parenting

15 Gejala Omicron XBB pada Anak, Simak Cara Mencegah Penularannya

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Kamis, 01 Dec 2022 04:00 WIB

Covid-19 belum juga berakhir meski sudah hampir tiga tahun melanda dunia. Sampai Salah satunya variannya yaitu Covid XBB, yang saat ini kembali menaikkan angka kasus baru di Indonesia. Beberapa gejala Omicron XBB pada anak hampir mirip dengan batuk pilek biasa, Bunda.

Hal ini penting menjadi perhatian orang tua karena saat ini varian Covid-19 XBB sudah menyebar dengan cepat di 28 negara. Varian Omicron XBB ini dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Apalagi anak-anak adalah kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. 

Kemunculan varian omicron XBB tentu menimbulkan kekhawatiran para orang tua termasuk Bunda. Lantas apa saja kah gejala omicron XBB pada anak yang dapat dideteksi?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bagaimana cara pencegahannya? Bunda dapat menyimak penjelasannya berikut ini. 

Apa itu varian Covid XBB?

Varian Covid XBB adalah kombinasi dari subvarian Omicron sebelumnya, yaitu BA.2.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril, Covid XBB termasuk sub varian omicron yang tidak terlalu fatal, namun lebih cepat menular ketimbang varian terdahulu seperti BA. 4 dan BA. 5. 

Varian ini dikhawatirkan dapat memicu kembali gelombang tinggi kasus Covid-19 di berbagai negara karena penyebarannya yang masif. 

Kasus Covid XBB di Indonesia

Covid XBB pertama kali terdeteksi di negara India yang lantas menyebar dengan cepat ke berbagai negara. Sementara di Indonesia, kenaikan kasus Covid-19 melonjak hingga 8 ribu kasus per harinya.

Meski begitu, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, puncak kasus Covid XBB akan mulai terjadi satu hingga dua minggu ke depan. Namun puncak varian omicron XBB ini dikatakan tidak akan separah varian delta tahun lalu. Diprediksi kasus omicron XBB hanya mencapai di bawah 20 ribu kasus dalam sehari.

Gejala Covid Omicron XBB pada bayi, anak dan dewasa

Dikarenakan berasal dari sub varian omicron, maka gejala omicron XBB pada anak 3 tahun, bayi, maupun gejala pada orang dewasa secara umum sama dengan Covid-19, yaitu sebagai berikut:

  1. Demam di atas 38 derajat celcius
  2. Batuk
  3. Sakit tenggorokan
  4. Sesak napas
  5. Pilek atau hidung tersumbat
  6. Diare
  7. Sakit kepala
  8. Muntah
  9. Nyeri otot
  10. Kelelahan
  11. Mual
  12. Hidung tidak bisa mencium bau
  13. Lidah tidak ada rasa
  14. Sakit di seluruh badan
  15. Sakit perut

Namun perlu Bunda ketahui, bahwa varian omicron XBB penyebarannya lebih mudah dan cepat. Sehingga apabila Bunda menemui gejala Covid-19 pada Si Kecil atau salah satu anggota keluarga, maka segeralah periksa ke dokter agar penanganan dan pengobatan omicron pada anak dilakukan dengan cepat dan tepat.

Apakah vaksin bisa melindungi penyebaran varian Covid XBB?

Hingga saat ini pemberian vaksinasi mampu untuk mengatasi infeksi Covid-19. Pemberian vaksinasi ini untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh yang setiap 6 bulan akan menurun. Sehingga pemberian vaksinasi diharapkan mampu menurunkan efek yang ditimbulkan oleh varian Covid XBB apabila terdeteksi terinfeksi.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, kini Pemerintah akan mulai memberikan vaksinasi booster kedua untuk kelompok non tenaga kesehatan, salah satu yang menjadi prioritas adalah golongan lansia. Selain itu, vaksinasi juga diutamakan untuk mereka yang menerima vaksinasi booster pertama lebih dari 6 bulan lalu. 

Cara mencegah penularan omicron XBB

Tindakan pencegahan terbaik yang dapat Bunda lakukan adalah membiasakan keluarga untuk menjaga kebersihan dan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagai berikut:

  • Rajin mencuci tangan
  • Tetap mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah 
  • Tutup mulut saat hendak bersin atau batuk
  • Konsumsi makanan sehat dan tinggi nutrisi 
  • Minum air putih yang cukup
  • Rutin berolahraga
  • Tidur cukup
  • Hindari stress
  • Hindari kontak fisik dengan orang lain
  • Jaga jarak saat berada di dalam kerumunan

Anak yang paling berisiko terinfeksi COVID-19 

Berdasarkan data dari peneliti Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ternyata ada beberapa kelompok anak yang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 yang serius sehingga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit. Kelompok anak ini di antaranya ialah:

  1. Anak usia di bawah 2 tahun 
  2. Anak yang lahir prematur
  3. Anak yang memiliki penyakit paru-paru kronis
  4. Anak-anak kulit hitam dan Latin yang terpengaruh oleh perbedaan kesehatan, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap komplikasi akibat terpapar Covid-19.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak video penjelasan mengenai Covid-19 lainnya di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT