Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penyakit Ginjal pada Anak, Ketahui Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 26 Oct 2022 04:00 WIB

Mother hand holding child hand who have IV solution in the hospital with love and care
Ilustrasi Penyakit Ginjal pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang

Penyakit ginjal akut menyita perhatian para orang tua di Indonesia. Kenaikan kasus penyakit ginjal ini menyebabkan puluhan anak di Indonesia meninggal dunia.

Gagal ginjal akut progresif atipikal mulanya ditemukan pada bulan Januari 2022 dengan jumlah satu atau dua kasus. Namun, sejak akhir Agustus 2022, jumlahnya pun meningkat secara drastis.

Hal ini disampaikan pula oleh Divisi Nefrologi KSM Kesehatan Anak RSUP Fatmawati, Dr. dr. Bobby Setiadi Dharmawan, Sp.A. Ia mengatakan selama dua bulan terakhir, kasus gagal ginjal akut pada anak melonjak hingga lebih dari 200 kasus.

"Jadi selama dua bulan ini terjadi pelonjakan yang sangat tinggi dan sampai sekarang sudah lebih dari 200 kasus anak yang menderita gangguan ginjal akut misterius ini," katanya dalam wawancara eksklusif bersama HaiBunda beberapa waktu lalu.

Kasus gagal ginjal anak meningkat

Kasus gagal ginjal akut umumnya menyerang anak-anak dengan usia 6 bulan hingga 18 tahun, Bunda. Per tanggal 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak usia 1 sampai 5 tahun.

Melansir dari situs resmi sehatnegeriku.kemenkes.go.id, orang tua diminta untuk tidak panik namun tetap waspada. Perhatikan gejala-gejala yang nampak pada Si Kecil dan mengarah pada gagal ginjal akut seperti diare, mual, muntah, demam selama 3 sampai 5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, hingga jumlah urine yang semakin sedikit bahkan tidak buang air kecil sama sekali.

"Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri," kata Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes.

Hingga kini, kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui penyebab pastinya. Namun, pemerintah beserta dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk tim untuk mengamati serta menyelidiki kasus ini.

Gejala awal penyakit gagal ginjal

Secara umum, ada beberapa gejala awal seseorang mengalami gagal ginjal, Bunda. Melansir dari laman WebMD, berikut ulasan selengkapnya:

1. Mudah Lelah

Ginjal menyaring limbah dari darah dan mengirimkannya melalui urine, Bunda. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, racun dapat menumpuk sehingga salah satu tandanya adalah kelelahan.

Penderita mungkin merasa lelah dan lemah. Ginjal membuat hormon yang memberi tahu tubuh untuk membuat sel darah merah. Jika mengalami gangguan, Bunda tidak dapat memberikan oksigen sebanyak yang dibutuhkan oleh otot dan otak.

2. Kulit Menjadi Gatal dan Kering

Kulit kering dan gatal bisa terjadi jika ginjal tidak dapat mengeluarkan racun sehingga racun menumpuk di dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan ruam atau membuat sekujur tubuh menjadi gatal.

3. Pembengkakan pada Kaki, Lengan, Tangan & Wajah

Ketika ginjal tidak bisa membuang natrium dengan baik, cairan akan menumpuk di dalam tubuh. Hal ini bisa menyerang tangan, kaki, pergelangan kaki, wajah, hingga sekitar mata.

4. Nafsu Makan yang Menurun

Penyakit ginjal dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut, Bunda. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit makan sehingga mengalami penurunan berat badan.

5. Urine berbusa

Saat seseorang menderita sakit ginjal, urine akan berbusa atau keruh. Ini tandanya, terlalu banyak protein yang disebut albumin.

6. Urine berdarah

Urine yang berwarna kecokelatan atau justru berwarna sangat pucat juga bisa menjadi salah satu tanda ginjal mengalami masalah, Bunda. Tak hanya itu, darah dalam urine juga bisa disebabkan oleh batu ginjal, tumor, hingga infeksi.

7. Kram Otot

Kram di kaki dan di tempat lain bisa menjadi tanda fungsi ginjal yang buruk, Bunda. Ketidakseimbangan kadar natrium, kalsium, kalium, atau elektrolit lain bisa mengganggu cara kerja otot dan saraf.

8. Sesak Nafas

Ketika seseorang menderita penyakit ginjal, organ tidak membuat hormon yang disebut eritropoietin. Hormon memberi sinyal pada tubuh untuk membuat sel darah merah. Tanpa itu, penderita akan terkena anemia dan sesak napas.

9. Sulit Konsentrasi

Ketika ginjal tidak menyaring semua sisa zat dari dalam tubuh, racun dapat mempengaruhi otak. Anemia juga dapat menghalangi otak dari oksigen yang dibutuhkan.

Penderita akan merasa pusing dan mengalami masalah dengan konsentrasi serta memorinya. Tak hanya itu, mereka mungkin juga bisa menjadi sangat bingung sehingga mengalami kesulitan dengan tugas-tugas sederhana.

10. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Ketika frekuensi buang air kecil meningkat, itu tandanya seseorang mengalami masalah pada ginjalnya, Bunda. Bisa jadi ginjal mengalami infeksi sehingga kandung kemih juga terinfeksi.

Lantas apa penyebab gagal ginjal pada anak serta bagaimana cara mengobatinya? Simak lengkapnya di laman berikut yuk, Bunda!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip juga video tanda-tanda anak mengalami gangguan ginjal akut berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENGOBATAN PENYAKIT GINJAL

Mother hand holding child hand who have IV solution in the hospital with love and care

Ilustrasi Penyakit Ginjal pada Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock

Penyebab penyakit gagal ginjal pada anak

Penyebab penyakit ginjal akut yang terjadi pada anak saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, Bunda. Namun, ada beberapa penyebab umum penyakit gagal ginjal pada anak.

Menilik dari laman Children's Hospital Colorado, ada beberapa hal yang menyebabkan penyakit ginjal anak. Berikut ini deretannya:

1. Pre-renal

Gagal ginjal pre-renal terjadi pada sistem peredaran darah, sebelum darah mencapai ginjal Si Kecil, Bunda. Biasanya hal ini disebabkan oleh dehidrasi, kehilangan darah, atau masalah jantung yang membuat ginjal tidak mendapatkan cukup ginjal.

Banner Posisi Janin Bumil Tidur Miring Kiri

2. Intrinsik

Gagal ginjal intrinsik adalah masalah yang terjadi di dalam ginjal, Bunda. Biasanya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, cedera, atau kondisi kesehatan yang merusak ginjal.

3. Post-renal

Gagal ginjal akut post-renal adalah masalah yang terjadi pada saluran kemih di bawah ginjal. Ini terjadi ketika penyumbatan di saluran kemih bagian bawah menyebabkan urine kembali ke atas, menghasilkan tekanan balik pada ginjal yang mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.

Sementara itu, ada pula gagal ginjal kronis yang bisa terjadi pada anak-anak, Bunda. Hal ini paling sering disebabkan oleh masalah dalam perkembangan ginjal atau saluran kemih. Ini juga dapat terjadi akibat kerusakan pada ginjal.

Cara mengobati 

Dilihat Healthline, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit ginjal, Bunda. Misalnya saja sebagai berikut:

1. Dialisis atau cuci darah

Dialisis menyaring dan memurnikan darah menggunakan mesin. Mesin akan melakukan fungsi ginjal dengan cara menghubungkannya dengan kateter.

Seiring dengan dialisis, pasien juga bisa melakukan diet rendah kalium dan rendah garam. Perlu diingat, dialisis ini tidak menyembuhkan gagal ginjal, namun dapat memperpanjang hidup penderitanya jika menjalani perawatan secara teratur.

2. Transplantasi ginjal

Pilihan lain untuk mengobati penyakit gagal ginjal adalah melakukan transplantasi ginjal. Ginjal yang ditransplantasi dapat bekerja sepenuhnya, sehingga penderita tidak perlu lagi melakukan cuci darah.

Biasanya seseorang harus menunggu lama untuk menerima donor ginjal yang sesuai dengan kondisi tubuh. Namun, jika seseorang mendapatkan pendonor hidup, prosesnya mungkin akan berjalan dengan cepat.

3. Mengubah gaya hidup

Meminimalisir asupan alkohol dan membuat perubahan pada pola makan tertentu bisa membantu mencegah gagal ginjal berkembang dan menjadi penyakit yang lebih parah, Bunda. Batasi asupan natrium, kalium, dan fosfor, ya.

Pada penyakit ginjal dini dan sedang, seseorang mungkin perlu mengurangi jumlah protein. Namun, pada gagal ginjal tahap akhir, penderita harus mengonsumsi lebih banyak protein, tergantung pada apa yang direkomendasikan oleh dokter.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda