Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Ajarkan Kesopanan pada Anak di Acara Besar Keluarga Menurut Psikolog

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 20 Dec 2022 22:00 WIB

Mother holding her son while at a wedding reception. They are both smiling.
Ilsutrasi Anak di Acara Besar/Foto: Getty Images/iStockphoto/Victor Ataide

Anak-anak terutama anak di bawah lima tahun belum terlalu mengerti apa yang sedang terjadi di sekitarnya, Bunda. Mereka hanya akan bereksperimen dan melakukan eksplorasi.

Ketika anak di bawa ke acara besar seperti pernikahan, tasyakuran, atau pesta ulang tahun, mereka cenderung berlari-lari dan mencari teman untuk bermain.

Sayangnya, ada beberapa anak yang mungkin sulit menyesuaikan diri di acara-acara seperti ini, Bunda. Bahkan terkadang, beberapa anak juga tidak ingin mengikuti gaya berpakaian dan hanya ingin memakai baju yang diinginkannya.

Mengajarkan kesopanan pada anak di acara besar

Menurut psikolog klinis, Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, seluruh hal yang dilakukan oleh anak di acara-acara besar bergantung pada bagaimana Ayah dan Bunda mendidiknya. Ketika anak bersikap tidak sesuai, mereka bahkan tidak akan memahami hal ini.

"Sebenarnya anak itu kan tergantung dari orang tuanya. Artinya boleh dan enggak boleh itu sebenarnya ada di tangan orang tua. Anak juga enggak masalah meskipun telanjang di situ, dia juga enggak ngerti. Itu semua kan tergantung dari orang tuanya," ungkap Danang pada HaiBunda, Selasa (20/12/2022).

"Yang namanya etika itu kan berarti persetujuan dari budaya dan kelompok tertentu, kalau di hutan juga mungkin enggak apa-apa. Tapi ini kan ada di konteks di mana orang-orang menganggap bahwa berpakaian itu adalah hal yang wajib, apalagi berpakaian rapi dan sopan," sambungnya.

Danang menuturkan orang tua harus tahu apa saja yang wajib diajarkan pada anak. Salah satunya adalah tentang norma kesopanan.

"Jadi sebenarnya semua tergantung orang tua, dan orang tua harus tahu bahwa ada hal-hal yang 'diwajibkan' oleh anak. Sebenarnya itu hal yang simpel," kata psikolog yang berpraktik di RSJ Menur Surabaya ini.

Lantas kapan waktu yang tepat mengajarkan norma kesopanan pada anak ya, Bunda? Klik baca halaman berikutnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video kata ajaib yang perlu diajarkan pada Si Kecil agar menjadi pribadi yang santun berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



AJARKAN NORMA KESOPANAN SEJAK DINI

Mother holding her son while at a wedding reception. They are both smiling.

Ilsutrasi Anak di Acara Besar/Foto: iStock

Waktu tepat ajarkan norma kesopanan

Kesopanan merupakan salah satu norma yang ada di masyarakat, Bunda. Mengajarkan nilai-nilai kesopanan ini perlu dilakukan sejak anak berusia dini.

"Sebenarnya nilai-nilai kesopanan itu harus diajarkan sejak awal. Tapi memang harus dipaksakan untuk mengerti paling enggak orang tuanya yang mengerti bahwa kalau dia dibiarkan saja seperti itu kan yang dinilai enggak sopan kan bukan anaknya tapi orang tuanya," ujar Psikolog Danang.

Ketika anak berusia 2-3 tahun, anak tidak akan mengerti apa yang dimaksud dengan rasa malu. Namun, Bunda dan Ayah tetap harus memberitahu dan mengenalkan anak dengan konsep ini.

Bahaya & Efek Samping ASI Tidak Dikeluarkan

"Kesopanan itu bisa diajarkan sejak dini. Misal anak usia 2 tahun dan 3 tahun yang telanjang kan dia enggak mengerti, ya diajarkan, 'Pakai baju dulu, malu'. Nah dia harus dikenalkan konsep itu. Tapi enggak harus dipaksakan karena dia enggak punya perangkat itu," paparnya.

Saat anak memasuki usia 5-6 tahun, mereka sudah harus diajari untuk mandi sendiri. Anak juga sudah harus diberitahu mana yang wilayah pribadi dan bukan pribadi.

"Apalagi kalau dia sudah usia SD, harus sudah mengerti mana yang wilayah pribadi mana yang bukan. Misalkan usia 5 tahun 6 tahun, dia perlu belajar mandi sendiri. Itu kan mengajarkan dia membedakan wilayah pribadi dan lebih luas," tutur Danang.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda