Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Siklus Metamorfosis Capung, Cari Tahu Yuk Bareng Si Kecil Yuk Bun

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Senin, 10 Oct 2022 18:38 WIB

Ilustrasi 3 Siklus Metamorfosis Capung, Cari Tahu Yuk Bareng Si Kecil Yuk Bun
Ilustrasi Siklus Metamorfosis Capung/Foto: Getty Images/iStockphoto/mizcaz.

Ada banyak hal yang akan dipelajari Si Kecil sering bertambahnya usia mereka ya, Bunda. Termasuk soal proses daur hidup atau metamorfosis capung.

Sebelum jauh membahasnya, kita perlu mengetahui kalau bagian dari proses kehidupan yakni semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tak terkecuali capung.

Seekor capung memiliki rentang hidup lebih dari satu tahun, tetapi sangat sedikit dari kehidupan itu yang benar-benar sebagai capung dewasa lho, Bunda. Ada tiga tahap siklus hidup capung mulai dari telur, nimfa, hingga capung dewasa. 

Bagaimana metamorfosis capung?

Tahukah Bunda, sebagian besar siklus hidup capung yaitu berada di tahap nimfa dan jarang sekali orang bisa melihatnya. Kecuali mereka yang mengamatinya dengan berenang di bawah air danau atau kolam dengan mata terbuka. 

Untuk itu, yuk cari tahu apa saja siklus metamorfosis capung Bunda. Berikut penjelasannya yang dilansir dari laman British Dragonfly Society. 

1. Telur

Capung betina dapat bertelur ratusan telur selama masa dewasanya. Mereka bertelur dalam kelompok selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.

Telur capung ada yang berbentuk memanjang dan diletakkan pada tumbuhan. Semua jenis capung memiliki ovipositor seperti sabit dan menyuntikkan telurnya ke batang atau daun tanaman, kayu yang sudah membusuk, atau lumpur di dekat permukaan air. 

Telur capung ada juga yang berbentuk bulat, diletakkan dalam zat seperti jeli dan diendapkan secara ke dalam air. Spesies yang bertelur jenis ini berulang kali mencelupkan ujung perut mereka ke dalam air, setiap kali melepaskan satu atau lebih telur yang mengendap di bawah permukaan air. 

Selama bertelur, capung jantan menjaga betinanya. Beberapa capung betina bahkan benar-benar tenggelam untuk bertelur, dan sering kali menggunakan pasangannya yang masih terikat untuk menariknya kembali setelahnya.

Telur menetas sempurna dalam waktu 2 hingga 5 minggu. Namun, dalam beberapa jenis capung telurnya menetas saat musim semi berikutnya.

2. Nimfa

Nimfa berwarna hijau atau coklat, yang membantu berkamuflase di antara tanaman dan ganggang terendam yang mereka huni. Spesies yang hidup di dalam air memiliki penglihatan yang relatif buruk, tetapi mereka menggunakan rambut, kaki panjang, dan antena mereka untuk merasakan mangsa.

Nimfa bertahan hidup bertahun-tahun dengan melakukan kamuflase. Simak siklus metamorfosis capung selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video aktivitas sederhana asah empati Si Kecil sejak dini:

[Gambas:Video Haibunda]




SIKLUS METAMORFOSIS CAPUNG MENJADI DEWASA

Ilustrasi daur hidup capung

Ilustrasi 3 Siklus Metamorfosis Capung, Cari Tahu Yuk Bareng Si Kecil Yuk Bun. Foto: Getty Images/iStockphoto/coldsnowstorm

3. Metamorfosis capung menjadi capung dewasa

Nimfa perlahan-lahan muncul dari kulitnya sebagai capung dewasa yang sering kita lihat. Capung memiliki metamorfosis tidak sempurna karena tidak ada tahap kepompong dalam siklus hidup mereka.

Tahap nimfa capung berlangsung hingga lima tahun pada spesies besar dan antara dua bulan hingga tiga tahun pada spesies yang lebih kecil. Ketika nimfa siap bermetamorfosis menjadi dewasa, ia berhenti makan dan muncul ke permukaan, umumnya pada malam hari.

Nimfa tetap diam dengan kepalanya keluar dari air, sementara sistem pernapasannya beradaptasi dengan menghirup udara. Kemudian, nimfa memanjat buluh atau tanaman lain yang muncul ke permukaan air dan berganti kulit. 

Banner Skincare Ibu Hamil

Nimfa menahan dirinya dengan kuat dalam posisi vertikal dengan cakarnya, kulitnya mulai terbelah di titik belakang kepala. Capung dewasa merangkak keluar dari kulitnya yang mengelupas dengan melengkung ke belakang, hingga semua bagian tubuh kecuali ujung perutnya bebas. Hal ini untuk menunggu kerangka luarnya mengeras. 

Capung dewasa meringkuk kembali ke atas, menyelesaikan kemunculannya, menelan udara, yang menggembungkan tubuhnya. Mereka memompa hemolimfa ke sayapnya, yang menyebabkan sayapnya mengembang sepenuhnya. Saat inilah capung dewasa siap terbang dengan indahnya. 

"Pada sore hari, nimfa capung naik ke puncak alang-alang. Dia kemudian menekuk perutnya sambil menghirup udara, membuka kulitnya tepat di bawah kepala. Capung muncul dengan kepala lebih dulu dalam keadaan terbalik. Dia harus menunggu sampai kakinya mengeras sebelum dia bisa merangkak keluar dari kulit lamanya," jelas Pieter van Dokkum Astronom Yale University dikutip dari laman Scientific American.

"Dalam waktu sekitar 15 menit dia melebarkan sayapnya dengan memompa udara ke dalamnya. Selama tiga sampai empat jam berikutnya perutnya perlahan membesar dan mengeras. Sesaat sebelum fajar dia melebarkan sayapnya. Dengan cahaya matahari pertama, capung yang baru muncul lepas landas, meninggalkan kehidupan lamanya," sambung penulis buku berjudul Dragonflies: Magnificent Creatures of Water, Air and Land itu.

Inilah siklus metamorfosis capung Bunda. Setelah melewati tiga tahap, capung dewasa akhirnya siap terbang pertamanya dan menjalani kehidupannya seperti yang sering kita lihat.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda