
parenting
BPOM RI Hentikan Sementara Produksi & Distribusi Praxion, Obat Sirupnya Ditarik dari Peredaran
HaiBunda
Selasa, 07 Feb 2023 12:27 WIB

Menyusul kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyetop sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien. Adapun obat yang dikonsumsi pasien adalah Praxion, penurun demam dengan jenis sirup.
"Dalam rangka kehati-hatian, meskipun investigasi terhadap penyebab sebenarnya kasus ini masih berlangsung, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan," tutur BPOM RI dikutip dari laman resminya, Senin (6/2/2023).
Terkait perintah penghentian sementara dari BPOM, industri farmasi pemegang izin edar obat tersebut telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela).
Sebelumnya, juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril mengungkapkan, dari dua kasus yang dilaporkan, satu pasien masih berstatus suspek. Sementara satu kasus lainnya terkonfirmasi meninggal dunia.
Pada kasus pasien meninggal, diketahui merupakan anak berusia satu tahun. Anak tersebut mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberi obat penurun demam yang dibeli di apotek.
"Diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion," dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Senin (6/2).
Pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Kemudian, anak tersebut diperiksa di Puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
Lantaran ada keluhan GGAPA, pasien akhirnya dirujuk ke RSCM. Namun pihak keluarga menolak dan memaksa pulang paksa.
Tepatnya 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, pasien saat itu sudah mulai buang air kecil. Di hari yang sama, akhirnya dirujuk ke RSCM untuk menerima terapi fomepizole.
"Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," lanjut dr Syahril.
Sampai saat ini Kemenkes RI masih melakukan pengujian sampel darah pada pasien untuk melihat kemungkinan penyebab meninggalnya, termasuk dugaan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di luar ambang batas aman pada obat sirup tersebut.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Obat Sirup yang Tewaskan Lebih dari 200 Anak Terungkap

Parenting
Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Ini Edaran Terbaru yang Dirilis Kemenkes RI

Parenting
Gagal Ginjal Muncul Lagi di DKI, Kemenkes Ungkap Pasien Punya Riwayat Minum Obat Ini

Parenting
Menkes Ungkap Penyebab Gagal Ginjal Akut, Ketahui Makanan yang Perlu Dihindari

Parenting
Urine Berbusa Jadi Tanda Gagal Ginjal Akut? Simak Kata Dokter

Parenting
Obat Gagal Ginjal Anak Siap Didatangkan dari Singapura, Biaya Ditanggung Pemerintah
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda