Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips mengajarkan Toilet Training pada Anak: Perhatikan Waktu dan Manfaatnya

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Jumat, 30 Dec 2022 21:30 WIB

Closeup of legs of cute little Asian 18 months old toddler baby boy child sitting on potty playing with wooden blocks toy. Kid playing with educational toy & Toilet training concept. - Selective focus
Toilet Training pada Anak/Foto: iStock

Si Kecil sudah mendekati usia 2 tahun? Wah berarti ini waktu yang tepat untuk mulai dikenalkan dengan toilet training, Bunda. Tak hanya usia, faktor kesiapan Si Kecil juga sangat diperlukan untuk memulai toilet training.

Keberhasilan toilet training bergantung pada pencapaian fisik, perkembangan, dan perilaku, bukan hanya usia. Tidak perlu terburu-buru ya, karena jika memulai mengajarkan toilet training terlalu dini, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melatih anak. 

"Sebagian besar anak menunjukkan tanda-tanda siap untuk toilet training dalam rentang usia 18 hingga 24 bulan. Namun, sebagian yang lain masih belum siap sampai mereka berusia 3 tahun," kata Angela C, Mattke dokter anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Mayoclinic beberapa waktu lalu. 

Nah, pastikan anak sudah siap ya, agar prosesnya lebih mudah baik untuk Si Kecil maupun untuk Bunda sendiri. Mengajarkan toilet training bermanfaat untuk melatih anak menjadi lebih mandiri dan bisa ke toilet jika menginginkannya. Sekarang yuk kita cari tahu apa saja tanda anak siap toilet training.  Simak penjelasan berikut ini yang dilansir dari laman Raising Children.

Tanda anak sudah siap toilet training

Bunda biasanya akan melihat tanda-tanda bahwa Si Kecil siap untuk toilet training sejak usia sekitar dua tahun. Beberapa anak menunjukkan tanda-tanda sejak usia 18 bulan, dan beberapa lainnya lebih dari dua tahun Bunda. 

Jika anak sudah menunjukkan tanda-tanda berikut ini, artinya sudah waktunya untuk toilet training Bunda. 

  1. Sudah dapat berjalan dan dapat duduk dengan mudah.
  2. Secara umum sudah lebih mandiri, termasuk dapat mengatakan "tidak" lebih sering. 
  3. Tertarik melihat orang lain pergi ke toilet. 
  4. Bunda mendapati popok Si Kecil kering hingga dua jam. 
  5. Anak sudah dapat memberi tahu Bunda dengan kata-kata atau gerak tubuh saat mereka buang air besar atau kecil di popoknya. 
  6. Si Kecil mulai tidak suka mengenakan popok, terkadang mencoba melepasnya saat basah atau kotor. 
  7. Dapat menarik celana mereka ke atas dan ke bawah.
  8. Dapat mengikuti instruksi sederhana seperti "Tolong berikan bola kepada ayah,"

Masing-masing anak berbeda dalam menunjukkan tanda-tanda ini. Pastikan Bunda memperhatikan tanda yang diperlihatkan Si Kecil sehingga dapat memulai toilet training

Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.


Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga tips memulai toilet training pada anak dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGAJARKAN TOILET TRAINING PADA ANAK

Closeup of legs of cute little Asian 18 months old toddler baby boy child sitting on potty playing with wooden blocks toy. Kid playing with educational toy & Toilet training concept. - Selective focus

Toilet Training pada Anak/Foto: iStock

Memulai toilet training

Nah, bagaimana cara memulai toilet training dan mengajarkannya pada Si Kecil? Berikut beberapa tipsnya Bunda. 

  1. Yang terbaik adalah memulai toilet training ketika Bunda dan anak tidak memiliki perubahan besar dalam kehidupan keluarga, seperti pergi berlibur, memulai penitipan anak, memiliki bayi baru atau pindah rumah. 
  2. Usahakan memulai toilet training pada hari ketika Bunda dan anak tidak memiliki rencana untuk keluar rumah.
  3. Cobalah menjadikan pergi ke toilet sebagai bagian dari rutinitas harian anak. Misalnya, ajak anak ke toilet di pagi hari, atau sebelum dan sesudah ngemil dan makan.
  4. Ajak anak Bunda untuk pergi ke toilet ketika mereka menunjukkan tanda-tanda seperti menggeliat, buang angin, diam atau menjauh dari Bunda. Tapi jangan paksa anak ya, Bunda.
  5. Tanyakan kepada Si Kecil tentang pergi ke toilet ketika mereka berganti aktivitas. Misalnya, Bunda dapat mengingatkan anak untuk pergi ke toilet sebelum mereka duduk untuk makan siang.
  6. Jika anak Bunda tidak buang air kecil atau buang air besar setelah 3-5 menit duduk di toilet, biarkan anak keluar dari toilet. Sebaiknya jangan mendudukkan anak di toilet terlalu lama, karena akan terasa seperti hukuman dan Si Kecil akan merasa tidak nyaman.

Perlu diingat, anak mengompol saat toilet training adalah hal wajar Bunda. Bunda hanya perlu menangani kondisi ini dengan mengaplikasikan dua hal berikut ini:

  1. Tetap tenang. Jangan memarahi, mendisiplinkan, atau mempermalukan anak Bunda. Bunda bisa berkata, "Kamu lupa kali ini. Lain kali kamu akan ke kamar mandi lebih cepat."
  2. Persiapan yang matang. Siapkan pakaian dalam dan pakaian ganti anak terutama saat di luar rumah seperti di sekolah atau penitipan anak Bunda. 

Inilah beberapa tips memulai toilet training untuk Si Kecil. Selamat mencoba dan semoga berhasil ya, Bunda! 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda