Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara agar Anak Berhenti Ngedot, Benarkah Harus Setop di Usia 18 Bulan?

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 27 Feb 2023 20:35 WIB

7 Cara agar Anak Berhenti Ngedot, Benarkah Harus Stop di Usia 18 Bulan?
Ilustrasi 7 Cara agar Anak Berhenti Ngedot, Benarkah Harus Stop di Usia 18 Bulan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/JuYochi

Pemberian botol dot alias ngedot memang bikin anak jadi cepat tenang dan mudah tertidur nyenyak, tapi tetap ada waktunya menyapih lho, Bunda. Bagaimana cara agar anak mudah berhenti ngedot?

American Academy of Pediatrics membuat anjuran agar anak-anak berhenti minum susu dari botol paling tidak sampai usia 18 bulan. Semakin cepat disapih dari botol, disebut-sebut prosesnya akan lebih mudah.

"Dianjurkan sampai sebelum usia 2 tahun, tetapi lebih cepat lebih baik," ujar Keith T. Ayoob, EdD, profesor klinis pediatri di Albert Einstein College of Medicine, seperti dikutip dari Web MD.

Ada beberapa alasan mengapa menyapih dari botol perlu dilakukan lebih cepat. Salah satunya kebiasaan ngedot hingga tertidur bisa merusak kesehatan gigi.

Susu mengandung sejenis gula bernama laktosa. Jika anak terbiasa minum susu dari botol dot sampai tertidur, maka gula dan zat asam dari susu akan mengendap dan bisa menyebabkan gigi berlubang.

Penggunaan botol dot dalam waktu lama juga dikaitkan dengan obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang masih menggunakan botol pada usia 2 tahun cenderung rentan mengalami obesitas pada usia hampir 6 tahun. Diduga hal ini berkaitan dengan terlalu banyak asupan kalori.

Selain itu, kebiasaan ngedot sambil berbaring juga meningkatkan risiko anak terkena infeksi telinga.

Tips agar anak mudah berhenti ngedot

Lalu bagaimana caranya agar proses menyapih anak dari botol dot bisa lebih lancar? Yuk simak ulasan berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Perhatikan kesiapan anak 

Anak-anak sebenarnya bisa mulai diperkenalkan dengan sippy cup sejak usia 6 bulan. Nantinya diharapkan saat menginjak usia 12 bulan, ia sudah mampu memegang gelas dengan baik.

Secara bertahap, perkenalkan anak dengan bentuk dan tekstu

r dari gelas. Sesekali biarkan ia mencoba minum dari gelas, tapi tanpa paksaan, ya.

2. Ciptakan kebiasaan lain sebelum tidur

Sebagian besar ahli menyebutkan bahwa 'perjuangan' paling berat saat menyapih dari botol dot adalah saat malam hari menjelang tidur. 

"Waktu malam sebelum tidur bisa sangat menantang bagi orang tua dalam proses menyapih. Ini terutama jika anak terbiasa ngedot sebelum tidur," ungkap rekan penulis Mommy MD Guide to the Toddler Years, Rallie McAllister, MD, MPH.

Untuk mempermudah, McAllister menyarankan orang tua menciptakan kebiasaan baru sebelum tidur, yang diharapkan bisa menjadi 'pengganti' botol dot.

Misalnya mandi air hangat, membacakan buku cerita, atau saling berpelukan. Langkah ini bisa menjadi sumber kenyamanan dan relaksasi bagi Si Kecil menjelang waktu tidur.

Simak tips lanjutan tentang cara menyapih dari botol dot di halaman berikut, yuk.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video dampak memberikan susu formula pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA MENYAPIH DARI BOTOL DOT: JANGAN LUPA LIBATKAN SISI EMOSIONAL ANAK

Baby bottle with milk and manual breast pump. A lot of full bottles with breast milk on the background. Mother's milk - the most healthy food for newborn

Ilustrasi 7 Cara agar Anak Berhenti Ngedot, Benarkah Harus Stop di Usia 18 Bulan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pilin_Petunyia

3. Biarkan anak memilih gelas barunya

Dikutip dari Raising Children, jika Bunda hendak mengganti penggunaan botol dot dengan gelas, maka berikan kesempatan bagi anak untuk memilih gelasnya sendiri.

Biarkan Si Kecil menentukan warna atau desain favorit agar lebih bersemangat belajar menggunakan gelas. 

4. Libatkan sisi emosional anak

Alih-alih langsung menyembunyikan atau menyingkirkan botol dot tanpa sepengetahuan anak, Bunda bisa lebih melibatkan sisi emosionalnya agar lebih bermakna.

Misalnya, Bunda dapat mengajak si Kecil untuk menyimpan botol dot bersama-sama sebagai tanda memulai tahap baru.

Vitamin A dan B untuk Anak

5. Berikan lebih banyak waktu

Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seringkali anak menggunakan kegiatan ngedot sebagai cara untuk mencari kenyamanan. Bunda pun bisa memberikan lebih banyak waktu agar anak tak kehilangan rasa nyaman tersebut.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama misalnya bermain game, menggambar, atau membaca buku favorit. 

6. Jangan lupa beri contoh

Anak-anak bisa lebih cepat mempelajari sesuatu yang baru saat melihat contoh nyata. Ini berarti penting bagi Bunda untuk memberi contoh kebiasaan minum susu dengan gelas, misalnya.

Saat tiba waktunya anak minum susu, Bunda bisa mengajaknya minum bersama-sama. Jika ia sudah berhasil menghabiskan susu dari gelas, jangan lupa berikan apresiasi.

7. Sampaikan sejak jauh-jauh hari

Terkadang yang membuat anak sulit berpisah dari botol dot adalah kurangnya waktu untuk mempersiapkan mental dan diri sendiri. Untuk itu, jangan lupa sampaikan tentang rencana penyapihan ini sejak jauh hari dan tidak mendadak.

Dengan begitu, diharapkan anak sudah menyiapkan mentalnya untuk 'berpisah' dari botol dot.

Demikian ulasan tentang cara-cara agar anak berhenti minum susu dari botol dot alias ngedot. Apakah Bunda pernah mengalami kesulitan dalam fase ini juga?


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda