Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kecerdasan Emosional Buat Anak Lebih Bahagia? Simak Cara Melatihnya Menurut Pakar

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 02 Dec 2022 13:53 WIB

Ilustrasi 6 Hal yang Terjadi Akibat Rotasi Bumi, Pergantian Siang-Malam Salah Satunya
Ilustrasi Kecerdasan Emosional Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb

Orang tua tentu ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas, baik dari sisi akademik maupun non-akademik, Bunda. Namun, hal yang biasanya banyak dipelajari di sekolah hanyalah kecerdasan akademik atau IQ.

Hal lain yang tak boleh ditinggalkan dan terus diajarkan pada anak sejak usia dini adalah kemampuan EQ atau kecerdasan emosional. Kemampuan ini bisa membuat anak tumbuh lebih percaya diri dan berbahagia.

Kecerdasan emosional sendiri didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengungkapkan dan mengelola perasaan secara tepat. Ini adalah seperangkat keterampilan yang bisa mulai dipelajari sejak usia anak-anak.

EQ bisa buat anak lebih bahagia

Hal ini turut diungkapkan oleh Mel Bj, entrepreneur sekaligus Co-Founder dan CEO Aplikasi KIDDU. Ia menjelaskan bahwa kecerdasan emosional ini masih terlalu jarang diajari oleh sekolah dan orang tua di rumah.

"Skill EQ dan personal development ini penting untuk anak Indonesia. Mereka akan tumbuh lebih berempati, percaya diri, dan lebih berbahagia," katanya dalam acara Virtual Press Conference Peluncuran Aplikasi KIDDU, Kamis (1/12/2022).

"Meskipun hal ini (kecerdasan emosional) sangat mempengaruhi hidup dan masa depan mereka, sayangnya hal ini tidak pernah diajarkan di sekolah. Seakan-akan ini ditujukan untuk diajari di rumah. Padahal, kemampuan ini harus dipelajari sejak kecil," lanjut dia.

Lebih lanjut, psikolog Elly Risman menjelaskan, harapan-harapan orang tua umumnya memang terletak pada sisi akademis anak saja. Bukan tanpa alasan, mereka berharap anaknya tumbuh lebih baik daripada dirinya di masa lalu.

"Kini pendidikan menjadi sangat maju, maka orang tua menempatkan harapan lebih baik bagi anak-anaknya. Tapi akibatnya lebih kepada akademis sedangkan perasaan (EQ) tidak tersentuh padahal perasaan itu sangat penting bagi manusia," jelasnya dalam acara yang sama.

Banyak penelitian menjelaskan bahwa kecerdasan emosional memberikan berbagai manfaat bagi masa depan Si Kecil, Bunda. Salah satunya adalah anak akan bisa mengontrol dan bisa lebih mengekspresikan emosinya.

Belum terlambat mengajarkan Si Kecil kecerdasan emosional atau EQ ini, Bunda. Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips-tipsnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan juga video kenali perbedaan IQ, EQ, dan SQ berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BERI CONTOH CARA EKSPRESIKAN PERASAAN

ilustrasi anak

Ilustrasi Kecerdasan Emosional Anak/Foto: iStock

Tips mengajarkan anak kecerdasan emosi

Melansir dari laman Verywell Family, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengajarkan kecerdasan emosi atau EQ pada anak. Berikut ini deretannya:

1. Beri label

Anak perlu mengenali perasaan mereka, namun dengan bantuan Bunda. Bantu mereka memberi label atau nama pada emosi yang sedang mereka rasakan.

Ketika anak kesal karena kalah dalam sebuah permainan, Bunda bisa katakan "Kayaknya kamu sedang marah besar sekarang. Benar, kan?". Kalau anak sedih, Bunda bisa katakan "Kamu merasa kecewa ya karena tidak bisa ke rumah kakek?".

Banner jadwal libur sekolah

Kata-kata label emosi ini dapat membangun kosa kata untuk mengungkapkan perasaan. Jangan lupa juga untuk membagikan kata-kata untuk emosi positif seperti kegembiraan, bersemangat, senang, dan sebagainya.

2. Tunjukkan rasa empati

Saat anak sedang merasa kesal, Bunda mungkin ingin meredakan emosinya. Namun, komentar yang meremehkan akan mengajari anak bahwa perasaan mereka salah.

Alih-alih meremehkan mereka, lebih baik Bunda mem-validasi perasaan dan menunjukkan empati. Ketika Si Kecil melihat Bunda memahami perasaan mereka, mereka akan memberitahu mereka sedang marah daripada menangis dan berteriak.

3. Berikan contoh mengekspresikan perasaan

Anak-anak perlu mengetahui cara mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang pantas secara sosial. Berikan contoh bahwa menggambarkan wajah sedih atau mengatakan "aku sedang sedih" lebih baik daripada berteriak atau melempar barang.

Untuk mencontohkannya pada anak, Bunda bisa gunakan kata-kata perasaan dalam percakapan sehari-hari dan berlatihlah untuk membicarakannya. Studi menunjukkan bahwa orang tua yang cerdas secara emosional cenderung memiliki anak yang juga cerdas secara emosional.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda