Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Aksi Perawat di Turki Pilih Lindungi Inkubator Agar Bayi Tak Jatuh Saat Gempa Tuai Pujian

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 15 Feb 2023 09:20 WIB

Ilustrasi jari bayi
Aksi Perawat di Turki Pilih Lindungi Inkubator Agar Bayi Tak Jatuh Saat Gempa Tuai Pujian / Foto: Getty Images/iStockphoto/janzwolinski

Gempa dahsyat yang menimpa Turki dan Suriah pada (6/2/2023) terjadi secara mengejutkan. Getaran M 7,8 dengan cepat menghancurkan berbagai gedung.

Kejadian berlangsung pada pukul 04.17 pagi waktu setempat. Gempa tersebut juga terasa hingga ke Gaziantep, kota besar di selatan-tengah Turki yang berjarak sekitar 77 km dari Kahramanmaraş.

Di kota tersebut, getaran yang sangat kencang menimbulkan kepanikan di sebuah rumah sakit. Rekaman kamera CCTV di Rumah Sakit Gaziantep İnayet Topçuoğlu berhasil menangkap kejadian di ruang bayi.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @ProfesorZubairi dari @BORSAIZINDE, terlihat ruangan bayi yang berisi sejumlah inkubator.

Inkubator tersebut menyimpan pasien bayi yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Pada mulanya, kondisi ruangan tampak tenang dari gangguan. Namun gempa M 7,8 sontak membuat ruangan tersebut bergetar.

Dengan sigap, dua orang perawat langsung memasuki ruangan untuk melindungi bayi yang terdapat di dalam inkubator. Kedua wanita tersebut menggunakan tubuh mereka untuk menahan guncangan inkubator agar tidak terbalik dan melukai bayi di dalamnya.

Aksi heroik kedua perawat itu mencuri perhatian Prof. dr. Zubairi Djoerban, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik.

Ia mengunggah video tersebut ke akun Twitternya dan mengucapkan hormat kepada kedua perawat yang memilih menjaga para bayi di tengah gempa bumi.

"Hormat saya untuk perawat di Rumah Sakit Gaziantep İnayet Topçuoğlu, Turki. Alih-alih menyelamatkan diri saat gempa, mereka justru bertahan dan berupaya melindungi bayi yang ada di dalam inkubator, agar tidak terbalik," tulisnya.

Unggahan tersebut langsung dibanjiri oleh komentar warganet. Banyak netizen turut menyampaikan rasa hormat mereka terhadap para perawat.

"Yg bgini udah gak lagi memikirkan diri sendri dia selalu rela berkorban mgnutamakan kluarga dan org lain," komentar akun @AIs***

"No caption needed.. Respect all kind," kata akun @ogie*****

Tak hanya di Turki, aksi heroik di tengah gempa M 7,8 juga terjadi di Suriah. Seorang paman menyelamatkan keponakannya yang lahir di reruntuhan gempa. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang tips menangani korban trauma bencana alam:

[Gambas:Video Haibunda]



BAYI LAHIR DI RERUNTUHAN GEMPA

Ilustrasi Bayi

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/CristiNistor

Gempa Turki berkekuatan M 7,8 turut berdampak pada Suriah. Bencana itu meluluhlantakkan banyak bangunan pada Senin (6/2/2023).

Di tengah kekacauan, keajaiban terjadi di reruntuhan yang berada barat laut Suriah. Seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Melansir dari BBC, ibunda bayi tersebut melahirkan sang putri sesaat setelah bencana terjadi. Namun ia meninggal dunia tak lama setelah melahirkan bayinya.

Sementara itu, ayah dan empat saudara kandung serta bibinya ditemukan tewas. Rumah mereka adalah salah satu dari sekitar 50 bangunan yang dilaporkan hancur akibat gempa berkekuatan M 7,8 di Jindayris, sebuah kota yang dikuasai oposisi di Provinsi Idlib yang dekat dengan perbatasan Turki.

Tanda anak autisme

Paman bayi itu, Khalil al-Suwadi, mengatakan bahwa kerabatnya bergegas ke lokasi kejadian ketika mereka mengetahui bangunan itu runtuh.

Sang paman kemudian menyelamatkan bayi tersebut usai mendengar tangisannya. Bayi itu ditemukan dalam keadaan tali pusar masih tersambung ke ibunya. Suwadi kemudian memotong tali pusar bayi dan membawanya ke rumah sakit.

"Kami mendengar suara saat sedang menggali. Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (masih utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," katanya kepada kantor berita AFP.

Rekaman video yang dramatis menunjukkan seorang pria sedang menggendong bayi yang tertutup debu, setelah diselamatkan dari puing-puing di Jindayris.

Dokter anak Hani Maarouf melaporkan bahwa bayi itu tiba di rumah sakitnya dalam kondisi buruk. Ia memiliki beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya, Bunda.

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," uja Maarouf.

Setelah diselamatkan, kondisi bayi korban gempa 7,8 berangsur membaik. Ia difoto saat berbaring di dalam inkubator dan terhubung ke infus, bersamaan dengan pemakaman untuk sang Bunda Afraa, sang Ayah Abdullah, dan empat saudara kandungnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda