Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-laki yang Jarang Disadari

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 01 Nov 2022 19:45 WIB

Kata Psikolog soal Anak Punya IQ Tinggi, Apa Beda Perilakunya dengan yang Lain?
Ilustrasi 7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-laki yang Jarang Disadari. Foto: Getty Images/ Edwin Tan

Mendidik anak laki-laki atau anak perempuan tentunya masing-masing memiliki tantangan tersendiri. Mendidik anak pun tampaknya perlu adaptif dengan perkembangan zaman.

Selain itu, generasi anak-anak dengan orang tua juga berbeda ya, Bunda. Tinggal bagaimana kita, sebagai orang tua, menjembatani antara perbedaan tersebut.

Bubun kali ini membahas tentang kesalahan mendidik anak laki-laki. Jarang disadari, tak sedikit orang tua mendidik anak laki-laki dengan meminta mereka untuk menjadi kuat dan tidak mudah rentan atau sensitif.

"Ini adalah paradoks - paradoks membesarkan lelaki yang baik. Untuk melakukan ini, kita harus menantang mereka, dan mendukung mereka. Meminta pertanggungjawaban mereka, tetapi juga memberi mereka cinta tanpa syarat," Adam Price, Ph.D., seorang psikolog klinis berbasis di Manhattan, New York.

Mendengarkan anak

Hal pertama yang harus kita lakukan, menurut Price adalah mendengarkan mereka. Benar-benar mendengarkan, tanpa menghakimi, adalah cara terbaik untuk mengomunikasikan cinta dan dukungan tanpa syarat. Ini juga merupakan salah satu hal paling kuat yang dapat dilakukan seseorang untuk orang lain.

"Seringkali orang tua ingin terburu-buru memberikan solusi atau saran tanpa memberi anak kesempatan untuk berbicara. Sebagian besar waktu, anak-anak hanya ingin didengar. Mendengarkan memberi kita lebih banyak informasi, sehingga kita dapat mengatasi masalah dengan lebih baik," tulis Price, dikutip dari Psychology Today.

Lebih lanjut, Price mengatakan bahwa mendengarkan membantu anak laki-laki untuk berhubungan dengan perasaan mereka dan menunjukkan empati.

Kesalahan mendidik anak laki-laki

Dalam perjalanannya mengasuh mereka, terdapat beberapa kesalahan yang mungkin jarang disadari para orang tua. Nah, apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Menetapkan terlalu banyak batasan

Anak laki-laki tetap membutuhkan batasan. Memang, anak laki-laki memiliki keinginan bawaan untuk mendorong ke luar batas dan kita perlu membiarkan mereka, tapi tentu saja dengan alasan. Jadi mulai saat mereka masih muda, biarkan mereka menjelajahi dunia fisik mereka sebebas mungkin.

Seiring bertambahnya usia, biarkan mereka mempelajari keterampilan yang pada awalnya mungkin tampak terlalu berisiko. Tempat yang tepat untuk batasan adalah mengajari mereka bagaimana menilai dan menavigasi risiko dengan bijak.

2. 'Boys will be boys'

Anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan, memang iya. Tapi, itu bukan izin bagi mereka untuk bertindak tidak sopan atau tidak bertanggung jawab. Misalnya membiarkannya bertikai dan perilaku buruk lainnya.

Dilansir Imoms, pertahankan standar tinggi dan beri tahu dia bahwa Bunda mengharapkan dia bertindak seperti gentleman. Ingatlah bahwa "anak laki-laki akan menjadi anak laki-laki" berasal dari gagasan yang salah tentang apa itu kedewasaan sejati. 

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video hal yang sudah bisa dilakukan bayi 3 bulan: 

[Gambas:Video Haibunda]




TERLALU BANYAK AKTIVITAS HINGGA TAK MELIBATKANNYA DALAM PEKERJAAN RUMAH

Kata Psikolog soal Anak Punya IQ Tinggi, Apa Beda Perilakunya dengan yang Lain?

Ilustrasi 7 Kesalahan Mendidik Anak Laki-laki yang Jarang Disadari. Foto: Getty Images/Erdark

3. Membuatnya terlalu sibuk

Dilansir Fatherly, orang tua paling sering dengan olahraga. Banyak orang tua yang salah percaya bahwa kegiatan akan menjauhkan anak mereka dari masalah, tetapi sering kali ini akan menyebabkan anak menjadi lelah atau bahkan menjadi pengganggu.

4. Menganggap pendidikan seks masih tabu

Banyak orang tua takut berbicara tentang seks dan percaya bahwa menghindari mendiskusikannya dengan anak-anak mereka akan menyelamatkan mereka. Padahal, pendidikan seks sangatlah penting untuk diajari sedari dini. Mulai lah mengajari pendidikan seks sesuai dengan usia mereka.

5. Menjadi Hiper-Kritis terhadap kesalahan anak

Sangat mudah untuk berasumsi bahwa pengawasan yang ketat mendorong kesuksesan dan membuat anak-anak menjadi lebih baik. Tetapi, anak-anak yang dibesarkan dengan cara ini didorong menuju kesempurnaan dalam segala hal mulai dari penampilan, kesukaan, olahraga, kecerdasan, atau apa saja.

Ketika kesalahan terjadi, mereka tidak berharga sebagai manusia dan mulai menjadi sangat marah. Sehingga dalam beberapa kasus mereka akan melukai diri sendiri.

Banner Gerakan Janin

6. Menggunakan ancaman

Jangan pernah menyiratkan bahwa ada kemungkinan Bunda menggunakan ancaman karena tindakan mereka di luar kendali. Ini karena beberapa orang tua melakukannya untuk membuat anak-anak mereka mencapai kepatuhan.

Secara jangka pendek memang memberi keuntungan bagi orang juga karena anak dapat patuh. Di sisi lain, secara jangka panjang, anak itu juga tidak peduli.

7. Melakukan segalanya untuknya

Jarang disadari, Bunda terlalu banyak membantu anak lelakinya dengan pekerjaan rumah, mencuci pakaian, dan hal-hal rumah tangga lainnya seperti mengambil barang-barang mereka di sekitar rumah. Masalahnya, mereka harus belajar mengurus diri sendiri suatu hari nanti.

Jadi lebih baik itu terjadi saat mereka masih di rumah agar kita bisa membimbing mereka. Merupakan hal baik bagi anak laki-laki untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab. Ketika kita melakukan terlalu banyak untuk anak laki-laki kita, kita menghilangkan jalan yang sangat penting untuk perkembangan mereka.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda