Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

20 Contoh Pengamalan Sikap Sila ke-4 di Sekolah dan di Rumah

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 10 Jan 2023 15:54 WIB

Tuition Concept. Portrait of concentrated small asian girl sitting at table in classroom, writing or drawing in notebook, doing homework or taking notes during lesson, selective focus, free copy space
Ilustrasi 20 Contoh Pengamalan Sikap Sila ke-4 di Sekolah dan di Rumah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rapeepat Pornsipak

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari turut berpengaruh bagi pembentukan karakter anak, terutama sebagai pelajar. Nah, bagaimana contoh sikap sila keempat di sekolah dan di rumah?

Dikutip dari situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Di dalamnya termuat lima bunyi dengan masing-masing butir pengamalannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
 
Sila keempat Pancasila yang dilambangkan dengan 'Kepala Banteng' berbunyi: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
 
Menurut Kementerian Pertahanan RI, inti dari pelaksanaan sila ke-4 Pancasila yakni pentingnya musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

Musyawarah diutamakan untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan, serta menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

Contoh penerapan sikap sila ke-4 di sekolah

Seperti disebutkan sebelumnya, penerapan sila keempat Pancasila hendaknya dilakukan sebagai pedoman kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkup sekolah. Berikut ulasannya:

1. Menerima pendapat teman saat belajar kelompok

Saat ada kerja kelompok di kelas, penting untuk mau mendengarkan dan menerima masukan dari teman. Ini berarti tidak egois mengutamakan keinginan sendiri untuk segera dipatuhi orang lain.

2. Memberi kesempatan orang lain mengungkapkan pendapat

Termasuk saat ada tugas diskusi, seringkali anak ingin pendapatnya diutamakan atau merasa paling benar. Sikap ini tidak sesuai dengan pengamalan sila ke-4 Pancasila.

Setiap individu pasti memiliki pola pikir masing-masing yang bisa saja saling bertentangan. Untuk itu, hendaknya dilakukan musyawarah dan mau saling bertukar pendapat.

3. Menghormati hasil musyawarah kelompok atau kelas

Jika memang hasil kesepakatan ternyata tidak sejalan dengan pendapat kita, maka untuk pengamalan sila ke-4 Pancasila maka tetap harus menghormati dan menghargai hal tersebut.

4. Mau mendengarkan masukan dari guru

Guru sebagai pembimbing di sekolah juga punya hak untuk menyampaikan pendapat, terutama dalam lingkup proses belajar. Untuk itu, penting untuk berlapang dada mendengarkan setiap masukan yang diberikan.

5. Mendahulukan kepentingan kelompok

Saat mengerjakan sesuatu dalam lingkup kelompok, maka kepentingan diri sendiri tak bisa lagi dipaksakan. Setiap keputusan dibuat dan dilakukan demi kepentingan bersama-sama.

6. Memberi kepercayaan pada wakil kelas atau OSIS

Ketika perwakilan kelas atau organisasi lain, termasuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), sudah terpilih melalui hasil musyawarah dan pengambilan suara maka individu wajib untuk menghargainya.

Caranya yakni dengan memberi kepercayaan dan bekerja sama dalam memajukan sekolah lewat program yang ada.

7. Tidak memaksa kehendak pada teman

Ketika saling berdiskusi, pengamalan sila ke-4 Pancasila diwujudkan dengan tidak memaksa kehendak pada orang lain. Misalnya merasa paling benar dan menyebut pendapat orang lain salah.

8. Berlapang dada menerima kritik

Kritik biasanya diberikan orang lain dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan pada diri kita. Maka dari itu, hargai saran yang diberikan dan bersikap berlapang dada dalam menerimanya.

9. Bernalar kritis

Dikutip dari situs Direktorat SMP Kemdikbud RI, bernalar kritis juga merupakan proses penting dalam pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan merefleksikan pemikiran, serta mengambil keputusan sebagai hasil dari proses berpikir dan mau mengevaluasi diri sendiri.

10. Menyadari semua punya hak yang sama

Setiap peran dalam lingkup sekolah memiliki hak yang sama, termasuk untuk mengutarakan pendapat. Maka dari itu, penting untuk menerima setiap perbedaan pendapat yang ada.

Cari tahu contoh penerapan sikap sila ke-4 di rumah dalam halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video anak susah tidur malam? Perhatikan cara mengatasinya berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




CONTOH PENGAMALAN SIKAP SILA KEEMPAT DI RUMAH

Tuition Concept. Portrait of concentrated small asian girl sitting at table in classroom, writing or drawing in notebook, doing homework or taking notes during lesson, selective focus, free copy space

Ilustrasi 20 Contoh Pengamalan Sikap Sila ke-4 di Sekolah dan di Rumah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Contoh penerapan sikap sila ke-4 di rumah

Sementara itu, berikut contoh penerapan sikap sila ke-4 di rumah yang dapat ditanamkan sejak dini pada anak:

1. Mau mendengarkan pendapat saudara, termasuk adik

Setiap anggota keluarga memiliki kesempatan masing-masing untuk menyampaikan pendapat saat bermusyawarah, termasuk adik. Meski usianya masih muda, adik tetap punya hak untuk menyampaikan masukan.

2. Menerima pendapat orang tua

Wajar jika anak memiliki perbedaan pendapat dengan orang tua, maka dari itu untuk pengamalan sila ke-4 Pancasila penting untuk mau menerima setiap masukan dan nasihat dari orang tua.

3. Menghargai keputusan orang tua

Jika memang orang tua memberi keputusan berdasarkan musyawarah yang berbeda dengan keinginan anak, maka tetap perlu menghargainya. Bersikap egois dengan menolak dan memaksa kehendak sendiri tidak sesuai dengan pengamalan sila ke-4 Pancasila.

Banner 11 Resep Tanpa Minyak & Santan

4. Mengutamakan kesopanan saat berdiskusi

Apabila terjadi perbedaan pendapat dengan anggota keluarga lain saat berdiskusi, maka sampaikan pendapat sendiri dengan tetap mengutamakan kesopanan. Hindari bicara dengan nada tinggi, apalagi sampai berteriak pada orang tua atau saudara lain.

5. Menghormati hasil musyawarah dalam keluarga

Apapun hasil musyawarah yang diputuskan, maka hendaknya menerima dengan lapang dada. Ini berarti kita sudah menghormati hasil musyawarah dalam lingkup keluarga.

6. Bersikap sopan dan hormat pada tetangga

Selain di dalam rumah, penting juga untuk mengamalkan sila keempat Pancasila di lingkup luar. Misalnya pada tetangga, yakni dengan bersikap sopan saat berbicara dan saling tegur sapa.

7. Tidak menyela saat orang lain berbicara

Saat orang lain berbicara, maka hendaknya mau mendengarkan dan memberi kesempatan sampai benar-benar selesai. Hindari menyela karena menandakan tidak mau menerima pemikiran dari orang lain.

8. Tidak main hakim sendiri

Jika ada sesuatu hal yang terjadi di rumah, selesaikan dengan melibatkan anggota keluarga lainnya. Pengamalan sikap Pancasila berarti tidak main hakim sendiri.

9. Tidak memaksa kehendak pada anggota keluarga lain

Sebaiknya tidak memaksakan kehendak pada anggota keluarga ketika terjadi perbedaan pendapat saat bicara. 

10. Berbicara dengan nada sopan saat musyawarah

Kesopanan dan saling menghargai menjadi nilai penting dalam pengamalan Pancasila, termasuk saat musyawarah di lingkup terkecil yakni keluarga. Hal ini pun menjadi lebih perlu diterapkan saat berdiskusi dengan anggota keluarga yang usianya lebih tua.

Demikian ulasan tentang contoh sikap sila ke-4 di sekolah dan di rumah. Yuk mulai perkenalkan dan tanamkan dalam diri Si Kecil sejak dini, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda