok Bayi yang Berbahaya, Sebaiknya Dihindari Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Polina Strelkova

4. Dioksin

Dioksin adalah bahan kimia yang berbahaya atau karsinogenik. Pada popok bayi, dioksin terkandung di dalam bantalan ekstra untuk menyerap air.

Bahaya dioksin untuk kesehatan bayi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa paparan dioksin dapat menyebabkan reaksi pada kulit, perubahan fungsi hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, sistem saraf, sistem endokrin, dan fungsi reproduksi.

Sebenarnya, kebanyakan popok sekali pakai hanya mengandung sejumlah kecil dioksin. Namun, Bunda tetap perlu waspada dengan kandungan bahan kimia ini ya.

5. Volatile organic compounds (VOCs)

Volatile Organic Compounds (VOCs) merupakan beberapa bahan kimia yang dapat menguap. Beberapa komponen VOCs yang dapat ditemukan di popok adalah toluena, etilbenzena, xilena, dan dipentena.

Bahaya VOCs di popok bayi

Menurut EPA, beberapa jenis VOCs ini bersifat karsinogen atau beracun. Paparan bahan-bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko kerusakan otak, asma, cacat, hingga kanker dan masalah reproduksi. Selain itu, VOCs juga bisa menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, sakit kepala, dan kerusakan hati.


(ank/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda