Berapa Lama Idealnya Mengganti Popok Anak? Ini Ketentuan Sesuai Usianya

Kebutuhan popok bayi sesuai usianya/ Foto: iStock

Kehadiran popok sekali pakai sangat membantu orang tua dalam mengasuh anak di awal-awal tahun kelahirannya. Popok bayi ini setidaknya meringankan tugas Bunda saat mengasuh anak yang belum bisa diajari toilet training.

Berbeda dengan popok kain, popok sekali pakai biasanya didesain tahan bocor sehingga bisa dipakai hingga beberapa jam dalam sehari. Namun, kualitas satu popok dengan yang lainnya berbeda-beda daya tampungnya ya.

Terutama untuk anak-anak yang baru lahir, harus rutin mengganti popok setiap beberapa jam sekali agar tak menyebabkan ruam atau iritasi. Pada beberapa bayi yang baru lahir, akan terstimulasi untuk buang air besar atau buang air kecil.

Ketika popok mulai kotor, sebaiknya para ibu cenderung bergegas mengganti popok bayinya. Jika terlalu lama dibiarkan khawatir membuat Si Kecil merasa kurang nyaman.

Bunda pasti selalu ingin Si Kecil nyaman dan bersih. Tetapi pernahkah Bunda terpikir untuk menghemat penggunaan popok? Atau pernahkah Bunda merasa terlalu boros menggunakan popok? Sebenarnya berapa lama waktu ideal popok Si Kecil diganti?

Kapan popok Si Kecil harus diganti?

Biasanya para orang tua khawatir jika terlalu lama membiarkan popok anaknya dalam keadaan kotor dan basah. Di sisi lain penggantian popok yang tinggi juga membuat orang tua merasa boros.

Idealnya popok anak diganti ketika Bunda mulai mendapati Si Kecil buang air kecil atau buang air besar. Atau jika tidak memungkinkan, setidaknya setiap 2 hingga 3 jam sekali. Sebab, popok yang dibiarkan terlalu lama akan mengiritasi kulit anak, bahkan infeksi kandung kemih. Selain itu, penggantian popok secara rutin juga dapat meminimalisir kelembapan di area genitalnya.

Meskipun dianjurkan demikian, ternyata 8 persen orang tua melaporkan lebih jarang mengganti popok anaknya demi menghemat popok, menurut survei American Academy of Pediatrics melansir dari Healthline.

Alih-alih menghemat ketersediaan popok, justru kebiasaan ini malah membahayakan Si Kecil karena dapat mengalami ruam popok dan infeksi jamur.

Dilansir Parenting Firstcry, ganti popok pada bayi dapat dilakukan sebelum memberinya makan, karena setelah makan bayi cenderung langsung tidur kembali. Hindari membangunkan bayi untuk mengganti popoknya. Periksa popok Si Kecil sebelum tidur di malam hari.

Pada bayi yang baru lahir normalnya popok mereka akan kotor setiap 1 hingga 3 jam sekali. Bayi yang mendapatkan suplai ASI eksklusif, popoknya akan lebih sering kotor dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Ini karena susu formula lebih lama dicerna bayi daripada ASI.

Pilihan Redaksi

Simak yuk kebutuhan popok dalam sehari berdasarkan usia bayi di halaman selanjutnya!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga yuk review popok bayi ala Bubun di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

KEBUTUHAN POPOK BAYI BERDASARKAN USIANYA

Foto: Getty Images/RuslanDashinsky

Berapa banyak popok yang dibutuhkan Si Kecil dalam sehari?

Orang tua membutuhkan sekitar 3000 popok sekali pakai, pada tahun pertama kelahiran bayi mereka. Ini menjadi hal yang wajar karena bayi akan sering sekali buang air kecil atau buang air besar.

Rata-rata kebutuhan popok Si Kecil yang harus dipenuhi dalam sehari dapat dibedakan berdasarkan usianya. Seiring perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil, kontrol kandung kemihnya akan mulai berkembang menjadi lebih baik. Jadi, semakin besar Si Kecil akan semakin berkurang kebutuhan popoknya.

Banner Perjuangan Sri Mulyani Sekolah di AS

Kebutuhan popok berdasarkan usia bayi

Bayi yang baru lahir hingga satu bulan, membutuhkan popok yang lebih banyak karena biasanya akan buang air kecil setiap selesai menyusu dan buang air besar 3-4 kali dalam sehari. Bunda perlu mengganti 6-10 popok per hari.
Pada bayi berusia lebih dari satu bulan, kebutuhan popok mulai sedikit berkurang. Bayi perlu ganti popok sebanyak 4-6 popok saja per hari. Penggunaan tersebut akan berbeda pada setiap bayi ya, Bunda.