parenting
Anak Sering Flu dan Batuk Pilek? Sembuhkan dengan 8 Sumber Makanan Anti-Radang
Senin, 30 Jan 2023 19:40 WIB
Bunda atau anak-anak jadi sakit pasca pandemi COVID-19? Setelah aktivitas kembali normal, rasanya jadi lebih mudah sakit seperti flu ataupun batuk pilek berulang dalam jangka waktu pendek.
Infeksi yang berulang inilah, rentan menyebabkan anak mengalami inflamasi atau biasa disebut peradangan. Pada dasarnya peradangan adalah mekanisme alami pertahanan tubuh dalam proses penyembuhan penyakit.
Ketika peradangan terjadi, aliran darah meningkat sehingga memudahkan banyak sel sistem kekebalan tubuh menuju ke jaringan yang sakit, dan memungkinkan juga lebih banyak cairan menuju ke jaringan yang sakit. "Itu sebabnya, bagian yang meradang biasanya menunjukkan adanya pembengkakan, berwarna lebih merah, dan hangat," ungkap Nadiyah S.Gz, M.Si, CSRS, ahli gizi dan dosen program studi gizi Universitas Esa Unggul.
Dampak peradangan pada tubuh
Peradangan yang parah dapat menyebabkan nyeri dan tubuh kelelahan, karena tubuh bekerja keras mengerahkan seluruh energinya. Selain nyeri, peradangan sering disertai dengan demam, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, mual, sakit kepala, dan mudah marah. Yang paling mengganggu adalah, gejala ini dapat bertahan lama hingga berminggu-minggu bahkan lebih lama.
Selain perlu diobati secara medis, diet atau pola makan pada akhirnya sangat menentukan keberhasilan pengobatan medis. Dibutuhkan diet khusus bagi mereka yang mengalami peradangan. Pola makan yang keliru dapat menyebabkan peradangan berulang dan semakin parah, tidak kunjung sembuh meskipun telah diobati secara medis.
"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa makanan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama makanan yang dapat menurunkan inflamasi (anti-inflamasi) dan makanan yang dapat menyebabkan inflamasi (pro-infalamasi)," kata Nadiyah menambahkan.
Makanan untuk mengurangi peradangan
Makanan anti-inflamasi adalah makanan yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Setidaknya terdapat 8 jenis sumber makanan yang memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat berdasarkan banyak penelitian.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Ikan berminyak
Ikan disamping sumber protein, juga mengandung omega-3 DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid). Semua jenis ikan mengandung omega-3, namun beberapa jenis ikan seperti salmon, kembung, tuna dan patin relatif mengandung omega-3 lebih tinggi.
Ikan berminyak yang segar terlihat masih kaku dan agak keras. Ikan berminyak yang lembek bukanlah ikan segar. Meskipun ikan segar disimpan dalam suhu dingin bukan berarti nilai gizinya tidak berkurang, sebaiknya ikan segera diolah dan dikonsumsi.
Cara Pengolahan ikan juga menentukan kadar lemak dalam ikan yang disajikan nantinya. Ikan yang digoreng akan memiliki kandungan omega-3 yang lebih sedikit dan dominan akan kandungan lemak jenuh yang diperoleh dari minyak goreng. Menu ikan berkuah yang tidak digoreng dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga kandungan omega-3.
2. Extra virgin olive oil (EVOO)
Baik jenis EVOO maupun jenis virgin olive oil (VOO), keduanya sama-sama kategori unrefined (mentah). Namun EVOO hanya mengalami satu proses (pemerasan) sedangkan VOO mengalami 2 tahap proses.
EVOO memiliki lebih banyak kandungan buah zaitun dari pada VOO. EVOO lebih banyak digunakan untuk penyajian tanpa proses pemanasan seperti untuk salad dressing, olesan roti atau bisa dicampurkan langsung ke dalam MP-ASI.
EVOO memilki sifat anti-inflamasi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis refined, yang melalui proses pemurnian seperti pure olive oil (POO) dan light olive oil (LOO). Berikut jika diurutkan berdasarkan kualitas kandungannya, EVOO, VOO, POO dan LOO.
"Penelitian menunjukkan inflamasi menurun dengan signifikan ketika rutin mengkonsumsi EVOO. Menurut penelitian, efek oleocanthal, jenis antioksidan dalam EVOO, sebanding dengan obat anti radang ibuprofen," kata Nadiyah.
3. Brokoli
Brokoli kaya akan sulforaphane, antioksidan yang mengurangi peradangan dengan mengurangi kadar sitokin dan faktor nuklir kappa B (NF-κB), yang merupakan pendorong peradangan di tubuh. Untuk menjaga kualitas kandungan antioksidan pada brokoli, jangan memasak brokoli dalam waktu yang lama, brokoli cukup dipanaskan sekitar 3 menit.
4. Teh hijau
Teh hijau merupakan salah satu minuman paling sehat yang bisa Anda minum. Teh hijau memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, terutama pada senyawa epigallocatechin-3-gallate (EGCG). EGCG menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin yang bersifat pro-inflamasi dan kerusakan asam lemak di sel.
5. Tomat
Tomat kaya akan vitamin C dan likopen, senyawa antioksidan dengan sifat anti-inflamasi yang tinggi. Likopen merupakan jenis karotenoid, jenis zat gizi yang lebih mudah diserap dengan adanya sumber lemak. Oleh karena itu, likopen dari tomat yang dimasak dengan minyak zaitun dapat diserap lebih banyak oleh tubuh. Tidak seperti zat gizi lainnya yang jumlahnya berkurang akibat proses pemasakan, likopen sebaliknya malah meningkat saat proses pemanasan.
6. Alpukat
Vitamin seperti β-karoten, tokoferol, retinol, asam askorbat, tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, dan asam folat banyak ditemukan dalam alpukat, yang sangat penting untuk kesehatan. Jenis karotenoid (lutein, zeaxanthin, dan α- dan β-karoten) yang ditemukan dalam daging buah alpukat adalah senyawa antioksidan yang kuat.
Kandungan lutein pada alpukat lebih tinggi daripada buah lainnya, yaitu sekitar 70 persen dari total kandungan karotenoidnya. Warna daging buah alpukat sebagian besar disebabkan oleh tingginya kandungan xanthophylls (lutein dan zeaxanthin) yang lebih tinggi. Senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai anti-oksidan dan anti-inflamasi.
7. Anggur
Anggur mengandung anthocyanin, yang mengurangi peradangan. Anggur juga merupakan salah satu sumber resveratrol terbaik, senyawa antioksidan lain yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dapat menurunkan peradangan.
8. Kunyit
Kunyit adalah bumbu yang sering digunakan pada masakan Indonesia. Kunyit mengandung kurkumin, senyawa antiinflamasi yang kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa kunyit mengurangi peradangan.
"Bila merasa sulit untuk mendapatkan efek kurkumin hanya dari kunyit saja, ekstrak kunyit dari suplemen dapat menjadi pilihan. Suplemen curcumin sering dikombinasikan dengan piperine (komponen aktif yang utama dalam lada hitam), karena terbukti meningkatkan bioavailabilitas kurcumin hingga 2000 persen ketika digabungkan," katanya melengkapi.
Penelitian menunjukkan konsumsi 1 gram kurkumin setiap hari dapat menurunkan CRP (C-Reactive Protein), salah satu penanda terjadinya inflamasi. Namun masih dibutuhkan banyak penelitian untuk mengidentifikasi dosis tepat dari berapa kunyit yang bisa berpengaruh pasti terhadap penanda inflamasi.
Simak juga obat alami lain yang bisa menyembuhkan batuk pilek anak dalam video di bawah ini:
(rap/rap)