Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kata Dokter soal Risiko Anak Membawa Tas Berat ke Sekolah, Perhatikan Ini Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 20 Sep 2022 04:00 WIB

ilustrasi anak sekolah
Ilustrasi Risiko Anak Bawa Tas Berat ke Sekolah/Foto: iStock

Sekolah-sekolah kini mewajibkan Si Kecil untuk membawa sejumlah buku paket dan buku tulis dari berbagai pelajaran, Bunda. Sayangnya, hal ini tentu membuat tas yang akan dibawa Si Kecil menjadi sangat berat.

Ternyata, penggunaan tas yang berat selama sekolah tidak disarankan nih, Bunda. Salah satu risiko anak membawa tas berat ke sekolah, yakni akan memengaruhi perkembangan otot anak. 

"Memang kita tidak menyarankan ya anak kecil yang membawa tas terlalu berat karena itu pastinya akan sedikit banyak mempengaruhi. Minimal itu akan memengaruhi otot sekitar pundaknya dia," kata Spesialis Kedokteran Olahraga KONI DKI Jaya, dr. Andhika Raspati, Sp.KO, dalam Instagram Live bersama HaiBunda baru-baru ini.

"Yang namanya anak-anak kan dia kekuatan ototnya masih terbatas ya. Masih belum sekuat kita (orang dewasa). Jauh lah," sambungnya.

Tak hanya itu, dokter yang akrab disapa Dhika ini pun menjelaskan, Si Kecil akan mulai merasakan nyeri diberbagai tempat ketika membawa beban yang tidak sesuai dengan kapasitasnya.

"Artinya kalau kita sudah paksa dia untuk melakukan latihan-latihan yang sifatnya beban kerja yang melebihi dari kapasitasnya dia, yang ada ya bisa terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Seperti misalnya nyeri-nyeri. Bisa saja anak mengeluh nyeri pada pundaknya, leher, itu sangat mungkin terjadi, sih," kata dokter Dhika.

Saat terjadi ketidakseimbangan otot, ada kemungkinan anak akan mengalami kelainan tulang yang menyebabkan posturnya menjadi kurang lurus, Bunda. Dokter Dhika mengatakan hal berat yang mungkin terjadi adalah kelainan tulang skoliosis.

"Kalau sampai ketidakseimbangan otot, itu juga bisa menjadi penyebab adanya bisa dibilang kelainan tulang yang kurang lurus. Bisa skoliosis kalau memang cukup berat," papar dr Dhika.

Ketidakseimbangan sisi otot kiri dan kanan yang tidak sama pertumbuhan dan kekuatannya, tulang anak bisa menjadi miring. Hal inilah mengapa penggunaan tas yang terlalu berat harus dihindari.

Lantas berapa berat tas sekolah yang harus dibawa anak ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya, yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video ciri anak tidak nyaman dengan kondisi sekolahnya berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BERAT IDEAL TAS SEKOLAH ANAK

Ilustrasi antar anak sekolah

Ilustrasi Risiko Anak Bawa Tas Berat ke Sekolah/Foto: iStock

Anak yang membawa tas sekolah yang berat biasanya berikan buku-buku pelajaran, baju ganti, dan keperluan anak lainnya yang tak bisa disimpan di loker. Namun, ternyata tas sekolah yang berat bisa mempengaruhi perkembangan ototnya, Bunda.

Mengutip laman Healthline, para peneliti telah menghitung seberapa ideal tas sekolah berjenis ransel yang harusnya dibawa Si Kecil. Para peneliti mengatakan anak sekolah harus membawa beban maksimal 10 persen dari total berat mereka.

Misal anak memiliki berat badan sekitar 36 kilogram. Maka, berat maksimal tas sekolah yang mereka bawa adalah 3,6 kilogram.

Banner Gawat Janin

Tips anak memakai tas sekolah

Ada beberapa cara agar anak memakai tas sekolahnya secara ideal sehingga menurunkan risiko terhambatnya perkembangan otot, Bunda. Melansir dari laman Exercise Right, berikut ini deretannya:

  1. Kenakan kedua tali tas ransel.
  2. Tempatkan barang-barang yang lebih berat ke depak punggung dan barang yang lebih ringan menjauhi punggung.
  3. Biasakan anak mengemas apa yang mereka butuhkan secara teratur.
  4. Minta anak melakukan aktivitas fisik untuk menjaga otot dan tulangnya tetap kuat.
  5. Belilah tas ransel dengan tali bahu yang lebar, empuk, dan nyaman.
  6. Ransel tidak boleh lebih tinggi dari bahu anak.

(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda