Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perlukah Gigi Gingsul Anak Dicabut? Ini 4 Penyebabnya yang Perlu Diketahui

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 22 Dec 2022 20:15 WIB

Gigi Gingsul Anak: Penyebab, Efek, Berbahaya dan Perlu Dicabutkah?
Ilustrasi Gigi Gingsul Anak: Penyebab, Efek, Berbahaya dan Perlu Dicabutkah?/Foto: Getty Images/Edwin Tan

Gigi yang tersusun rapi biasanya akan meningkatkan rasa percaya diri anak. Namun, ada juga kondisi gigi gingsul, yang terlihat pada posisi gigi taring saat seseorang tersenyum.

Meski terlihat seperti kurang sejajar, keberadaan gigi gingsul anak bisa menjadi ciri khas yang unik. 

Berbahaya atau tidaknya gigi gingsul pun bergantung pada masing-masing individu. Jika perlu, lakukan konsultasi terlebih dahulu juga dengan dokter gigi sebelum melakukan tindakan.

Perlu diketahui bahwa sebenarnya gigi gingsul termasuk sebagai kondisi maloklusi gigi, yakni ketika gigi tak tumbuh sejajar pada tempat yang seharusnya.

Penyebab gigi gingsul pada anak

Gigi gingsul sebenarnya merupakan gigi taring yang tumbuh terlambat. Ketika gigi-gigi lain sudah tanggal dan cepat tumbuh kembali, gigi taring seringkali tidak demikian.

Fase pergantian yang lama ini membuat tempat untuk gigi taring baru ditempati lebih dahulu oleh gigi-gigi lain di sekitarnya.

Dikutip dari Healthline, baik gigi susu maupun gigi permanen bisa menjadi gigi gingsul. Gigi susu terkadang bergerak pada tempat yang bukan seharusnya, karena terlalu kecil untuk mengisi jumlah ruang gusi yang ada.

Berikut ulasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya gigi gingsul anak:

1. Kebiasaan miofungsional yang buruk

Kebiasaan miofungsional adalah perilaku berulang yang dapat memengaruhi otot atau fungsi mulut atau wajah. Termasuk di antaranya seperti mengisap jempol, serta penggunaan dot atau botol yang lebih lama dari seharusnya.

2. Perawatan gigi yang kurang baik

Gigi anak yang jarang dirawat rentan berlubang dan tanggal lebih cepat, yang kemudian dapat merusak susunan gigi lainnya. 

Ketika gigi anak tanggal lebih cepat, tempat di gusi akan terisi oleh gigi sebelahnya dan posisi pun bergeser. Ada kemungkinan pertumbuhan gigi tetapnya nanti pun ikut terganggu.

3. Genetika

Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki gigi gingsul, ada kemungkinan anak juga akan mengalaminya. Seperti disebutkan oleh studi yang dipublikasi dalam National Institutes of Health, gigi gingsul menjadi jenis maloklusi gigi yang paling sering terjadi karena faktor keturunan.

4. Terjadi cedera tertentu

Cedera tertentu, misalnya patah tulang rahang, dapat menyebabkan posisi gigi jadi tidak sejajar. Pun demikian jika terjadi gigi tanggal atau ada gigi berlebih yang terbentuk secara tidak normal.

Lalu apa sebenarnya efek yang dapat timbul dari keberadaan gigi gingsul pada anak? Ketahui di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video fakta anak sulung yang jarang disadari berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




LANTAS, HARUSKAH GIGI GINGSUL SEGERA DICABUT?

Kapan Anak Mulai Dibawa ke Dokter Gigi?

Ilustrasi Gigi Gingsul Anak: Penyebab, Efek, Berbahaya dan Perlu Dicabutkah?/Foto: Getty Images/aywan88

Efek akibat gigi gingsul 

Meski seringnya keberadaan gigi gingsul tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan, ada juga beberapa risiko yang bisa terjadi pada anak. Misalnya:

1. Penyakit periodontal

Gigi gingsul seringkali lebih sulit untuk dibersihkan di sela-selanya secara menyeluruh. Dalam jangka panjang, penumpukan plak ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi. 

Jika tidak diobati, penyakit gusi juga dapat menyebabkan periodontitis, yang merupakan jenis infeksi lebih serius.

Bahaya & Efek Samping ASI Tidak Dikeluarkan

2. Sulit mengunyah

Dalam kasus tertentu, keberadaan gigi gingsul bisa membuat anak jadi sulit mengunyah. 

3. Melukai bibir atau lidah

Karena gigi ginsgul biasanya merupakan gigi taring, keberadaannya jika tidak dirawat dengan tepat bisa berisiko melukai bibir atau lidah anak.

Haruskah gigi gingsul dicabut?

Keputusan untuk mencabut gigi gingsul atau tidak sebenarnya adalah keputusan pribadi. Namun tindakan ini seringkali menjadi pilihan terakhir jika tidak ada tindakan perawatan lain untuk gigi gingsul anak.

Dikutip dari Stanford Children, perawatan untuk gigi gingsul bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak.

Tujuan perawatan adalah untuk merapikan gigi dan memperbaiki tampilan senyum Si Kecil. Termasuk misalnya dengan penggunaan kawat gigi, yaitu braket kecil yang dipasang pada gigi. 

Jenis perawatan lainnya yakni dengan edukasi terkait kebersihan gigi dan mulut, misalnya rajin menyikat gigi atau menggunakan mouthwash jika diperlukan.

Sebelum memutuskan tindakan apapun pada gigi gingsul anak, penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda