Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Angkie Yudistia Jadi Bunda Disabilitas yang Sempat Takut Tak Bisa Urus Anak

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 29 Sep 2022 15:45 WIB

Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia
Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia/Foto: Tim HaiBunda/Amira

Setiap tanggal 29 September selalu diperingati sebagai Hari Tunarungu Internasional, Bunda. Tunarungu sendiri merupakan keterbatasan kemampuan pendengaran yang dimiliki seseorang sehingga menghambat proses informasi yang diterima.

Kisah Bunda penyandang tunarungu, Angkie Yudistia, bisa menjadi salah satu inspirasi Bunda, nih. Angkie mengaku, sempat merasa kewalahan saat memiliki anak karena selama hidup, Angkie selalu diurus oleh keluarga dan tak pernah mengurus seseorang.

"Saya ini tantangannya banyak banget sebagai ibu berkebutuhan khusus. Sebagai seorang disabilitas, kita itu selalu diurus dan enggak tahu caranya mengurus. Dan itu termasuk saya," katanya dalam acara Media Gathering #CintaBundaSempurna bersama Nestlé DANCOW FortiGro, beberapa waktu lalu.

"Dari kecil saya diurus orang tua saya, disayang-sayang sama keluarga saya. Ketika besar saya harus mengurus bayi. Siapa yang bisa bantu? Suami, orang tua," sambungnya.

Di tengah keterbatasannya ini, Angkie merasa bersyukur karena mendapatkan banyak dukungan dari keluarganya. Keluarganya bahkan membantu Angkie menjelaskan keterbatasannya ini kepada anak-anaknya.

"Tapi aku beruntung, aku tuh ada support sistem. Jadi kalau kita tidak bisa menjelaskan kekurangan kita, keluarga kita yang bisa menjelaskan. Jadi sekarang anakku itu kalau manggil aku itu tepuk kanan. Jadi aku tahu," imbuhnya.

"Memang sih butuh waktu agar anakku bisa mengerti, bisa paham. Tapi ketika anakku umur 5 tahun, 6 tahun, itu bisa mengerti," lanjut Angkie.

Sebagai seorang penyandang tunarungu, Angkie mengaku tidak mudah menerima dirinya sendiri, terlebih menjadi seorang Bunda untuk anak-anaknya. Namun, seiring berjalannya waktu, Angkie pun bisa menerima keadaannya.

"Enggak gampang. Mau menerima diri sendiri kita saja butuh waktu. Tapi waktu berjalan. Waktu yang mendewasakan kita," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Angkie juga menceritakan bahwa ada kekhawatiran yang ia rasakan ketika menjadi seorang Bunda. Kira-kira seperti apa kisahnya? Simak di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan juga video tips melatih motorik halus dan kasar untuk anak tuna rungu berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



ANGKIE INGIN ANAKNYA BANGGA

Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia

Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia/Foto: Tim HaiBunda/Amira

Angkie Yudistia sangat bersyukur karena ia diberikan anak-anak yang memiliki pendengaran normal, Bunda. Bagi Angkie, Tuhan telah memberikannya kehidupan yang adil dengan tambahan telinga melalui anak-anaknya.

"Tuhan itu memang adil, walaupun ibunya tidak bisa mendengar, Tuhan memberikan telinga tambahan melalui anak-anak," katanya.

Dalam sesi tanya jawab bersama wartawan di acara yang sama, Angkie menceritakan kekhawatiran tersebarnya sebagai seorang Bunda dengan kebutuhan khusus. Ia takut jika anak-anaknya tumbuh tidak percaya diri karena memiliki orang tua yang tuli.

"Aku tuh takut kalau anakku tumbuh enggak percaya diri. Awalnya aku tuh takut anakku tumbuh enggak percaya diri karena ibunya seorang berkebutuhan khusus. Itu yang membuat aku terus bertahan untuk terus berkarya dan berdaya," kisah Angkie.

Banner Asuransi Kesehatan

Lebih lanjut, Angkie mengaku ingin mendengar anak-anaknya berkata bahwa mereka memiliki Bunda yang tak bisa mendengar namun tetap hebat dan berkarya. Angkie tidak ingin terlihat lemah sehingga anak-anaknya pun tidak akan kebingungan.

"Aku ingin dengar dari mereka bahwa Mamiku itu enggak bisa dengar, tapi Mamiku staf di presiden. Mamiku enggak bisa dengar, tapi Mamiku bekerja. Aku ingin sesuatu yang tetap aku bisa berkarya berdaya membanggakan anak-anak."

"Aku enggak pingin kelihatan lemah, meratapi mau ngapain sehingga anakku juga jadi terguncang yang bikin mereka bingung. Aku berkarier bukan tanpa tujuan. Aku berkarier ini supaya anakku bangga memiliki ibu dengan berkebutuhan khusus," sambungnya.

Angkie mengaku sempat tidak percaya diri dengan kondisinya ini. Lantas bagaimana cara Angkie menanamkan kepercayaan diri pada anak-anaknya?

Klik baca halaman berikutnya untuk mengetahui kisah lengkapnya ya, Bunda.

CARA ANGKIE YUDISTIA AJARKAN KEPERCAYAAN DIRI

Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia

Kisah Bunda Disabilitas Angkie Yudistia/Foto: Tim HaiBunda/Amira

Keterbatasan yang dimiliki oleh Angkie membuatnya sempat tidak percaya diri, Bunda. Namun, seiring berjalannya waktu, Angkie pun bisa menerima kondisinya ini.

Sebagai Bunda, Angkie juga harus mengajarkan kepercayaan diri pada anak-anaknya. Hal ini ia lakukan dengan cara memberi contoh.

"Anak itu ibaratnya buah enggak akan jatuh jauh dari pohonnya. sama, anak itu akan mencontoh orang tuanya. Anakku selalu melihat aku pagi bagaimana menyiapkan diri, menyiapkan keluarga, bagaimana berkaca, bagaimana memulai hari,bagaimana pulang dengan keadaan cerah ceria, itu akan berdampak ke anak," tutur Angkie.

"Anak yang tumbuh ceria, itu karena orang tuanya yang ceria. Jadi itu yang membuat semua anak berkaca pada semua orang tua. Itu yang membuat anakku sekarang jauh percaya diri," sambungnya.

Tak hanya itu, Angkie juga mengajarkan kepercayaan diri pada Si Kecil sejak usia 1 tahun. Karena itu, setelah masuk Taman Kanak-kanak dan SD, sang anak sudah memiliki kepercayaan diri.

"Dia merasakan dengan teman-teman barunya. Dia sensory play, motoric play, itu dari usia 1 tahun. Sehingga dari usia 1 tahun itu sudah terbiasa ditinggal dengan miss-nya, sehingga saat masuk ke TK, ke SD, dia itu sudah percaya diri karena aku sudah tanamkan sedini mungkin," ucap Angkie.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda