Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Memainkan Alat Kelaminnya? Ini 5 Hal yang Perlu Bunda Lakukan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 12 Oct 2022 21:50 WIB

Teen boy in blue pajamas sitting on the floor near the light wall in room , upset, holding his head with his hands
Ilustrasi Anak Mainkan Alat Kelamin/Foto: Istock

Bunda pernah melihat Si Kecil memainkan alat kelaminnya? Ternyata ini adalah hal wajar yang terjadi pada masa perkembangannya, Bunda.

Anak dengan usia 4 hingga 6 tahun biasanya berada di dalam fase phalik. Fase phalik merupakan fase di mana objek kenikmatan atau perhatian dari anak ada di alat kelamin.

Menurut Psikolog Klinis Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, fase phalik ini umumnya terjadi pada anak laki-laki dan merupakan hal yang normal. Anak akan mengeksplorasi alat kelamin dengan cara memegangnya.

"Biasanya terjadi kebanyakan pada anak laki-laki. Jadi itu adalah hal yang normal. Jadi dia mengeksplorasi alat kelaminnya. Dia memegang-megang," katanya pada HaiBunda, Selasa (11/10/2022).

Psikolog Danang mengatakan bahwa fase phalik pada anak bukanlah hal yang harus dikhawatirkan oleh orang tua. Meski begitu, Bunda dan Ayah tetap harus mencegah agar hal tersebut tidak terus menerus terjadi.

"Jadi sebenarnya enggak perlu khawatir. Tapi juga perlu untuk dicegah untuk tidak terus-terusan begitu (memainkan alat kelaminnya). Takutnya nanti bisa terkontaminasi kuman, jadi infeksi atau dia enggak sehat ketika dia habis pegang-pegang, kemudian dia makan," imbuh psikolog yang berpraktik di RSJ Menur Surabaya ini.

Tips atasi anak mainkan alat kelamin

Menurut Psikolog Danang, ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan ketika anak memainkan alat kelaminnya. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Tenang

Ketika anak memainkan alat kelaminnya, Psikolog Danang menyarankan agar Bunda bersikap tenang. Bunda harus memahami bahwa usia 4 hingga 6 tahun adalah hal yang wajar ketika anak mengeksplorasi alat kelaminnya.

"Tenang dulu, jangan reaktif. Kita harus paham bahwa usia 4-6 tahun wajar ketika ia mengeksplorasi alat kelaminnya. Harus paham Bunda bahwa anak mengeksplorasi alat kelaminnya tidak sama seperti orang dewasa memegang alat kelaminnya. Itu sangat berbeda, jadi Bunda perlu tenang," katanya.

2. Bertanya dan mencari tahu

Setelah merasa tenang, Bunda perlu cari tahu apa alasan anak memegang alat kelaminnya. Bunda bisa mencari tahu alasan ini dengan bertanya langsung pada anak.

"Kenapa dia mengeksplorasi alat kelaminnya? Kenapa, nih di pegang-pegang? Alasannya kita mesti tahu," papar Psikolog Danang.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips lainnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video 4 pilar kebebasan yang baik untuk anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGATASI ANAK YANG MAINKAN ALAT KELAMIN

Teen boy in blue pajamas sitting on the floor near the light wall in room , upset, holding his head with his hands

Ilustrasi Anak Mainkan Alat Kelamin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Natasha Zakharova

3. Memberikan nasihat

Bunda wajib memberikan nasihat kepada Si Kecil agar tidak memegang alat kelaminnya, Bunda. Namun, pemberian nasihat juga harus dilakukan dengan memberikan alasan. Dengan begitu, anak tidak akan bertanya-tanya.

"Enggak boleh megang alat kelaminnya tuh kenapa? Karena iritasi, atau karena kotor dan nanti kamu makan, itu enggak sehat, misalkan," imbuh Danang.

"Kalau megang alat kelamin tuh boleh saja, tapi untuk dibersihkan. Jadi bukan kita berarti melarang, tapi boleh dipegang untuk dibersihkan. Di mana? Di kamar mandi dan enggak boleh ditunjukkan ke luar. Karena apa? Malu," lanjutnya.

Banner Diet Air Hangat Seminggu

4. Mencegah terjadi

Setelah memberikan nasihat, Bunda juga perlu mencegah agar hal ini tidak terjadi lagi. Ketika anak sudah bisa mengontrol dan mengatasi kebiasaan memainkan alat kelamin, itu tandanya reaksi anak akan hal ini sudah terbangun, Bunda.

"Kalau dia megang-megang secara spontan, kita bilang saja, enggak (boleh). Hayo, Kak, enggak, ya. Itu lama-lama anak-anak akan terkondisi. Reaksi otomatisnya akan terbangun kalau kita lakukan itu," ungkap Danang.

Lebih lanjut, Danang menyarankan agar Bunda memberitahu Si Kecil dengan hati-hati. Hal ini agar Si Kecil tidak takut dan salah paham di masa depan.

"Cuman catatannya kita enggak boleh marahin. Kita enggak boleh nakut-nakutin. Karena itu nanti juga enggak baik persepsinya. Nanti dia malah salah paham," tuturnya.

5. Periksa progresnya

Durasi anak memainkan alat kelamin juga perlu Bunda perhatikan. Setelah menasihati Si Kecil, Bunda bisa periksa perubahan-perubahan apa saja yang terjadi.

"Setelah itu Bunda cek ada perubahan, enggak? Oh ternyata menurun, nih. Ternyata dia sudah ingat. Ternyata dia bisa mengatasi itu. Kalau itu terjadi maka itu sudah berhasil," kata Danang.

"Ingat ya, cara edukasi, cara ngelarangnya juga harus lembut, penuh cinta kasih, dengan suara yang halus, tegas, dan wajah yang tidak mengerang," pungkasnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda