Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kemenkes Beri Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Anak, Apakah Boleh Diberi Puyer?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 19 Oct 2022 20:12 WIB

Doctor hands holding kidneys shape. Health care, medical insurance concept.
Ilustrasi Kemenkes Beri Obat Penawar Gangguan Ginjal Akut/Foto: Getty Images/iStockphoto/Marcela Ruth Romero

Kasus gagal ginjal akut atau AKI di Indonesia menarik perhatian seluruh lapisan masyarakat, Bunda. Terhitung hingga Oktober 2022, sudah ada lebih dari 190 anak yang menderita gangguan ginjal akut.

Hingga saat ini, penyebab gangguan ginjal akut pada anak belum ditemukan penyebabnya. Namun, banyak orang tua khawatir gangguan ginjal ini terjadi akibat kandungan zat yang ada di dalam obat demam anak berupa paracetamol sirop.

Menurut Dirut RSPI sekaligus Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Dr. Syahril M, kasus gangguan ginjal pada anak telah tercatat sejak Januari 2022, Bunda. Namun, beberapa bulan terakhir kasusnya semakin meningkat.

"Sejak akhir Agustus 2022, Kemenkes dan IDAI telah menerima laporan peningkatan kasus sejak akhir Agustus, yakni kasus gangguan ginjal akut atopikal yang tajam pada anak, khususnya anak di bawah 5 tahun. Sebelumnya, kasus ini ada tapi cuma sedikit (yakni) 1 atau 2 setiap bulan," kata Dr. Syahril dalam konferensi pers daring pada Rabu (19/10/2022).

Kemenkes beri obat penawar

Berdasarkan hal ini, banyak orang tua yang bertanya-tanya tentang tata perawatan yang dilakukan tenaga kesehatan pada anak yang mengalami gangguan ginjal. Syahril menegaskan, pasien gangguan ginjal akut akan diberikan obat penawar sebagai langkah awal penurunan fatalitas.

"Sebagai langkah awal dalam menurunkan fatalitas gangguan ginjal akut ini, Kementerian Kesehatan melalui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo telah memberi anti-dotum atau penawar yang didatangkan langsung dari luar negeri untuk diberikan kepada pasien-pasien yang saat ini masih dirawat," jelas jubir Kemenkes tersebut.

"Bukan hanya dari RSCM, tapi juga yang masih dirawat dari seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia," sambungnya.

Berdasarkan edaran yang dibacakan oleh Syahril, diketahui bahwa kini Kemenkes telah menghentikan sementara pemberian obat-obatan dalam bentuk cair atau sirop. Selain tenaga kesehatan, hal ini juga berlaku pada apotek hingga penelitian dan penelusuran selesai dilaksanakan.

Bukan hanya paracetamol cair

Syahril menjelaskan paracetamol sirop dilarang digunakan per hari ini, Rabu (19/10/2022), Bunda. Selain paracetamol sirop, obat-obatan lainnya dalam bentuk cair juga diberhentikan sementara.

"Setelah didiskusikan dengan seluruh pihak, sesuai dengan edaran yang dikeluarkan dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, semua obat sirup atau obat cair. Semua obat sirop atau cair, bukan hanya paracetamol. Ini diduga bukan kandungan obatnya saja, tapi ada suatu komponen-komponen lain yang itu bisa terjadi intoksikasi," jelasnya.

Ketika paracetamol cair atau sirop yang biasa diberikan pada anak dihentikan sementara, lantas bolehkan obat diganti dengan puyer? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip lagi video fakta obat batuk India yang disebut sebabkan 66 anak meninggal dunia berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENGGUNAAN OBAT PUYER

Adult and child holding kidney shaped paper, world kidney day, National Organ Donor Day, charity donation concept

Ilustrasi Kemenkes Beri Obat Penawar Gangguan Ginjal Akut/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream

Obat puyer menurut IDAI

Kandungan paracetamol sirop diduga menjadi penyebab meningkatkan kasus gangguan ginjal pada anak, Bunda. Ketika hal ini terjadi, bolehkah mengganti obat anak dengan puyer?

Berdasarkan rilis yang dibagikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada laman Instagram @idai_ig, dijelaskan bahwa penggunaan dan peresepan obat puyer monoterapi boleh digunakan. Namun, dokter harus memperhatikan dosis berdasarkan berbagai hal.

"Peresepan obat puyer monoterapi hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan pembuatan, dan tata cara pemberian," tulis rilis tersebut.

Banner Peralatan Dapur

Tenaga kesehatan wajib memantau

Selama investigasi dan penelitian berlangsung, IDAI menegaskan agar seluruh tenaga kesehatan terus melakukan pemantauan ketat terhadap tanda awal gangguan ginjal akut ini, Bunda. Rumah sakit pun diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap deteksi dini.

"Tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan secara ketat terhadap tanda awal GgGAPA baik di rawat inap maupun di rawat jalan."

"Rumah sakit meningkatkan kewaspadaan deteksi dini GgGAPA dan secara kolaboratif mempersiapkan penanganan kasus GgGAPA," sambung IDAI.

Penggunaan obat-obatan pada anak sebaiknya diberikan sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter ya, Bunda. Karena itu, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sehingga Si Kecil dapat diberikan penanganan dan pengobatan terbaik berdasarkan kondisinya.

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda