Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Obat Sirup yang Tewaskan Lebih dari 200 Anak Terungkap

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Minggu, 15 Oct 2023 12:40 WIB

Ilustrasi obat sirop
Ilustrasi obat sirup/Foto: Getty Images/iStockphoto/Photoartbox
Jakarta -

Masyarakat telah dihebohkan dengan kabar obat sirup yang merenggut ratusan anak pada tahun lalu. Belum lama ini terungkap, sebuah produsen obat di Indonesia disebut menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi racun hingga 99 persen dalam 70 batch obat.

Hal tersebut terungkap dari tuntutan jaksa dalam pengajuan pengadilan. Sirup obat batuk adalah salah satu produk yang dikaitkan dengan kematian lebih dari 200 anak pada tahun lalu.

Salah satu produsen obat di Indonesia yang memiliki produk obat sirup batuk penyebab kematian lebih dari 200 anak tahun lalu, diketahui menggunakan bahan-bahan dengan konsentrasi toksin hingga 99 persen dalam 70 batch obatnya.

Melansir dari laman cnbc, kasus ini terjadi ketika ada upaya dunia untuk memperketat pengawasan rantai pasokan obat-obatan terlarang. Hal ini terjadi setelah gelombang keracunan akibat sirup obat batuk yang terkontaminasi yang menewaskan puluhan anak di negara-negara seperti Gambia dan Uzbekistan.

Dua batch propilen glikol, bahan dasar utama obat-obatan berbentuk sirup yang diterima produsen obat dari Oktober 2021 hingga Februari 2022 dan digunakan dalam obat batuknya, mengandung 96 hingga 99 persen zat beracun, etilen glikol (EG).

Ketika ditanya siapa yang melakukan pengujian dan bagaimana caranya, jaksa mengatakan kepada Reuters bahwa hal itu dilakukan oleh polisi tahun lalu.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video alasan Si Kecil tidak boleh diberikan susu setelah minum obat yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda