Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah WNI Besarkan Anak di Jepang, Dapat Gratis Daycare Selama 4 Bulan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 16 Nov 2022 16:26 WIB

Kisah WNI Ceritakan Pengalaman di Jepang
Kisah WNI Ceritakan Pengalaman di Jepang/Foto: Instagram: @delinnofifta

Ada begitu banyak kisah yang bisa diceritakan oleh para diaspora, Bunda. Salah satunya adalah WNI yang tinggal di Jepang, Delin Nofifta.

Delin bersama sang suami memutuskan untuk tinggal ke Jepang dan melanjutkan pendidikan. Pada laman Instagram-nya, Delin kerap membagikan kisahnya.

Salah satu hal menarik yang paling bikin para Bunda penasaran adalah bagaimana prosedur melahirkan serta mengurus akta kelahiran di Jepang. Melihat hal ini, Delin pun menjawabnya.

Delin membuat sebuah video reels yang berisikan plus minus melahirkan dan mengurus surat-surat di Jepang. Sebelumnya, HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutip kisahnya.

"Yang orang lihat (lahiran di Jepang) pasti repot gak ada yang bisa bantu urus, Shireen (anak Delin) nanti bagaimana ngurusnya, pasti susah karena kendala bahasa sama dokter dan perawat," tulis Delin dikutip dari akun @delinnofifta, Selasa (15/11/2022).

Pada kenyataannya, Delin bisa mengurus sang anak berdua dengan suami. Tak hanya itu, Delin juga mengungkap ada alat bantu untuk menerjemahkan Bahasa Jepang bagi dokter dan perawat yang tidak bisa berbahasa Inggris.

"Realitanya ternyata bisa urus baby sendiri, kerja sama dengan suami. Ada alat bantu untuk terjemahin Bahasa Jepang bagi dokter dan perawat yang gak bisa (bahasa) English," tuturnya.

"Shireen dapat jatah daycare gratis 4 bulan dari pemerintah Jepang. Daycare dari jam 9 pagi sampai 17.30 sore (biar aku fokus urus bayi)," sambungnya.

Meski begitu, banyak netizen yang mengira bahwa melahirkan di Jepang tidak mengeluarkan biaya apapun dan anak bisa mendapatkan akta lahir luar negeri. Pada kenyataannya, semua membutuhkan biaya, Bunda.

"Biaya lahiran tergantung RS di setiap perfektur. Akta lahir anak harus di-translate ke Bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah," ucap Delin.

"Biaya translate minimal Rp300 ribu per lembar. Ngurus dokumen ini itu yang super ribet lagi nyampe Indonesia," tambahnya.

Selain membagikan kisah tentang proses melahirkan dan pembuatan akta, Delin juga sempat membagikan kisah ketika sang suami melaksanakan wisuda, Bunda. Ternyata prosesnya sangat berbeda dengan wisuda di Indonesia, lho.

Simak kisah lengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa intip juga video gaya parenting orang tua di Jepang berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PROSES WISUDA DI JEPANG

delin nofifta

Kisah WNI Ceritakan Pengalaman di Jepang/Foto: Instagram @delinnofifta

Melalui akun media sosial Instagramnya, @delinnofifta, Bunda dua orang anak ini kerap membagikan cerita soal kehidupannya di Jepang. Salah satu yang menarik, yakni momen wisuda suaminya.

Dalam satu konten reels, Delin menceritakan bagaimana persiapannya menghadiri acara wisuda sang suami. "POV Wisuda di University of Tsukuba, Jepang."

Pengalaman ini amat berbeda dengan yang biasa terjadi di Indonesia. Di Jepang, momen wisuda berjalan sangat sederhana.

"Sudah rapi pakai jas dan kimono, eh perginya naik sepeda."

 Semua terlihat berpakaian normal dan tidak heboh, Bunda. "Enggak ada toga ataupun jubah wisuda," sambungnya sambil menunjukkan momen foto bersama.

Banner Tips Melahirkan Lancar

Untuk pengalaman yang satu itu, seorang WNI mengomentari postingan tersebut dan mengaku turut melewati hal serupa.

"Sama ...di Belanda juga gitu... Suami saya waktu defense S3 Dan wisuda jg Naik sepeda," tulis akun @hermi****.

Di momen lainnya, Delin juga membagikan cerita berbeda. Kali ini terkait selera makanan orang Jepang.

Delin merekam sebuah Festival Pertukaran Budaya Indonesia-Jepang. Menariknya, orang lokal sana menyukai makanan sate padang dan es campur.

Saat ditanya, kedua pria Jepang tersebut terlihat amat menikmati kuliner dan tersebut. Salah satunya sedang lahap dengan seporsi sate padang, sedangkan yang lain fokus dengan satu cup es campur yang segar.

"Very good, es campur," katanya.

"So yummy (sate padang)" sambung yang lainnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda