parenting

Kumpulan Kisah Nabi Muhammad Lengkap untuk Diajarkan ke Anak & Mukjizatnya

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Jumat, 17 Feb 2023 04:00 WIB

Jakarta -

Kisah-kisah Nabi Muhammad sejak lahir, semasa hidup hingga menjadi utusan Allah SWT menjadi salah satu hal yang menarik untuk dibagikan ke anak. Kisah-kisah teladan dari Nabi Muhammad menunjukkan bagaimana akhlaknya yang begitu mulia, sekalipun Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT.

Tak hanya itu, melalui kisah Nabi Muhammad SAW, Bunda juga mengetahui keistimewaan dan mukjizat yang dimiliki sebagai nabi dan rasul. 

Dari kisah Nabi Muhammad SAW, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat Bunda ajarkan kepada Si Kecil. Ini juga menjadi langkah awal yang bagus untuk mengenalkan bagaimana wajah Islam kepada anak melalui cerita-cerita teladan Nabi Muhammad SAW.


Harapannya, anak-anak diharapkan dapat meniru sifat-sifat teladan dan akhlak mulia Nabi Muhammad dan mencintai agama Islam sepenuhnya. 

Berikut Bunda, kumpulan kisah Nabi Muhammad SAW terbaik yang cocok untuk diajarkan kepada anak-anak. Tak lupa juga beragam mukjizat atau keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Simak selengkapnya di bawah ini ya, Bunda.

Kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW merupakan anak dari pasangan Abdullah dan Aminah. Nabi Muhammad SAW diperkirakan lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah. Disebutkan sebagai tahun gajah dikarenakan Nabi Muhammad lahir 55 hari setelah serangan pasukan gajah Abrahah ke Makkah. 

Sebelum lahir, ayah Nabi Muhammad sudah lebih dulu wafat, meninggalkan ibunya seorang diri. Pada waktu subuh, tiba-tiba kamar Aminah menjadi terang. Seberkas cahaya keluar dari rahimnya. Aminah melihat ke arah cahaya tersebut. Ia dapat melihat istana-istana Bushra di Syam. Hal tersebut pernah ia alami sebelumnya ketika usia kandungannya masih muda.

Sesaat kemudian, Nabi Muhammad pun lahir ke dunia. Ummu Aiman, pembantu Aminah segera menemui Abdul Muthalib dan mengabarkan kelahiran tersebut. Betapa bahagianya Abdul Muthalib saat itu. Ia segera menemui cucunya dan menggendongnya dengan penuh suka cita. Kemudian Abdul Muthalib membawa cucunya ke Kakbah. 

“Aku bersyukur kepada-Mu, wahai Rabb Kakbah!” ucap Abdul Muthalib di depan Kakbah. “Wahai Rabb Kakbah, lindungilah cucuku dan berkahilah dia.”

Abdul Muthalib kemudian menamai cucunya Muhammad, agar semua orang di bumi dan di langit memujinya. Nama itu terdengar asing di telinga orang-orang Makkah. Namun ahli kitab telah akrab dengan nama tersebut. mereka mengenal nama itu dari kitab-kitab suci. Mereka mengenal Muhammad seperti mengenali anak-anak mereka sendiri. 

Bani Abdul Muthalib turut bersuka cita atas kelahiran Muhammad. Setelah bersyukur dan berdoa di depan Kakbah, Abdul Muthalib membawa Muhammad kembali kepadanya ibunya. Ibunda Aminah segera menyusui putranya itu. 

Tujuh hari kemudian, sesuai tradisi bangsa Arab, Muhammad lantas dikhitan. Ketika itu, Tsuwaibah sedang menyusui anaknya. Tsuwaibah adalah mantan budak Abu Lahab.

Abdul Muthalib meminta Tsuwaibah untuk menyusui Muhammad. Tsuwaibah pun menjadi wanita kedua setelah ibunda, Aminah yang menyusui calon utusan Allah SWT. Kelak, bayi yang baru lahir itu akan menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Kisah Nabi Muhammad dalam memperjuangkan Islam

Nabi Muhammad SAW pertama kali mendapatkan wahyu dan menjadi utusan Allah SWT ketika sedang berdiam diri di Gua Hira pada malam 17 Ramadhan. Saat itu beliau begitu khusyuk bertahanus (menyendiri) hingga tengah malam.

Tahanus merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Arab sebelum datangnya agama Islam di mana mereka selama beberapa waktu mengasingkan diri dari masyarakat di tempat yang jauh dari keramaian.  

Karena lelah bertahanus, Muhammad pun tertidur. Tak lama, datanglah seberkas cahaya terang. “Siapa kau?” tanya Muhammad. Beliau takut kalau dirinya didatangi jin atau setan. Namun, yang mendatanginya ternyata adalah Malaikat Jibril. 

“Wahai Muhammad, bacalah!” ujar Jibril sambil menyodorkan lembaran yang berisi ayat-ayat Allah SWT. 

“Apa yang harus kubaca? Aku tidak dapat membaca,” ujar Muhammad. 

Malaikat Jibril lantas membacakan ayat-ayat tersebut hingga Nabi Muhammad dapat menghafalkannya dengan benar. Surah yang dibaca tersebut adalah surah Al-Alaq ayat 1-5. 

Dakwah Nabi Muhammad dimulai sejak saat itu. Mulanya Nabi berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada orang-orang terdekatnya. Ketika mendapatkan wahyu dari Allah yaitu surah Al-Hijr ayat 94, Nabi Muhammad baru berdakwah secara terang-terangan dimulai dari kalangan Bani Hasyim terlebih dahulu. 

Selama perjalanannya, dakwah Nabi Muhammad jauh dari kata mulus, banyak rintangan dan tantangan yang harus beliau hadapi bersama para pengikutnya. Tak terhitung berapa kali penolakan dan hinaan yang kerap didapatkan oleh Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad berdakwah kurang lebih selama 23 tahun hingga beliau wafat. Selama 23 tahun tersebut, 13 tahun dihabiskan Nabi Muhammad berdakwah di kota Makkah dan 10 tahun beirkutnya di kota Madinah. 

Kepindahan Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah bukanlah tanpa alasan. Saat itu hidup Nabi Muhammad semakin terancam. Kaum Quraisy berencana untuk membunuh Nabi Muhammad. 

Pada saat itulah turun perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad kemudian menghabiskan sisa hidupnya di Madinah hingga beliau wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun ke 11 Hijriah di usia 63 tahun.

Kini beratus-ratus tahun kemudian agama Islam sudah menyebar hampir seluruh penjuru dunia dan menjadi agama dengan pengikut terbesar kedua di dunia dengan populasi mencapai 1,91 miliar orang. 

Kisah mukjizat Nabi Muhammad SAW: membelah Bulan

Dikisahkan bahwa Abu Jahal mengirim surat undangan kepada Habib ibn Malik, seorang raja di Syam. Maka, Habib berangkat bersama 12.000 pasukan berkuda menuju Makkah. Saat tiba di Kota Abtha, sebuah daerah dekat Makkah, Abu Jahal beserta para pembesar Quraisy menyambutnya dengan memberikan budak dan perhiasan. Setelah duduk berhadapan, Habib bertanya kepada Abu Jahal tentang Muhammad. 

"Tuan, bertanyalah tentang Bani Hasyim!" pinta Abu Habib menukas, "Siapakah Muhammad?" 

Pembesar Quraisy yang menemui Abu Jahal menjawab, "Kami mengenalnya sejak kecil sebagai orang yang jujur dan bisa dipercaya. Saat berusia 40 tahun, ia berbalik menghina dan merendahkan tuhan kami. la dakwahkan agama baru yang berbeda dari agama kami!" 

"Bawalah ia ke hadapanku dengan suka rela! Bila tidak mau, paksalah!" kata Habib.

Maka, seseorang pergi memanggil Rasulullah SAW, yang tanpa rasa takut sedikit pun datang menemui Habib ditemani sahabat setianya, Abu Bakar, dan istrinya, Khadijah.

Ketika Rasulullah SAW tiba di hadapan Habib, wajah beliau tampak bercahaya sehingga Habib tertegun dan berkata, "Hai Muhammad, engkau tahu bahwa setiap nabi memiliki mukjizat. Apakah kau juga memilikinya?" 

"Apa yang engkau inginkan?" tanya Rasulullah SAW. 

Habib berkata, " Aku ingin kau membuat matahari terbenam dan bulan merendah ke bumi, terbelah menjadi dua. Kemudian bulan itu bersatu lagi di atas kepalamu dan bersaksi atas kerasulanmu! Setelah itu, bulan kembali lagi ke langit dan bercahaya seperti purnama dan selanjutnya terbenam kembali serta matahari muncul seperti sedia kala!" 

Mendengar permintaan Habib, Abu Jahal tersenyum dan berkata, "Sungguh benar apa yang Tuan katakan! Permintaan Tuan sungguh luar biasa!"

Rasulullah SAW pergi meninggalkan Habib menuju Jabal Abu Qubaisy dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau berdoa kepada Allah. Sejurus kemudian, Malaikat Jibril datang dan berkata, "Assalamu'alaikum, ya Rasulullah. Allah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, 'Kekasihku, janganlah kau bersedih dan bersusah hati! Aku selalu bersamamu. Pergilah temui mereka! Kuatkan hujahmu. Ketahuilah, Aku telah menundukkan matahari dan bulan, juga siang dan malam.’”

Saat itu hari beranjak sore dan matahari condong ke barat hingga akhirnya terbenam di ufuk barat. Semesta diliputi kegelapan, kemudian muncul bulan purnama. Setelah bulan berada tepat di atas Rasulullah, beliau memberi isyarat dengan jarinya. Bulan itu bergerak turun dan berhenti di hadapan beliau. Lalu ia terbelah dua bagian. 

Selanjutnya, bulan berpadu lagi di atas kepala beliau dan bersaksi, "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." 

Setelah itu bulan kembali naik ke langit dan matahari muncul kembali seperti semula, karena saat itu belum datang waktunya untuk terbenam. Meskipun mukjizat ditampakkan begitu nyata, tetap saja Abu Jahal dan para pengikutnya menganggapnya sebagai sihir. Mereka tetap tak mau beriman. 

Kisah singkat Nabi Muhammad dan pengemis buta

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat pengasih kepada sesama, bahkan kepada orang yang selalu mencela dan menghinanya. Ada seorang pengemis Yahudi buta di sudut pasar Madinah. Setiap saat ia mengeluarkan kata-kata hinaan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga banyak orang lalu mendengar ucapannya yang kasar. 

Namun demikian dari sekian banyak orang di pasar, ada seorang berhati mulia yang mengasihinya, yang setiap hari menyuapinya makan. Karena buta ia tidak dapat melihat orang yang setiap hari menyuapinya dengan lembut sehingga ia tidak kelaparan. 

Suatu hari ia merasa kehilangan karena orang yang tulus menyuapinya tidak datang. Hingga datanglah Abu Bakar As-Shiddiq yang menyuapinya sambil mendengar pengemis itu tetap mencela Rasulullah. Pengemis itu marah karena tangan yang menyuapi tidak sama dengan yang sebelumnya. 

"Hei, siapa kamu? Kamu bukan orang yang biasa menyuapi aku!" Abu Bakar menjawab, ia adalah sahabat orang yang selalu menyuapi pengemis itu. 

"Ke mana dia, kenapa tidak datang menyuapi aku?" tanya pengemis itu marah. 

"Orang yang setiap hari menyuapi Anda adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau telah wafat kemarin," jawab Abu Bakar. 

"Benarkah ia telah meninggal? la tak pernah marah sedikit pun, mendatangiku dan membawakan makanan setiap hari. la begitu mulia hatinya, penuh kasih sayang,” langsung pengemis itu menangis penuh penyesalan. 

Orang yang selama ini berbaik hati kepadanya adalah yang telah dicaci maki dan dihinanya. Pengemis Yahudi buta itu akhirnya mengucapkan syahadat di hadapan Abu Bakar As-Shiddiq. 

Cerita Nabi Muhammad SAW berdagang di negeri Syam

Orang-orang Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan dagang pada musim dingin dan musim panas. Saat musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke Yaman. Sedangkan saat musim panas, mereka berdagang ke Syam. 

Pada saat itu, musim panas sedang berlangsung. Abu Thalib dan orang-orang Quraisy bersiap untuk berdagang ke Syam. Ia menyiapkan tunggangan dan perbekalan yang akan dibawa. 

Saat tahu Abu Thalib dan rombongan dagangnya akan berangkat ke Syam, Muhammad ingin ikut. Mendengar keinginan dari keponakan tersayangnya itu, Abu Thalib menjadi luluh. Ia tidak tega meninggalkan Muhammad di Makkah. 

“Demi Allah,” kata Abu Thalib kepada Fathimah istrinya. “Aku harus membawanya pergi bersamaku.”

Saat itu, usia Muhammad baru 12 tahun. Perjalanan ke Syam sangat jauh untuk anak seusianya. Fathimah mengkhawatirkan keponakannya itu. Namun ia tidak membantah keputusan suaminya. Ia tahu, suaminya sangat mencintai Muhammad.

“Dia tidak boleh berpisah denganku,” kata Abu Thalib. “Dan aku tidak boleh berpisah dengannya untuk selama-lamanya.”

Rombongan dagang itu pun mulai meninggalkan Makkah. Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, rombongan dagang Quraisy tiba di Bushra. Kawasan itu termasuk dalam wilayah Syam. Rombongan itu memutuskan untuk beristirahat di Bushra.

Mereka melewati biara besar milik seorang pendeta Nasrani. Pendeta itu bernama Jirjis. Namun orang-orang lebih mengenalnya sebagai Buhaira. Pendeta Buhaira dikenal sebagai orang yang pintar ilmu agama. 

Rombongan berhenti di bawah pohon yang rindang. Rupanya, Buhaira memperhatikan rombongan dagang dari Makkah itu. Dari dalam biaranya, ia menyaksikan awan menaungi mereka. sepanjang perjalanan, Buharia melihat pohon-pohon turut memayungi mereka. 

Pendeta Buhaira menyuruh pembantunya untuk menyiapkan makanan. Setelah itu, ia keluar dan menemui rombongan tersebut. Pendeta Buhaira melihat Muhammad dan segera menghampirinya. Ia memegang tangan Muhammad.

“Inilah penghulu para rasul. Inilah rasul utusan Tuhan alam semesta. Inilah orang yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam.” Kata Pendeta Buhaira.

“Dari mana engkau tahu?” tanya Abu Thalib. 

“Sungguh,” kata Pendeta Buhaira. “Ketika kalian mendekati Aqabah, semua batu dan pohon merunduk. Batu dan pohon tidak akan bersujud kecuali di situ ada seorang nabi.

Pendeta Buhaira kemudian memperingatkan Abu Thalib agar segera membawa keponakannya tersebut kembali ke negeri asal mereka. “Jagalah ia dari kejahatan orang-orang Yahudi! Demi Allah, jika mereka melihat seperti yang aku lihat, niscaya mereka akan membunuhnya.”

Abu Thalib yang mendengar perkataan tersebut langsung mempercayainya. Setelah mengucapkan terima kasih, rombongan Abu Thalib lantas bergegas pergi. Mereka meninggalkan biara Buhaira. 

Hikmah cerita dari kisah teladan Nabi Muhammad SAW untuk diajarkan kepada anak

Beragam kisah-kisah dari Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa meskipun beliau merupakan utusan Allah SWT yang memiliki banyak keistimewaan, namun beliau tetap memiliki akhlak yang mulia. 

Sejak kecil, Nabi Muhammad sudah menjadi yatim piatu, namun beliau tetap tabah. Ketabahan dan kesabaran beliau pun selalu teruji tatkala awal mula menyebarkan agama Islam kepada kuam Quiraisy. Banyak yang menentang dan mencela hingga melemparkan kotoran kepada Nabi Muhammad, namun beliau tidak pernah membalasnya dan berdoa kepada Allah agar mereka dimaafkan. 

Bahkan kepada seorang pengemis buta yang selalu mencelanya, Nabi Muhammad malah bertindak sebaliknya dengan memperlakukan pria tua tersebut sebaik-baiknya dengan menyuapinya setiap hari. Nabi tidak pernah mengungkapkan identitasnya, hingga beliau wafat sang pengemis buta baru mengetahui bahwa orang yang selama ini berbuat baik kepadanya adalah orang yang selalu ia hina yaitu Nabi Muhammad SAW.

Perjuangan Nabi Muhammad dalam berdakwah pun tidak mudah. Nabi Muhammad total menghabiskan 23 tahun sisa hidupnya untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Ketika di Makkah ia harus berhadapan dengan perlawanan keras kaum Quraisy yang sampai mengancam nyawa beliau. Saat hijrah ke Madinah, beliau membuat perjanjian kerja sama antara kaum Muhajirin dan Anshar agar keduanya dapat hidup rukun bersama. 

Tak hanya itu, meski beliau adalah orang paling mulia yang dipilih khusus oleh Allah SWT dan diberikan banyak kelebihan, namun Nabi Muhammad SAW tidak pernah sombong. Beliau tidak pernah menunjukkan mukjizat atau kelebihan yang dimiliki jika tidak diminta oleh orang lain. Seperti halnya dalam cerita Nabi Muhammad SAW yang berhasil membelah bulan setelah diminta oleh seorang raja dari negeri Syam yang ingin mengetahui tanda kenabian beliau. 

Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Sebagai utusan Allah SWT, Nabi Muhammad diberikan beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia lain. Tanda-tanda keistimewaan ini untuk menunjukakn bahwa Nabi Muhammad adalah utusan yang dipilih oleh Allah SWT.

Berikut beberapa keistimewaan atau mukjizat dari Nabi Muhammad SAW:

  • Mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah turunnya Al-Qur’an dari Allah SWT yang berlaku untuk seluruh zaman
  • Nabi Muhammad dapat membelah bulan dan menyatukannya kembali
  • Keluar air mengalir dari sela-sela jemari tangan Nabi Muhammad untuk wudhu para pengikutnya
  • Nabi Muhammad membuat segelas susu dapat membuat kenyang semua orang 
  • Perisitiwa Isra Miraj Nabi Muhammad yaitu perjalanan singkat dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem lalu berlanjut hingga ke langit ketujuh untuk menemui Allah SWT secara langsung.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga keistimewaan Nabi Muhammad lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT